Tuesday 9 June 2015

KUR 2013.XII.1.5 KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN ISLAM DI DUNIA, bag 2



XII.1.5

KEMAJUAN DAN KEMUNDURAN ISLAM DI DUNIA, bag 2

B.   MASA KEMUNDURAN ISLAM (1250-1500 M)
1.     Kemunduran Islam di Bagdad
Masa-masa kemajuan dunia islam yang telah berjalan beberapa abad lamanya, yang pengaruhnya telah merebak dan merambah jauh ke berbagai belahan dunia non muslim pada akhirnya juga mengalami masa-masa kemundurannya. Berbagai macam krisis yang sangat komplek sekali telah menerpa dunia islam. Jatuhnya kota Bagdad pada tahun 1258 M ke tangan bangsa mongol bukan saja mengakhiri khilafah Abbasiyah, tetapi merupakan juga awal kemunduran peradaban islam, karena Bagdad sebagai pusat kebudayaan dan peradaban islam yang sangat kaya dengan khazanah ilmu pengetahuan itu ikut pula lenyap dibumihanguskan oleh pasukan mongol yang di pimpin Hulagu Khan.
Bagdad yang terkenal sebagai pusat kebudayaan dan pengetahuan islam, pada tahun 1258 M mendapat serbuan tentara mongol. Tentara mongol menyembelih seluruh penduduk dan menyapu Bagdad bersih dari permukaan bumi. Dihancurkan segala pusaka dan peradaban yang telah dibuat beratus-ratus tahun lamanya. Diangkut kitab-kitab yang telah dikarang oleh ahli ilmu pengetahuan bertahun-tahun lalu dihanyutkan ke dalam sungai dajlah, sehingga berubah warna airnya lantaran tinta yang larut. Khalifah sendiri beserta keluarganya dimusnahkan sehingga terputuslah keturunan abbasiyyah dan hancurlah kerajaannya yang telah lama bertahta selama 500 tahun.
2.     Kemunduran Islam di Andalusia (Spanyol)
Pada tanggal 19 juli 711 M atas permintaan putra witiza yang kalah saingan dengan raja Roderick dalam memperebutkan kekuasaan di wilayah Andalusia gubernur afrika utara, Musa bin Nusair mengutus Thariq bin Ziyad untuk berangkat ke Andalusia untuk membebaskan rakyat dari tekanan raja Roderick. Thariq membawa 7.000 pasukan yang sebagian terdiri dari orang-orang barbar. Sedangkan raja Roderick membawa 25.000 orang tetapi pasukan sebesar ini bisa dikalahkan oleh kaum muslimin yang bekerjasama dengan rakyat Ghatic untuk menggulingkan kekuasaan Roderick.
Setelah mengalahkan Roderick disusul dengan daerah daerah yang lainnya tanpa ada perlawanan yang berarti. Sehingga wilayah Andalusia seluruhnya telah dikuasai oleh orang-orang muslim. Dibawah pimpinan Thariq rakyat saling berdampingan baik muslim atau non muslim, arab atau non arab, merdeka atau budak sehingga dalam pemerintahannya mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Ketika Bagdad dihancurkan oleh tentara mongol yang dipimpin Hulagu Khan (anak Jenghiz Khan), sebanarnya Umayah di Andalusia juga sedang mengalami sebuah krisis pemerintahan dimana kekuasaan Islam sudah banyak yang terlepas karena mengalami berbagai macam faktor diantaranya mendapatkan serangan dari tentara-tentara kaum Kristen yang tidak rela tanahnya diduduki oleh pendatang.
Satu demi satu wilayah kekuasaan islam berhasil direbut kembali oleh kaum kristiani, kota Toledo yang menjadi pusat peradaban islam terbesar di eropa berhasil direbut oleh Alfonso VI dan Castilia pada tahun 1085, Alfonso VIII pada tahun 1212 berhasil merebut navas de Tolosa dan Andalusia. Pada tahun 1236 M Cordova jatuh ke tangan Ferdinan III dari Castilia, dan pada tahun 1492 M kota Granada yang menjadi satu-satunya kota yang tersisa di tangan bani Umayah jatuh ke tangan raja Ferdinand dari Aragon yang beraliansi dengan ratu Isabella dari Castilia.
Satu tahun (1493) setelah kemenangan tersebut dalam rangka untuk menghilangkan symbol-simbol atau jejak-jejak Islam maka mereka menyapu bersih kaum muslimin dengan cara dipaksa, Masjid-masjid disulap menjadi gereja-gereja dan kebudayaan-kebudayaan islam yang tak ternilai harganya dihancurkan dengan rasa gembira.
3.     Kemunduran Islam di Mongol
Bangsa mongol berasal dari daerah pegungungan Mongolia yang membentang dari asia tengah sampai Siberia utara, Tibert selatan dan Manchuria barat serta Turkistan timur. Nenek moyang mereka bernama Alanja Khan yang mempunyai dua putra kembar Tatar dan Mongol. Kedua putra ini melahirkan dua suku bangsa besar, Mongol dan Tatar. Mongol mempunyai anak beranam Ilkhan yang melahirkan keturunan pimpinan bangsa Mongol di kemudian hari.
Mereka adalah kabilah besar yang menyerupai sebuah bangsa pedalaman penduduk dan nomadic. Mereka adalah para pengembala yang hidup di dataran luas di daratan yang luas. Pekerjaan mereka sehari-hari adalah sebagai penggembala dan pemburu, sebagaimana orang nomad mereka memiliki karankter kasar, suka berperang, kejam.
Mayoritas mereka adalah para penyembah berhala dan penyembah kekuatan-kekuatan ghaib seperti jin dan setan. Bangsa Mongol mengalami kemajuan ketika di pimpin oleh Timujin yang bergelar Jenghis Khan (Raja yang perkasa). Ketika dia memimpin bangsa Mongol banyak daerah yang ditaklukannya seperti Cina, dan negeri-negeri Islam lainnya.
Pada saat kondisi fisiknya mulai lemah, Jenghiskan mulai menyerahkan kepemimpinannya kepada anaknya yang bernama Hulagu Khan. Ia berhasil mengalahkan pemerintahan abbasyiah yang dipimpin al-Mu’tashim dan menghacurkan peradaban dunia islam. Walaupun sudah dihancurkan, Hulagu Khan memantapkan kekuasaannya di Bagdad selam dua tahun, sebelum melanjutkan gerakan ke Syiria dan Mesir, tetapi mereka di Mesir dikalahkan oleh pasukan mamalik dalam perang ‘ain jalut pada tanggal 3 september 1260.
Bagdad dan daerah-daerah yang ditaklukan Hulagu selanjutnya diperintah oleh dinasti Ilkhan. Ilkhan adalah gelar ayang diberikan kepada Hulagu Khan. Ilkhan berarti Khan yang Agung. Selajutnya gelar tersebut diwarisi oleh para keturunannya. Keturunan dari Hulagu Khan yang beragama islam adalah Ahmad Taguder, tapi beliau mati ditangan para pembesar kerajaan yang lain. Selain Taguder, Mahmud Ghazan (1295-1304), raja yang ketujuh, dan raja-raja selanjutnya pemeluk agama islam, dengan masuknya beliau, islam mengalami kemenangan yang sangat besar terhadap agama syamanisme.
Berbeda dengan raja-raja sebelumnya, Ghazan mulai memperhatikan perkembangan peradaban. Ia seorang pelindung ilmu pengetahuan dan sastra. Ia amat gemar kepada kesenian terutama arsitektur dan ilmu pengetahuan alam seperti astronomi, kimia minerologi, metalurti dan botani. Ia membangun semacam biara untuk para darwi, perguruan tinggi madzhab Syafi’I dan hanafi, sebuah perpustakaan, observatorium dan gedung-gedung umum lainnya. Pada masa pemerintahan Abu Sa’id (1317-1334 M), terjadi kelaparan yang sangat menyedihkan dan angin topan dengan hujan es yang mendatangkan mala petaka.
Kerajaan Ilkhan yang didirikan oleh hulagu khan terpecah-pecah setelah pemerintahan Abu Sa’id kerajaan pecahan-pecahan tersebut ditaklukan oleh timur lenk. Penguasa islam yang terakhir dari keturunan Mongol adalah timur lenk yang berarti timur si pincang, berbeda dengan penguasa-penguasa islam lainya bahwa timur lenk sejak kecil sudah masuk islam. Sejak remaja dia sudah kelihatan keberaniannya sehingga ketika tanah kelahirannya diserbu oleh pasukan Tughluq timur khan, Timur lenk bangkit meminpin perlawanan untuk membela nasib kaumnya yang tertindas. Ketika Timur lenk menjadi penguasa tunggal di tanah kelahirannya, ia mulai melakukan invasi-invasi ke wilayah-wilayah lain.
Di Afganistan ia membangun menara, yang disusun dari 2000 mayat yang dibalut dengan tanah liat. Di Isfahan, ia membantai lebih kurang 70.000 penduduk. Kepala-kepala mayat dipisahkan dari tubuhnya dan disusun menjadi menara. Pada tahun 1401 M ia memasuki daerah syiria utara. Tiga hari lamanya aleppo dihancur leburkan. Kepala dari 20.000 penduduk dibuat pyramid setinggi 10 hasta banyak bangunan dan sekolah dihancurkan.
Sekalipun ia seorang penguasa yang sangat kejam terhadap penentangnya, sebagai seorang muslim ia tetap memperhatikan pengembangan islam. Konon, ia adalah penganut syiah yang taat dan menyukai tasawuf tarekat naqsyabandiyah. Dalam invasi-invasi ia selalu membawa ulama, sastrawan dan seniman. Ulama dan ilmuan di hormatinya, dan yang menjadi heran adalah setiap pembantaian di wilayah-wilayah yang dikuasainya ia tidak membantai para ulama dan ilmuan bahkan ia membawa para ulama dan ilmuan tersebut ke negerinya.
Setelah kematian timur lenk pada tahun 1404. Kekuasaannya digantikan oleh anaknya yang bernama Syah Rukh (1404), ia seorang raja yang adil dan lemah lembut. Setelah wafat, ia diganti oleh anaknya Ulugh Bey, ia seorang raja yang alim dan sarjana ilmu pasti. Selama dua tahun memerintah ia dibunuh oleh anaknya yang haus kekuasaan, abul latif. Kerajaan timur lenk dan keturunannya berakhir ditangan abu sa’id, dimana ketika ia memerintah banyak wilayah-wilayah yang ditaklukannya memisahkan diri dan banyak huru-hara di sana-sini. Abu said sendiri terbunuh ketika berperang melawan Uzun Hasan, pengusa Ak Koyunlu.
4.     Kemunduran Islam di Mesir
Satu-satunya negeri islam yang selamat dari serbuan-serbuan tentara mongol dan timur lenk, adalah Mesir. Mongol dan timur lenk tidak mampu mengalah kan negeri mesir Karena di sana terdapat dinasti Mamalik. Mamalik adalah jamak dari mamluk yang berarti budak. Dinasti mamlik memang didirikan oleh para budak. Pada awalnya para budak tersebut dibebaskan dan dijadikan tentara persisnya menjadi bodyguard (pengawal) para raja pada masa pemerintahan ayyubiyah karena prestasi yang diraihnya sangat besar maka para raja banyak mengambil para budak sebagai tentara.
Penguasa ayyubiyah yang terakhir al-Malik al-shalih meninggal (1249), kemudian digantikan oleh anaknya bernama Turansyah. Golongan mamalik merasa terancam karena Turansyah lebih dekat kepada tentara kurdi, sehingga para mamalik merencanakan pembunuhan kepada Turansyah dibawah pimpinan Aybak dan Baybars, keduanya berhasil membunuh Turansyah. Atas kesepakatan mamalik, istrinya (Syajar al-Durr) al-Malik menjadi raja menggantikan Turansyah selama 80 hari, kemudian ia menikah dengan aybak dan menyerahkan tampuk kepemimpinanya kepada suaminya.
Dinasti mamalik mengalami perkembangan yang sangat pesat ketika dipimpin oleh baybars, ia seorang pimpinan militer yang tangguh dan cerdas. Pada masa ini banyak para ilmuan yang muncul baik ilmu pasti, umum ataupun agama. Diantra para ilmuan tersebut, Ibn Khaldun, Ibn Hajr al-Asqalani, Ibn Taimiyah, Ibn Qayyim al-Jauziyah.
Kemunduran dinasti mamalik disebabkan karena para sultan tidak lagi memperhatikan kesejahtraan rakyatnya mereka lebih mementingkan dirinya sendiri, menerapkan pajak yang sangat memberatkan rakyat.
FENOMENA ZAMAN KEMUNDURAN
Ada beberapa fenomena yang terjadi pada masa kemunduran :
1.   Epidemi (penyakit)
2.   Kerusakan ekonomi terutama dalam bidang pertanian yang disebabkan oleh Mongol itu sendiri.
3.   Tingkat originalitas keilmuan sangat sedikit
4.   Pengaruh tarekat



C.   FAKTOR-FAKTOR KEMUNDURAN ISLAM
Kemajuan-kemajaun yang telah berabad-abad lamanya dibangun, runtuh begitu mudahnya disebabkan oleh para pemimpin yang tidak bertanggung jawab.
Factor kemunduran islam terbagi kepada dua factor :
1.     Faktor internal
a.     Keruntuhan islam sering disebabkan oleh para pemimpin yang tidak bertanggungjawab.
b.     Pengkhianatan yang dilakukan oleh orang-orang yang mengincar kekuasaan.
c.     Kemungkinan terjadinya desentralisasi dan pembagian kekuasaan didaerah-daerah.
d.     Menerapkan pajak berlebihan menjadi kebijakan favorit yang dibebankan kepada semua rakyat, tak terkecuali.
e.     Garis perpecahan antara arab dan non arab, muslim arab dan muslim non arab, antara muslim dengan kaum dzimmi.
f.      Menurunnya stabilitas keamanan dan bangunan yang tidak terperhatikan sehingga sering terjadi banjir yang membawa malapetaka.
g.     Banyaknya orang kelaparan yang tidak diperhatikan
h.     Wabah penyakit sering muncul seperti cacar, pes, malaria dan sejenis demam lainnya.
i.      Serangan al-Ghazali (w. 1111) terhadap para filosuf dan ilmuwan, yang menyerang rasionalisme dan mengajukan tasawuf sebagai alternative yang paling mungkin untuk menjadi jalan hidup dan penemuan kebenaran agama. Al-Ghazali sangat berpengaruh di dunia Islam, sunni khususnya, sehingga mengakibatkan minat orang terhadap falsafah dan ilmu pengetahuan menjadi lemah.
2.     Factor eksternal
Penyebab eksternal sebagaimana berikut :
a.     Pengaruh negative dari aliran-aliran alam pikiran Islam periode sebelumnya
b.     Pengaruh perang bumi hangus yang dilancarkan oleh bangsa Tartar dari Timur dan serangan Tentara Salib Nasrani dari Barat.
Dari gambaran diatas dapat disimpulkan :
1.   Kemajuan pemikiran Islam sangatlah erat kaitannya dengan perkembangan peradaban dan kebudayaan yang ada. Masa kemajuan kita kenal dengan masa keemasan yang puncaknya terjadi pada dinasti abbasiyah (650-1000 M).
2.   Beberapa factor yang mendorong kemajuan Islam, yaitu : terjdinya asimilasi antara bangsa Arab dengan bangsa-bangsa lain yang lebih dahulu mengalami perkembangan dalam ilmu pengetahuan, pluralistic dalam pemerintahan dan politik, stabilitas pertumbuhan ekonomi dan politik, gerakan penterjemahan dan berdirinya perpustakaan-perpustakaan yang menjadi pusat penterjemahan dan kajian ilmu pengetahuan.
3.   Islam bagaikan roda berputar, adakalanya dibawah dan adakalanya diatas, begitu pula yang terjadi pada perkembangan Islam. Ada kemajuan pasti ada kemunduran. Tetapi kemajuan ini telah dihancurkan oleh orang Islam sendiri dengan prilakunya yang tidak mencerminkan sebagai seorang muslim. Seorang pembaharu islam dari mesir mengatakan “isla>m mahju>bun li al-muslim” (islam itu tertutupi oleh orang islam sendiri). Masa kemunduran (1250-1500 M) terkait dengan bangsa Mongol dan dinasti Ilkhan, serangan Timur lenk dan dinasti Mamalik di Mesir.
4.   Adapun factor-faktor yang mempengaruhi kemunduran Islam adalah adanya factor internal dan eksternal. Hal ini sangat berpengaruh terhadap merosotnya ilmu pengetahuan yang sudah berkembang pesat pada masa Abbasiyah.

No comments:

Post a Comment