Tuesday 9 June 2015

KUR 2013.XI.1.4 MASA KEJAYAAN ISLAM, bagian 2

A.    PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASA KEJAYAAN

Selama lima ratus tahun Islam menguasai dunia dengan kekuatannya, ilmu pengetahuan, dan peradabannya yang tinggi (Jacques C. Reister). Cukup beralasan jika kita menyatakan bahwa peradaban Eropa tidak dibangun oleh proses regenerasi mereka sendiri. Tanpa dukungan peradaban Islam yang menjadi ‘dinamo’-nya, Barat bukanlah apa-apa (Montgomery Watt).
Peradaban berhutang besar pada Islam (Barack Obama). Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa siapa pun sesungguhnya tak akan bisa mengelak untuk mengakui keagungan peradaban Islam pada masa lalu dan sumbangsihnya bagi dunia, termasuk dunia Barat, yang denyutnya masih terasa hingga hari ini. Meski banyak ditutup-tutupi, pengaruh peradaban Islam terhadap kemajuan Barat saat ini tetaplah nyata.
Lalu, di manakah kejayaan itu saat ini?
Islam masa lalu yang gemilang, yang telah banyak memengaruhi peradaban umat manusia di dunia ini. Memang merupakan sebuah realitas sejarah. Dengan “mengenang” kembali masa-masa kejayaan dulu, diharapkan umat Islam secara sadar dan jujur akan mampu melihat kembali kebesaran peradaban Islam masa lalu sekaligus mengembalikan potensi untuk hadir pada masa kini dan masa yang akan datang untuk yang kedua kalinya. Karena itu, selain meretrospeksi keagungan peradaban Islam masa lalu, diharapkan ada upaya untuk memproyeksi sekaligus merekonstruksi kembali masa depan perabadan Islam di tengah-tengah hegemoni perabadan Barat sekuler saat ini. Peradaban sekuler itu sekarang sesungguhnya mulai tampak kerapuhannya dan makin kelihatan tanda-tanda kemundurannya.
Bangkitlah generasi muda Islam, singsingkan lengan baju, gapai kembali kejayaan Islam sebagaimana Islam pernah mengukir sejarah peradaban dunia ini! Semoga!
Waktu bergerak maju dan tidak pernah mundur. Begitu juga peristiwa sejarah. Kita sebagai manusia yang diberi akal, pastinya harus mengingat, apa yang terjadi pada masa lalu dan bagaimana kejadiannya. Akal bisa memprediksi kejadian yang akan datang dengan belajar dari masa lalu.
Runtuhnya peradaban Islam pada masa lalu dikarenakan mulai pudarnya ketaatan pemeluknya kepada Sang Khālik, saling dengki, dan serakah. Umat Islam tidak memiliki semangat untuk maju. Ketaatannya kepada Allah dicampuradukkan dengan khurrafat dan tahayyul. Semangat untuk mengikut (taqlid) tidak dibarengi dengan kekritisan dalam semua hal. Inilah awal penyebab kemunduran Islam. Andaikan penyebab ini sekarang bisa diperbaiki, niscaya Islam akan mengulang masa kejayaan yang pernah diraih masa lalu.
Modernisasi telah mengglobal. Ini ditandai dengan berkembangpesatnya alat-alat telekomunikasi dan informasi. Modernisasi membuat jarak tidak menjadi hambatan. Secara sadar berdampak pada dua hal, di satu sisi kecanggihan alat telekomunikasi dan informasi mempermudah aktivitas manusia, tetapi di sisi lain mempermudah pula untuk melakukan tindak kejahatan. Hal ini sebenarnya menuntut adanya bangunan moral yang kokoh.
Perpustakaan sekolah sebagai jantung peradaban tidak banyak dikunjungi karena terlena dengan mainan baru berupa alat komunikasi, seperti handphone. Bukankah Islam jaya karena keingintahuan akan ilmu pengetahuan begitu besar yang diwujudkan dengan transliterasi buku-buku berkualitas dan dijadikannya rujukan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan yang terus berkembang?
B.    PERIODISASI SEJARAH ISLAM
Harun Nasution dalam buku Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya membagi sejarah Islam ke dalam tiga periode besar berikut.
1.   Periode Klasik (6501250)
Periode Klasik merupakan periode kejayaan Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:
a.   fase ekspansi, integrasi, (6501000),
b.   fase disintegrasi (10001250).
2.   Periode Pertengahan (1250‒1800)
Periode Pertengahan merupakan periode kemunduran Islam yang dibagi ke dalam dua fase, yaitu:
a.   fase kemunduran (1250‒1500 M),     dan
b.   fase munculnya ketiga kerajaan besar (1500‒1800), yang dimulai dengan zaman kemajuan (1500‒1700         M) dan zaman kemunduran (1700‒1800).
3.   Periode Modern (1800 dan seterusnya)
Periode Modern merupakan periode kebangkitan umat Islam yang ditandai dengan munculnya para pembaharu Islam.
C.    MASA KEJAYAAN ISLAM
Masa kejayaan Islam terjadi pada sekitar tahun 650‒1250. Periode ini disebut Periode Klasik. Pada kurun waktu ini, terdapat dua kerajaan besar, yaitu Kerajaan Umayyah atau sering disebut Daulah Bani Umayyah dan Kerajaan Abbasiyah yang sering disebut Daulah Bani Abbasiyah.
Pada masa Bani Umayyah, perkembangan Islam ditandai dengan meluasnya wilayah kekuasaan Islam dan berdirinya bangunan-bangunan sebagai pusat dakwah Islam. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi: bidang politik, keagamaan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer.
Sementara perkembangan Islam pada masa Bani Abbasiyah ditandai dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan. Kemajuan Islam pada masa ini meliputi bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, ilmu bangunan (arsitektur), sosial, dan bidang militer. Tentu saja kemajuan umat Islam baik pada masa Bani Umayyah maupun Bani Abbasiyah terjadi tidak secara tiba-tiba. Akan tetapi, ada penyebabnya, yaitu disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal.
1.   Faktor internal antara lain:
a.   konsistensi dan istiqamah umat Islam kepada ajaran Islam,
b.   ajaran Islam yang mendorong umatnya untuk maju,
c.    Islam sebagai rahmat seluruh alam,
d.   Islam sebagai agama dakwah sekaligus keseimbangan dalam menggapai kehidupan duniawi dan ukhrawi.
2.   Faktor eksternal antara lain seperti berikut.
a.   Terjadinya asimilasi antara bangsa Arab dan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan. Pengaruh Persia pada saat itu sangat penting di bidang pemerintahan. Selain itu, mereka banyak berjasa  dalam  perkembangan ilmu  filsafat dan sastra. Adapun pengaruh Yunani masuk melalui berbagai macam terjemah dalam banyak bidang ilmu, terutama filsafat.
b.   Gerakan Terjemah,
c.    Pada masa Periode Klasik, usaha penerjemahan kitab-kitab asing dilakukan dengan giat sekali. Pengaruh gerakan terjemahan terlihat dalam perkembangan ilmu pengetahuan umum terutama di bidang astronomi, kedokteran, filsafat, kimia, dan sejarah.
d.   Selain faktor tersebut di atas, kejayaan Islam ini disebabkan pula oleh adanya gerakan ilmiah atau etos keilmuan dari para ulama yang ada pada Periode Klasik tersebut, antara lain seperti berikut.
1)   Melaksanakan ajaran al-Qur’ān secara maksimal, di mana banyak ayat dalam al-Qur’ānyang menyuruh agar kita menggunakan akal untuk berpikir.
2)   Melaksnakan isi hadis, di mana banyak hadis yang menyuruh kita untuk terus-menerus menuntut ilmu, meskipun harus ke negeri Cina. Bukan hanya ilmu agama yang dicari, tetapi ilmu-ilmu lain yang berhubungan dengan kehidupan manusia di dunia ini.
3)   Mengembangkan ilmu agama dengan berijtihad, ilmu pengetahuan umum dengan mempelajarai ilmu filsafat Yunani. Maka, pada saat itu banyak bermunculan ulama fiqh, tauhid (kalam), tafsir, hadis, ulama bidang sains (ilmu kedokteran, matematika, optik, kimia, fisika, geografi), dan lain-lain.
4)   Ulama yang berdiri sendiri serta menolak untuk menjadi pegawai pemerintahan.
Dari gerakan-gerakan tersebut di atas, muncullah tokoh-tokoh Islam yang memiliki semangat berijtihad dan mengembangkan berbagai ilmu pengetahuan, antara lain:
a.   Ilmu Filsafat
1)   Al-Kindi (809873 M),
2)   Al Farabi (wafat tahun 916 M),
3)   Ibnu Bajah (wafat tahun 523 H),
4)   Ibnu Thufail (wafat tahun 581 H),
5)   Ibnu Shina (9801037 M),
6)   Al-Ghazali (10851101 M),
7)   Ibnu Rusd (11261198 M).
b.   Bidang Kedokteran
1)   Jabir bin Hayyan (wafat 778 M),
2)   Hurain bin Ishaq (810‒878 M),
3)   Thabib bin Qurra (836‒901 M),
4)   Ar-Razi atau Razes (809‒873 M).
c.    Bidang Matematika
1)   Umar Al-Farukhan,
2)   Al-Khawarizmi.
d.   Bidang Astronomi
1)   Al-Farazi: pencipta Astro lobe
2)   Al-Gattani/Al-Betagnius
3)   Abul Wafa: menemukan jalan ketiga dari bulan
4)   Al-Farghoni atau Al-Fragenius
e.   Bidang Seni Ukir
1)   Badr dan Tariff (961‒976 M)
f.    Ilmu Tafsir
1)   Ibnu Jarir ath Tabary,
2)   Ibnu Athiyah al-Andalusy (wafat 147 H),
3)   As Suda, Muqatil bin Sulaiman (wafat 150 H),
4)   Muhammad bin Ishak dan lain-lain.
g.    Ilmu Hadis
1)   Imam Bukhori (194‒256 H),
2)   Imam Muslim (wafat 231 H),
3)   Ibnu Majah (wafat 273 H),
4)   Abu Daud (wafat 275 H),

5)   At-Tarmidzi, dan lain-lain.

No comments:

Post a Comment