Thursday, 27 December 2018
Monday, 24 December 2018
Saturday, 15 December 2018
Friday, 14 December 2018
Thursday, 13 December 2018
Tuesday, 11 December 2018
Monday, 10 December 2018
Friday, 16 November 2018
KUR 2013.XI.1.6 ISLAM PADA MASA MODERN, bag 3
PERADABAN ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
a. Pengertian
Filsafat Dalam Islam
Filsafat adalah refleksi rasional atas keseluruhan keadaan
untuk mencapai hakekat dan memperoleh hikmah. Unsur rasio dalam masalah ini
merupakan persyaratan mutlak. Menurut bahasa sehari-hari Filsafat dapat
dikatakan berfikir radikal kreatif tentang segala sesuatu
sampai keakar-akarnya.
Dalam Sejarah dan Kebudayaan Islam sampai sekarang terdapat 5 abad (100 - 595 H / 720 - 1198 M) dimana kegiatan Filsafat sangat menakjubkan.
Dalam Sejarah dan Kebudayaan Islam sampai sekarang terdapat 5 abad (100 - 595 H / 720 - 1198 M) dimana kegiatan Filsafat sangat menakjubkan.
Islam mengajak umatnya untuk memikirkan segala sesuatu
yang ada, seperti tercermin dalam wahyu pertama dimana Malaikat Jibril menyuruh
Nabi saw. untuk membaca “iqra” sampai 3 kali,
para ulama mengartikan iqra’ diulang sampai 3 kali sebagai berikut :
Iqra’ 1, dimaksudkan bacalah ayat-ayat Allah ( Al Qur’an ) dan tanda-tanda
kebesaran Allah.
Iqra’ 2, dimaksudkan pelajarilah dirimu ( manusia ) yang terdiri
dari jasad dan ruh (ghaib).
Iqra’ 3, dimaksudkan pelajarilah ciptaan
Allah swt, bagaimana alam semesta ini diciptakan.
Yang perlu diingat, bahwa alam itu sangat kompleks,
tidak semua dapat dijangkau oleh kemampuan indera manusia, perhatikan firman
Allah swt. yang artinya :
“Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) perihal ruh,
katakanlah ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan kamu tidak diberi ilmu
pengetahuan melainkan hanya sedikit”. QS. Al Isra’ : 75
Dengan demikian maka Filsafat Islam dapat diartikan :
Berfikir secara radikal, kreatif dan rasional tentang hakekat segala sesuatu
(alam nyata) sampai ke akar-akarnya dengan memperhi-tungkan keterbatasan
kemampuan akal.
b. Obyek Filsafat
Al Qur’an memberikan petunjuk bahwa kemampuan akal itu
sendiri terbatas, ia hanya dapat menjangkau hal-hal yang nyata (fisik) tidak
yang metafisik (ghaib). Disini menjadi jelas bahwa obyek Filsafat adalah yang
dapat dijangkau oleh kemampuan panca indera (fisik).
Perhatikan pendapat tokoh-tokoh di bawah ini :
1. IMMANUEL
KANT (1774 - 1804): Pemikiran mengenai metafisika adalah spekulatif, sebab
manusia hanya dapat mengetahui apa yang dialaminya
2. Prof.
ALBERT EINSTEIN: Sungguhpun daerah agama dan daerah ilmu itu jelas
terpisah, tetapi keduanya terdapat hubungan timbal balik dan perlu memerlukan.
c. Peranan
Filsafat Islam Terhadap Ilmu Pengetahuan
Filsafat mendorong umat Islam untuk aktif berfikir tidak
hanya berhenti pada teks-teks Al Qur’an/Hadits secara tekstual
tetapi kontekstual, ayat demi ayat dikupas secara mendalam sesuai
dengan perkembangan kebudayaan dan peradaban.
Pada tahun 650 - 1250 M muncul ahli fikir Islam
terkenal, seperti Al Kindi, Al Farabi, Ibnu Sina dan lain-lain serta
ulama’-ulama’ besar seperti Imam Malik, Imam Abu Hanifah, Imam Syafi’i, Imam
Ahmad bin Hambal, Imam Al Asy’ari dan lain-lain.
Diantara tokoh-tokoh filsafat Islam adalah :
1. Ibnu
Sina (980 - 1037) (Avicenna) Disamping mendapat julukan FATHER OF
DOKTORS, Ibnu Sina diakui sebagai Filosuf besar yang amat berpengaruh di
kalangan Filosuf barat. Karyanya adalah : Al Qonun Fitthib dan Asy Syifa’ yang
merupakan Ensiklopedi besar tentang Filsafat Kedokteran dan ilmu pasti, sampai
tahun 1982 masih dicetak ulang di Leiden .
2. Ibnu
Rosydi (Averoes, Benroyst, Liversoy) (1926 - 1198 M) Kelahiran Cordova,
beliau pengupas dan penganallisa Filsafat Aristoteles yang paling mendalam,
hingga mendapat julukan “Sang Komentator”. Aliran Filsafat nya disebut Averoisme inilah yang mengantarkan
Eropah ke pintu gerbang Renaissance (abad 15-16).
3. Imam Al
Ghozali (1058 - 1109) Mendapat gelar Hujjatul Islam, karena ahli dalam
bidang Fiqh (Filsafat dan Tashawwuf). Aliran Filsafat Al Ghozali banyak
bertentangan dengan aliran Filsafat masa itu. Karyanya banyak diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin, Prancis, Inggris dan digunakan oleh gereja/ Kristen
sebagai resensi dalam mempertahankan diri dari gelombang Filsafat Aviroisme
yang menguasai alam fikiran Eropah pada saat itu.
4. Filosof-filosof
lain seperti : Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M), Ahli filsafat sejarah. Al Kindi
(Alchendius - 873 M) dan lain-lain.
B. FIQH
a. Pengertian dan
Manfaat Fiqh
Fiqh adalah hukum-hukum syari’at Islam mengenai
perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalilnya secara terperinci. Dasar dan
penetapan hukum-hukum ini adalah Al Qur ‘an, hadits dan Ijtihad, sedangkan
obyek bahasan fiqh adalah perbuatan orang dewasa (mukallaf) dalam kaitan dan
hubungannya dengan Allah swt maupun dengan sesama makhluk.
Dalam Fiqh dikenal ada 5 hukum, yaitu fardlu/ wajib,
sunnah, makruh, haram dan mubah.
b. Kedudukan Fiqh
Dalam Islam.
Dalam Islam Fiqh merupakan cabang ilmu yang sangat
penting, didalamnya diatur cara melaksanakan rukun Islam yang 5 dan segala
sesuatu yang terkait dengannya. Kedudukan Fiqh menjadi sangat penting oleh
karena seorang muslim tidak bisa melaksanakan syari’at Islam (shalat, haji dan
zakat) bila ia tidak faham Fiqh. dan ibadah seseorang tertolak bila ia tidak
tahu caranya, cara-cara untuk itu diatur dengan jelas dalam Fiqh Islam.
c. Tokoh-tokoh
Ilmu Fiqh
Pada awal perkembangan Islam, Fiqh sebagai ilmu belum
tersusun secara rapi, penyusunan fiqh secara rapi baru terjadi pada akhir abad
pertama Hijriyah/ abad ke-6 M.
Adapun tokoh-tokohnya yang terkenal adalah :
1. Imam
Malik bin Anas Al Ashbahi.Lebih dikenal dengan sebutan Imam Malik,
lahir tahun 93 H. Buah fikiran dan susunannya dikenal dengan Madzhab Maliki,
wafat pada tahun 183 H. Imam Malik adalah ulama ahli Hadits, kitab karangannya
yang terkenal adalah “Al Muwattho” (kitab Hadits)
2. Imam
Abu Hanifah Nu’man bin Tsabit Lebih dikenal dengan sebutan Imam Hanafi,
Lahir di Kufah dan wafat tahun 150 H. Kitab karangannya adalah Al Musnad (kitab
Hadits) dan Fiqhul Akbar (2 jilid). Hasil penyusunan dan ijtihad Imam Hanafi
ini kemudian dikenal dengan Madzhab Hanafi. Beliaulah yang mula-mula menyusun
ilmu Fiqh seperti yang ada sekarang ini.
3. Imam
Muhammad bin Idris Asy Syafi’i (150 - 204 H). Sangat terkenal dengan
sebutan Imam Syafi’i, karyanya disebut Madzhab Syafi’i, lahir di Kluzzah. Pada
usia 7 tahun beliau sudah hafal Al Qur ‘an 30 juz diluar kepala, umur 10 tahun
hafal Al Muwattho’, Imam Syafi’i adalah pencipta pertama ilmu Ushul Fiqh, dan
dari ilmu inilah Madzhab Syafi’i disusun. Kitab karangannya yang terbesar
adalah “Al Um” setebal 2113 halaman dan Ar Risalah setebal 670 halaman.
4. Imam
Ahmad bin Hanbal (162 - 241 H). Lahir di Baghdad, dikenal dengan nama Imam
Hanbali, beliau adalah murid dari Imam Syafi’i, buah fikirannya disebut Madzhad
Hanbali.
4 ulama’ di atas merupakan ulama’ Mujtahid Mutlaq, dan
pada prinsipnya ulama-ulama’ setelah beliau adalah pengikut-pengikutnya , yang
antara lain adalah Imam Al Ghozali penganut madzhab Syafi’i.
C. TASHAWUF
a. Pengertian dan
Manfaat Tashawwuf
Tashawwuf adalah pengetahuan untuk mengetahui tingkah
laku jiwa yang terpuji dan yang tercela, bagaimana memberikannya dari yang
tercela dan menghiasinya dengan yang terpuji, bagaimana menempuh jalan kepada
Allah swt. dan berlari secepat-cepatnya kepada Allah. (dikutib dari kitab
Tanwirul Qulub).
Orang yang mengamalkaan Tashawuf disebut Shufi, sedang
yang banyak pengetahuannya tentang ini disebut ahli ilmu Tashawuf, jadi Shufi adalah
mereka yang menjalankan syari’at Islam sesuai dengan kaidah-kaidah Tashawwuf.
Tashawwuf (materinya) ada 3 aspek yaitu : Aspek akhlaq, Aspek Adzwaq dan Aspek
Filsafat.
Tashawwuf sebetulnya merupakan cara yang sangat
dalam tentang bagaimana mewujudkan Ihsan, suatu cara agar ibadah
betul-betul berkualitas, agar menyatu antara Iman dan Islam. Menyatunya Iman
dan Islam inilah hakekat Ihsan dan inilah Tashawwuf yang sebenarnya,
dan manfaat Tashawwuf yang utama.
b. Kedudukan
Tashawwuf Dalam Islam
Dalam rangka mencapai ihsan, Tashawwuf merupakan faktor
yang menentukan, Tashawwuf sebagai ilmu memberikan bimbingan dan petunjuk
tentang bagaimana sikap hati ketika melaksanakan syari’at Islam, agar hati
betul-betul sejalan dengan perbuatan dhohir, sehingga antara gerak dan hati
betul-betul menyatu. Dalam syari’at Islam, Tashawwuf mempunyai kedudukan
sebagai pemberi jiwa bagi setiap amal muslim.
c. Tokoh-tokoh
Tashawwuf
Diantara ulama’-ulama’ Tashawwuf yang terkenal adalah :
1. Imam Al Ghozali, lahir di
Thusi Asia Tengah pada tahun 450
- 505 H. Buah karangannya
lebih dari 100 kitab, dan yang paling terkenal adalah kitab “Ihya`
Ulumuddin” setebal 1710 halaman, isi kitab ini merupakan analisa dan kupasan
secara gamblang dan mendalam tentang Aqo`id, Fiqh dan Tashawwuf (Akhlaq),
disamping ahli ilmu tashawwuf beliau sendiri adalah Shufi.
2. Syekh Abdul Qodir Al Jailani (471 -
1166 H). Beliau di barat dikenal
dengan sebutan Sultan of the Saints (rajanya orang-orang
shufi). Diantara buah karyanya adalah kitab Al Ghuya li Tholabit Thoriqil Haq,
Al Fathur Robbani, Futuhul Ghoib dan lain-lain.
3. Ibnu Atho’illah wafat tahun 709 H.
Buah karangannya yang terkenal adalah “Al Hikam”. Hampir semua pondok pesantren
di Indonesia
mempelajari kitab ini, didalamnya dikupas secara gamblang ajaran-ajaran
tashawwuf dan akhlaq.
D. KEDOKTERAN
Dengan kesadaran bahwa dalam badan yang sehat terdapat
jiwa dan akal yang sehat pula, maka bidang ini tidak lepas dari bahasan
ahli-ahli fikir muslim. Tokoh-tokoh Islam dalam bidang kedokteran adalah :
a. Arrozi,
(Rhoses, 805 - 925 M), 200 jilid buku telah ditulisnya, yang paling terkenal
adalah “Al Hawi”, tentang kedokteran. Tahun 1279 M, diterjemahkan kedalam
bahasa latin dengan judul LIBER CONTINENS, atas perintah Raja Charles I, dan
diterjemahkan kedalam bahasa Inggris sampai 40 kali cetak.
b. Ibnu
Sina (Avicenna, 980 - 1037 M). Al Qonun fit Thib (Conon of medicine),
diterjemahkan dalam berbagai bahasa di Eropa dan Al Qonun fit Thib ini menjadi
text book utama dari ilmu kedokteraan Eropa (Perancis dan Itali) sampai pada
abad 16 M.
c. Ibnu
Rusydi (Averroes - wafat 1198 M). Ahli filsafat yang mengantar Eropa ke
pintu gerbang Renaissance. Buku kedokterannya Kulliyat fit Thib.
Al Qur’an juga berisi kisah-kisah (sejarah) Nabi-nabi
dan umat terdahulu, yang manfaatnya antara lain untuk mengambil pelajaran dan
hikmah atas kejadian-kejadian yang telah lalu.
Tokoh-tokoh muslim dalam bidang sejarah antara lain :
a. Ibnu
Khaldun (1332 - 1406 M)Beliau merupakan konseptor pertama sejarah,
dalam penulisannya berpegang pada kaidah-kaidah yang bersifat obyektif ilmiah
dalam mengumpulkan fakta, pengamatan fakta, analisa fakta serta hubungan
antara fakta-fakta. Karya sejarahnya adalah “Al Ibrar”, dan yang paling
terkenal adalah “Muqaddimah” sebuah buku filsafat sejarah.
b. Ibnu
Ishaq (85 H / 618 M - 150 H / 768 M). Lahir di Madinah, ahli sejarah
dan penyusun pertama sejarah dan biografi Nabi besar Muhammad saw.
F. GEOGRAFI
Adalah orang Arab yang pertama kali mengajarkan ilmu
Bumi dengan mempergunakan Bola Bumi, yang pada waktu itu Eropa masih
mempercayai bahwa bumi ini datar.
Adapun tokoh-tokoh Islam dalam bidang ini antara lain :
a. Abu
Raihan Muhammd Al Baituni (973 -
1048 M). Sebelum Galileo, beliau telah mengemukakan teori tentang bumi berputar
sekitar asnya, selanjutnya beliau mengadakan penyelidikan tentang kecepatan
suara dan cahaya.
b. Abu
Hasan Ali Al Mas’udi. Seorang pengembara yang sering mengadakan
kunjungan ke berbagai dunia Islam di abad X. Beliau menulis buku “Maruj Al
Zahab” didalamnya diterangkan tentang geografi, agama, adat istiadat dan
sebagainya.
c. Ibnu
Yunus (ALI BEN YOUNIS).Adalah
penemu jam ayunan dan jam matahari (Sundial), jadwal waktu (yang menggeser
Ptolomeus (Almaqest)).
d. Hasan
Ibnul Haitam. Menulis karyanya mengenai optik yang menjadi dasar bagi
Roger Bacon dan Kepler.
G. GEOMETRI
Adalah satu ilmu yang berkaitan dengan ukur mengukur
bumi, menghitung panjang, lebar (luas/keliling) bumi. Prof. Carra de Vaux
menyatakan : sebenarnya orang Islam telah memperoleh kemajuan pesat dalam
lapangan ilmu, mereka mengajar kita ilmu berhitung, mereka mendapat aljabar
dan ilmu pasti, ilmu ukur analitic, mereka pertama kali mendapat ilmu
planimetri dan trigonometri, ilmu-ilmu ini belum pernah diketahui oleh
orang-orang Yunani sebelumnya.
Tokoh-tokoh ilmu pasti / matematik (976) :
a. AL
Khowarismi, LOGARITMA (Alqorithm) Ciptaannya berasal dari namanya, ini
dianggap dasar asasi dari matematika. Beliau menemukan Aljabar, Hisabljabar
wal muqabalah (the matematic of integration an equation) karangannya,
merupakan buku pertama/terutama tentang aljabar yang sampai abad ke XVI,
merupakan referensi utama pada universitas-universitas di Eropa. Angka 0
(nol) adalah penemuannya, yang merupakan penentu pesatnya perkembangan dari
ilmu pasti dewasa ini. Dua setengah abad setelah Islam/Arab menggunakan angka
nol barulah bangsa-bangsa barat menggunakannya.
b. Al
Battani (858 - 929 M) adalah penemu Trigonometri (ilmu ukur segitiga).
Beliaulah yang pertama menggunakan istilah SINUS san COSINUS. Trigonometri ini
disempurnakan oleh Abul Wafa (940 - 998 M), beliau yang pertama menemukan
istilah dan rumus sinus, tangens, secans dan cosecans.
c. Jabir
bin Hujan (221 - 782 M) di Eropa dikenal dengan nama GEBER, di dunia
diakui sebagai bapak ilmu kimia, penemu dan ahli metallurgi (memasak benda
logam). 6 abad kemudian barulah orang
barat menemukan ilmunya (sekitar abad XI - XIII), Karya-karya ilmiahnya banyak
diterjemahkan oleh Eropa.
H. KESENIAN
Karya seni dalam segala bentuknya, jika tidak
bertentangan dengan batas-batas ketentuan Allah swt. atau Rasul, maka termasuk
hal-hal yang disukai Allah swt, karena karya seni itu merupakan keindahan.
Nabi saw. bersabda
yang artinya :
“Sesungguhnya Allah itu indah, suka kepada yang
indah-indah”.
Manusia, memiliki kecenderungan kepada yang indah-indah
terutama dalam hal memberi kepuasan bathin, menghilangkan kejenuhan, mendorong
gairah hidup dan lain-lain. Untuk itu semua diperlukan karya seni yang
betul-betul indah, (keindahan) seni lukis, seni suara dan lain-lain dapat
memberi kepuasan bathin bagi yang menikmatinya. Kesenian menjadi terlarang bila
mendorong pada pelanggaran agama dan norma-norma yang telah ada dan baik.
Tokoh muslim dalam bidang ini antara lain : Ibnu Abdi
Robbani (dlam bidang sastra/syair/60 - 940 M) salah satu karyanya berjudul
“Iqdul Farid” yang disalin dalam bahasa Inggris The Precious Necklace (seuntai
kalung indah). Nama lain muncul pada pertengahan abad X adalah Al Jasairi
karyanya Alfu Lailah wa Lailah (seribu satu malam).
KUR 2013.XI.1.6 ISLAM PADA MASA MODERN, bag 2
Konflik Timur Tengah dan Dunia Islam-1
Sungguh sebuah tragedi
kemanusiaan. Bahwa di abad 21 ini yang awalnya diperkirakan sebagai abad
kebangkitan dunia, pascaperang dingin, menuju kepada dunia yang lebih aman,
damai, berkeadilan dan makmur. Ketika itu banyak pihak yang memperkirakan bahwa
teori "benturan peradaban" (clash of civilization) Huntington hanya sebuah bualan yang tak akan menjadi
realita.
Dengan jatuhnya Uni Soviet berkeping-keping dan
dikenallah kemudian Amerika sebagai super power tunggal dunia, banyak yang
menyangka jika dunia kemudian akan menjadi lebih aman. Bahkan bantuan Amerika
kepada Mujahidin Afghan yang berhasil menumbangkan pasukan merah itu dianggap
"kepahlawanan" dunia.
Ternyata perkiraan Kofi Annan, Sekjen PBB ketika itu,
dalam laporan tahunannya di tahun 2000 kepada pertemuan tingkat tinggi dunia (Millennium
Summit) bahwa manusia akan memasuki abad baru (new
millennium) diliputi oleh rasa takut dan lapar. Manusia masih
jauh dari harapan bebas dari ketakutan dan kelaparan (freedom from
fear and wants). Semua itu menjadi
kenyataan dan mengarah kepada aktualisasi hipotesa Hungtingto itu.
Kini dunia itu cenderung mengarah kepada kekhawatiran
Kofi Annan. Sejak peristiwa serangan terror ke kota New York yang dikenal
dengan tragedi 9/11, diikuti oleh serangan Amerika ke Afghanistan, lalu ke
Irak, nampak bahwa hipotesa Hantington bahwa akan terjadi perbenturan antara
dunia Barat dan Islam di satu sisi. Dan dunia Barat dan dominasi China di sisi
lain semakin nampak.
Benturan-benturan itu nyata. Benar benturan idiologi
secara langsung itu tidak. Atau minimal masih terbungkus oleh basa basi
diplomasi dunia. Atau mungkin juga masih ditutupi oleh kemunafikan para aktor
di dunia internasional.
Tetapi secara tidak langsung sesungguhnya mengamati
berbagai konflik saat ini, khususnya konflik Timur Tengah, adalah benturan
ideologi (paham dan cara pandang) melalui jembatan jembatan kepentingan ekonomi,
yang dipoles oleh berbagai terminologi nilai seperti kemerdekaan, HAM dan
demokrasi.
Arab Spring
Setelah invasi Amerika (dan sekutunya) di Irak dan
jatuhnya Saddam Husaen, berbagai gerakan rakyat (peoples' power movement) tumbuh di berbagai negara kawasan. Mulai di Tunis,
diikuti oleh Yaman, Libya, Mesir, bahkan negara-negara Teluk termasuk Bahrain
dan Saudi Arabia. Gerakan rakyat yang dikenal saat itu dengan "Arab
Spring" (Musim semi Arab) sebagian berhasil seperti Tunis dan Yaman.
Sebagian pula dibumi hanguskan seperti Bahrain dan Saudi Arabia. Sebagian pula
digandeng oleh kepentingan luar (global) seperti Mesir dan Libya.
Akan tetapi barangkal dari sekian negara yang terimbas
konflik Timur Tengah, Irak dan Suriah menjadi konflik yang berkepanjangan. Kata
"kepanjangan" ini tidak saja karena rentang waktu yang cukup panjang.
Tapi juga karena konflik ini menjadi "kepanjangan" tangan dari
kepentingan-kepentingan berbagai pemain (actors).
Presiden Libya, Moammar Khadafi, digulingkan bahkan
terbunuh secara tragis, tidak lain karena dendam Saudi yang merasa tidak lagi
dihormati oleh Pemimpin negara-negara Afrika itu. Bahkan dalam sebuah pertemuan
negara-negara Arab, Khaddafi dan Raja Abdullah ketika itu sempat berperang
mulut terbuka di hadapan pembesar-pembesar Arab dan tamu lainnya.
Kegerahan Saudi saat itu sesungguhnya tidak terlalu
menarik minat Amerika untuk terlibat. Sehingga wajar jika yang berada di garda
terdepan adalah negara-negara Eropa anggota NATO, khususnya Prancis. Hal ini
karena Amerika di bawah pemerintahan Bush sesungguhnya telah melumpuhkan
Khaddafi. Di mana Khaddafi telah menyerahkan semua potensi negara itu untuk
membangun persenjataannya, khususnya di bidang nuklir.
Demikian pula dengan Mesir. Ada kegalauan Amerika
untuk terlibat di saat awal bangkitnya revolusi di negeri itu. Salah satu
alasan terdepan adalah bahwa Mesir tidak memiliki potensi utuk dipertikaikan
oleh berbagai "perpanjangan" tangan tadi. Kepentingan terbesar dari
destabilisasi Mesir adalah pengamanan Israel dari kekuatan Islam di Mesir (baca
Ikhwanul Muslimun).
Dan sudah tentu, diakui atau tidak, juga karena aktor
terdepan gerakan rakyat melawan rejim Mubarak di Mesir adalah Ikhwanul
Muslimun, sebuah gerakan sosial politik yang tidak saja dikhawatirkan oleh
Israel. Tapi ditakuti oleh banyak kalangan khususnya penguasa Timur Tengah.
Konflik Irak
dan Suriah
Berbeda dengan negara-negara lainnya, konflik di Irak
dan Suriah memang sangat khusus. Kekhususan itu karena banyak hal. Tapi yang
terpenting adalah terlalu banyaknya kepentingan yang terlibat. Selain
kepentingan Israel dari ancaman Hizbullah yang memang digandeng oleh
pemerintahan Asad, juga kepentingan Saudi yang menganggap diri sebagai pahlawan
Sunni melawan Iran yang memang dedengkotnya kaum Syiah.
Belum lagi kelompok-kelompok internal yang sedang
melawan rejim itu yang juga saling bertolak belakang bahkan bermusuhan.
Kelompok Jabhat Nur, gerakan Al-Qaidah di Semenanjung Arabia, dan yang paling
ekstrim adalah kelompok ISIS atau Daish itu sendiri.
Tapi saya kira yang terpenting dari semua itu adalah
pertarungan dua gajah dunia, Amerika dan sekutunya di satu sisi melawan Rusia
dan kawan-kawan di sisi seberang. Kedua kekuatan besar sekarang ini sedang
bertarung mengadu kekuatan untuk menguasai negara-negara kawasan, minimal membangun
pengaruh (influence) di kawasan itu.
Komplikasi seperti inilah yang menjadikan konflik Irak
dan Suriah berkepanjangan, sadis dan menelan korban yang besar. Hampir susah
diidentifikasi siapa lawan atau kawan, dan kira-kira hubungan dengan dan untuk
kepentingan apa.
Saudi misalnya, dikenal mendukung gerakan resistensi
melawan Bashar Al-Asad karena alasan syiahnya. Hubungan antara Saudi dan Suriah
dari dulu memang tidak pernah harmonis. Banyak perkiraan alasan. Satu di
antaranya karena petinggi-petinggi Hamas ketika itu menjadikan Suriah sebagai
"save haven". Sementara Saudi digenjot oleh pihak-pihak tertentu
untuk menekan Hamas.
Namun demikian Saudi bersikap setengah hati dalam
memerangi Al-Asad. Hal itu karena di barisan kelompok resistant juga bergabung
ISIS, sebuah kekuatan baru di Timur Tengah bahkan global, yang sudah pasti
menjadi ancaman bagi Saudi dan sekutunya. Walaupun awalnya, sebagaimana
Al-Qaidah, ISIS adalah bentukan kolabirasi intelijen Saudi dan sekutunya
ternyata belakangan senjata ini berbalik ingin memangsa tuan. Oleh karenanya
memang Saudi dalam hal ini serang mengalami "kegamangan".
Secara garis besar keterlibatan Saudi dan gangsters di Suriah bertujuan meredam kekuatan Iran yang
sangat ditakuti. Ini tentunya karena mimpi buruk Saudi di Irak itu. Kini Irak
dikuasai oleh Syiah, dibawah kontrol Iran. Dan ini pula yang menjadikan Saudi
kalap mata dengan aksi yang sangat destruktif fi Yaman.
Bedanya, Saudi tidak memiliki dukungan ril dan pasti
dalam konflik Suriah. Iran jelas memilki koalisi jelas dan kuat. Yaitu Bashar
Al-Asad yang didukung sepenuh hati oleh Rusia.
Lalu bagaimana dengan Amerika dan koalisinya?
Bagaimana pula sikap dunia Islam mayoritas?
Bersambung!
Oleh : Imam
Shamsi Ali
Presiden Nusantara Foundation
Subscribe to:
Posts (Atom)