Tuesday 9 June 2015

KUR 2013 X.1.3 SEMANGAT MENUNTUT ILMU, bagian 1


ISLAM DAN ILMU PENGETAHUAN
KOMPETENSI INTI       
KI 1 :    Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya
KI 2 :    Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-  aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan  alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

KI 3 :    Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan  wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :    Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR   
2.5       Menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122 dan hadits terkait
Indikator Pencapaian Kompetensi
2.5.1      Siswa mampu menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122 dan hadits terkait
3.7       Memahami Q.S. At-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikan nya kepada sesama.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7.1      Siswa dapat membaca Q.S. At-Taubah (9) : 122 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
3.7.2      Siswa dapat menjelaskan kandungan Q.S. At-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikan nya kepada sesama.
4.5       Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.5.1      Siswa dapat menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu
TUJUAN PEMBELAJARAN
1.    Siswa mampu menunjukkan sikap semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. At-Taubah (9): 122 dan hadits terkait
2.`  Membaca Q.S. At-Taubah (9) : 122 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf.
3.    Memahami Q.S. At-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikan nya kepada sesama.
3.    Menceritakan tokoh-tokoh teladan dalam semangat mencari ilmu
KEGIATAN PEMBELAJARAN
·     Mengamati
-      Mencermati bacaan teks tentang Q.S. At-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait tentang semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikan nya kepada sesama
-      Meyimak penjelasan materi di atas melalui tayangan vidio atau media lainnya.
·     Menanya (memberi stimulus agar peserta didik bertanya)
-      Mengapa  harus menuntut ilmu?
-      Bagaimana cara menyampaikan ilmu kepada sesama?
·     Mengumpulkan data/eksplorasi
-      Peserta didik mendiskusikan makna dan contoh semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyampaikannya kepada sesama sebagai implementasi pemahaman kandungan  Q.S. at-Taubah (9) : 122 dan hadits terkait.
-      Guru mengamati perilaku  contoh semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyaampaikannya kepada sesama melalui lembar pengamatan di sekolah.
-      Guru berkolaborasi dengan orang tua untuk mengamati perilaku semangat menuntut ilmu, menerapkan dan menyaampaikannya kepada sesama di rumah.
·     Mengasosiasi
-      Membuat kesimpulan tentang semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama.
·     Mengkomunikasikan
-      Mempresentasikan /menyampaikan hasil diskusi tentang semangat menuntut ilmu dan menyampaikannya kepada sesama.
                   
 A.    Kewajiban Menuntut Ilmu
Dalil Qur’an tentang kewajiban menuntut Ilmu
وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِن كُلِّ فِرْقَةٍ مِّنْهُمْ طَائِفَةٌ لِّيَتَفَقَّهُوْا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوْا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَ
Artinya : Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya. Q.S. At-Taubah (9) : 122
يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ
Artinya : niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. QS Al Mujadilah 11
هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ ۗ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو الْأَلْبَابِ
Artinya : "Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.QS Az Zumar 9
Dalil Hadis tentang kewajiban menuntut Ilmu

طَلَبُ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ وَمُسْلِمَةٍ
Artinya : ”Mencari ilmu itu fardlu (wajib) atas setiap orang muslim laki-laki dan perempuan” [HR Ahmad )
أُطْلُبُواالْعِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ, فَإِنَّ طَلَبَ اْلعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ  وَإِنَّ المْـــَلَائِكَةَ تَضَعُ أَجْنِحَتَهَا لِطِلَبِ الْعِلْمِ رِضًا بِمَا يَطْلُبُ
Artinya : Tuntutlah Ilmu walau di Negeri Cina, sebab menuntut ilmu itu wajib atas setiap muslim. Sesungguhnya Malaikat menghamparkan sayapnya pada orang yang menuntut ilmu karena senang pada apa yang dicari. HR. Ibn Abdul Barr
Hadis Nabi saw. Tentang keharusan menyampaikan Ilmu pada orang lain
بَلِّغُوْا عَنِّىْ وَلَوْ أَيَةً
Artinya : Sampaikan apa yang datang dariku walaupu satu ayat.

Islam adalah Ilmu, tidak beragama bagi mereka yang tidak berilmu. Oleh kare itulah mencari dan menyebarkan ilmu sama wajibnya dalam Islam.
Beribadah tanpa didasari ilmu maka ibadahnya ditolak tidak diterima, seperti misalnya beribadah tidak sesuai dengan yang telah dicontonkan oleh Nabi saw.
Begitu pula dalam pekerjaan sehari, bekerja sebagai tukang tembel ban akan tetapi tidak tahu caranya menembel ban (ilmu tembel ban) maka pekerjaannya akan ditolak oleh masyarakat.


No comments:

Post a Comment