Tuesday, 9 June 2015

KUR 2013.XI.1.1 AL QUR'AN 1, bagian 6


AL QUR'AN TENTANG
PRILAKU KOMPETITIF DALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS, 6
ETOS KERJA
SIKAP KERJA KERAS

Bekerja adalah bagian pokok dari hidup, hidup untuk bekerja dan bekerja untuk hidup, bekerja secara umum adalah semua aktifitas manusia untuk memperoleh/mencapai sesuatu. Allah swt. swt. menciptakan alam ini untuk manusia, dan diantara tugas manusia adalah untuk menjadi khalifah.
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلَائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الْأَرْضِ خَلِيفَةً ۖ : ٢:٣٠
Artinya :
“Ingatlah tatkala Tuhanmu berfirman kepada malaikat, sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah dimuka bumi”. QS. Al Baqarah : 30
Khalifah mengandung arti : pemimpin, mengolah, pemanfaat dan pelestari alam, fungsi manusia untuk mengolah dan melestarikan alam inilah yang mengharuskan untuk bekerja keras, sebab sebagian potensi alam baru dapat dimanfaatkan secara optimal bila telah diolah oleh manusia (dikerjakan).
Firman Allah swt. swt. :
ارْكُضْ بِرِجْلِكَ ۖ هَٰذَا مُغْتَسَلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ : ٣٨:٤٢
Artinya
“(Allah swt. berfirman) : “Hantamkanlah kakimu ; inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum”. QS. Shad : 42
Dalam hadis disebutkan :
اِعْمَلْ لِدُنْيَاكَ كَأَنَّكَ تَعِيْشُ اَبَدًا وَاعْمَلْ لِاخِرَتِكَ كَأَنَّكَ تَمُوْتُ غَدًا  رواه  البيهقى
Artinya
“Bekerjalah untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok pagi”.QS. HR. Al Baihaqi
Tidak sesuatupun dapat dihasilkan tanpa usaha yang sungguh-sungguh, semua Nabi adalah pekerja, Nabi Daud AS. adalah pandai besi, Nabi Zakariya adalah tukang kayu.
كَانَ زَكَـــرِيَّـا نَـجَّـارًا  رواه مسلم و ابن ماجه عن ابى هـريـرة
Artinya
“Nabi Zakariya adalah tukang kayu”. HR. Muslim dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah
Nabi Muhammad saw. adalah penggembala dan pedagang yang serius. Pepatah mengatakan, “Siapa yang bersungguh-sungguh maka ia akan berhasil”.  Dalam belajarpun syarat mutlak untuk berhasil adalah dengan kesungguhan (berusaha keras lahir bathin).
PRODUKTIFITAS KERJA
Tujuan utama dalam bekerja adalah untuk menghasilkan/memperoleh sesuatu, guna memperoleh hasil yang optimal maka diperlukan beberapa persyaratan antara lain. :
a.   Semangat tinggi dan kerja keras, memiliki semangat yang tinggi untuk berhasil.
b.   Profesional, memiliki pengetahuan dan menguasai bidang kerjanya .
c.   Tekun dalam bekerja, tidak mudah putus asa, terus mencoba untuk menuju sukses.
MEMACU PERUBAHAN SOSIAL UNTUK KEMAJUAN
Kesempurnaan Islam sebagai rahmat alam semesta terletak pada keluasaan dan kesempurnaan ajarannya, agama mengisyaratkan keharusan adanya perubahan dan kemajuan disegala aspek kehidupan, banyak ayat Al Qur ‘an yang menggugah agar manusia selalu menggunakan fikirannya.
Adanya prinsip tolong-menolong untuk kebaikan menjadi dasar dari perubahan sosial masyarakat Islam. Dalam Al Qur’an disebutkan :
وَتَعَا وَنُـوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُـوْا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانْ.  المائــدة : 2
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ : ٥:٢
Artinya      
“Dan tolong-menolong kamu dalam kebajikan dan taqwa dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran”. QS. Al Maidah : 20
Manusia adalah makhluk dinamis yang selalu berkembang, untuk itu Nabi saw. bersabda :
اَنْـتُمْ اَعْـلَمُ بِأُمُـوْرِ دُنْـيَـاكُـمْ   رواه  مسلم
Artinya
“Kamu sekalian lebih mengetahui urusan-urusan duniamu”. HR. Muslim
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ
Hadis Nabi tentang "lima perkara sebelum lima perkara" itu memiliki maksud supaya kita mempergunakan waktu dan  kesempatan dengan sebaik-baiknya, sebelum hilangnya kesempatan tersebut. Hadits tersebut diriwayatkan Imam Hakim dalam kitab Al Mustadrok.
Lima perkara tersebut adalah sebagai berikut:
1.   "Masa Muda Engkau Sebelum Datangnya Hari Tua". Masa muda hendaklah dipergunakan sebaik-baiknya untuk mencapai kebaikan, kesuksesan, dan keberhasilan, karena masa mudalah kita mempunyai ambisi, keinginan dan cita-cita yang ingin kita raih, bukan berarti masa tua menghalangi kita untuk tetap berusaha mencapai keinginan kita, tapi tentulah usaha masa tua akan berbeda halnya dengan usaha saat kita masih muda. Maka dari itu masa muda hendaklah diisi dengan berbagai kegiatan yang bermanfaat hingga tidak menyesal di kemudian hari.
2.   "Masa Sehat Engkau Sebelum Dilanda Sakit". Hal ini juga anjuran agar kita senantiasa waspada pada segala kemungkinan yang sifatnya diluar prediksi manusia, seperti halnya sakit. Sakit disini bukan sebatas sakit jasmani, tapi juga sakit rohani. Maka ketika kita sehat jasmani-rohani, hendaknya kita senantiasa mempergukannya untuk hal-hal yang bermanfaat tanpa mengulur-ngulur waktu.
3.   "Masa Kaya Engkau Sebelum Masa Miskinmu". Tidak terlalu jauh berbeda dari penjelasan di atas, ketika kekayaan ada pada kita, baik itu berupa materi atau lainnya, maka hendaknya kita memanfaatkannya sebaik-baiknya, jangan menghambur-hamburkan.
4.   "Masa Luang Engkau Sebelum Datangnya Waktu Sibuk". Disini kita dianjurkan untuk menghargai waktu, agar bisa diisi dengan hal-hal yang bermanfaaat baik untuk diri sendiri maupun orang lain. Misalnya, menengok saudara ketika ada kesempatan sebelum kesibukan menghampiri kita, hingga tidak sempat lagi untuk sekedar mengunjungi kerabat.
5.   "Masa Hidup Engkau Sebelum Datangnya Saat Kematian". Yang terakhir ini merupakan cakupan dari empat hal diatas. Ketika kita diberi kehidupan maka hidup yang diberikan pada kita itu sebenarnya merupakan kesempatan yang tiada duanya. Karena kesempatan hidup tidak akan datang untuk kedua kalinya. Kehidupan harus dijalani sesuai tuntutan kemaslahatannya.
            

No comments:

Post a Comment