A. MEMBACA DENGAN BAIK / BENAR AL
QUR'AN SURAT YUNUS AYAT 101 DAN AL BAQOROH AYAT 164
Thursday, 21 March 2013
X.2.4 HASAD, RIYA, DLL, bagian 5
D. DISKRIMINASI
3. Islam melindungi akal
Keistimewaan manusia dibanding mahluk yang lain adalah akalnya, oleh sebab
itu Islam melindungi akal manusia agar tetap eksis dan melarang semua bentuk
apapun yang dapat merusak akal, merusak pola pikir, sehingga akal tidak
berfungsi sebagaimana mestinya seperti misalnya minuman keras, narkotik dll.
X.2.4 HASAD, RIYA, DLL, bagian 4
D. DISKRIMINASI
Langkah awal saat
Nabi Muhammad saw. berada di Madinah dan mendirikan Pemerintahan Islam adalah
disepakatinya suatu perjanjian yang bernama “PIAGAM MADINAH”. Piagam ini
merupakan janji dan kesepakatan seluruh penduduk Madinah yang meliputi 3 unsur Islam, Yahudi dan Nasrani.
X.2.4 HASAD, RIYA, DLL, bagian 2
B. RIYA’
Riya’ adalah menampakkan kebaikan atau
keutamaan diri sendiri kepada orang lain melalui pembicaraan, tulisan, sikap
dan perbuatan dengan maksud mendapat perhatian atau pujian.
X.2.4 HASAD, RIYA, DLL, bagian 1
A. HASAD
Hasad biasa
diartikan dengan kata dengki, yaitu perasaan tidak senang melihat orang lain
memperoleh nikmat (kesenangan) dan mengharap hilangnya nikmat yang ada pada
orang lain tersebut, bahkan ada keinginan nikmat itu pindah pada dirinya. Sifat
dengki ini tidak saja jelek akan tetapi lebih dari itu dapat merusak /
menghilangkan pahala ibadah yang telah dilakukan.
Nabi Muhammad
saw. bersabda :
إيـاكـمْ والـحسَـدَ فـإن
الـحسَـدَ يـأكل الحسـناتِ كمـَا يـأكل الــنارُ الحطب
Artinya : Jauhilah olehmu sifat
dengki, karena sesungguhnya sifat dengki itu memakan (menghilangkan) pahala
kebaikan, seperti api membakar kayu bakar. HR. Abu Dawud
Dalam kitab
Durrotun Nashihin dijeladkan bahwa dengki itu memiliki 8 bahaya, yaitu:
1. Dapat merusak ibadah, seperti
keterangan hadis di atas.
2. Mendorong pada perbuatan dosa,
karena seperti biasanya orang yang dengki itu tidak akan bebas dari ghibah,
dusta, mencaci, mengumpat dan sebagainya. Dikatakan oleh Samurah bin Tha’labah
“
لا يـزَالُ الــناسُ
بـخَـير مالـم يـتحَاسَـدُوا
Artinya : Manusia selalu dalam keadaan
baik, sepanjang ia tidak dengki mendengki.
3. Menghalangi untuk mendapatkan
syafaat Nabi saw..
Dari Abdullah bin
Basyar, Nabi Muhammad saw. bersabda :
ليْسَ مـنى ذُوحَسَـدٍ ولا
ذوْ نمـيْمَـــة ولا ذوْ كَــــهَانـــة ولا أنا مِـنْــهُ
Artinya : Bukanlah termasuk
golonganku orang yang dengki, yang adudomba, tukang ramal (dukun), dan akupun
bukan golongan dia.
4. Akan dimasukkan neraka.
5. Menyebabkan gangguan pada orang
lain, firman Allah swt.:
قُلْ أَعُـوْذُ بِـرَبِّ
الْفَـلَقِ. مِن شَـرِّمَا خَـلَقَ.وَمِن شَـرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِن شَـرِّ
النَّـــفَّاثَاتِ فِي العُــقَدِ. وَمِن شَــرِّ حَاسِــــدٍ إِذَا حَسَدَ.
Artinya : Katakanlah: "Aku
berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada
buhul-buhul,
dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia
dengki".. QS Al Falaq.
6. Menyebabkan kesal hatin dan rasa
duka berkepanjanan.
7. Menyebabkan buta hati, sehingga
tidak dapat menangkap dan memahami kebenaran.
8. Menyebabkan kegagalan dan sulit
untuk berhasil, pepatah mengatakan :
الـحَسُــوْدُ لا يَـسُـوْدُ
Artinya : Pendengki tidak akan meraih
kemuliaan.
B. RIYA’
Riya’ adalah menampakkan kebaikan atau
keutamaan diri sendiri kepada orang lain melalui pembicaraan, tulisan, sikap
dan perbuatan dengan maksud mendapat perhatian atau pujian.
Riya’ merupakan hal yang bisa melunturkan keimanan
kepada Allah swt., menghilangkan pahala
dari kebaikan-kebaikan yang dilakukan serta menjadi penghalang pertemuannya
dengan Allah swt. kelak.
فـمَـنْ كانَ يـَـرْجـُـــــــوْ
لـِــــقَآء رَبــِّـه فـليـَـعْـمَـــــــــلْ عـَـمَـــــــلاً صـَـالـِـــحـًا
وَ لا يـُشـْــــرك بعـِـــــــبَادَةِ
رَبــه احَـــــدًا
Artinya : “Barang siapa
mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaknya ia mengerjakan amal yang
saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada
Tuhannya " QS. Al Kahfi : 110.
Dalam
sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Addzahabi, diterangkan bahwa suatu ketika
Nabi saw. ditanya tentang sesuatu yang dapat menyelamatkan kelak di akhirat.
Nabi saw. menjawab : Janganlah kamu menipu atau memppermainkan Allah swt.
Kemudian
ketika Nabi saw. ditanya tentang maksud menipu atau memppermainkan Allah swt.
maka Beliau menjawab : yaitu kamu mengerjakan perintah Allah swt. dan RasulNya
bukan bertujuan untuk meraih keridhaan Allah swt. akan tetapi untuk kepentingan
selain Allah swt. Kemudian ditegaskan oleh Nabi saw. :
فاتــقـــواالرّ يـَاءَ
فـَإنــهُ الشّـِــــــــرْكُ بـاللهِ
Artinya : “Jauhilah (berhati-hatilah) akan riya’ karena
sesungguhnya riya’ itu termasuk perbuatan syirik kepada Allah swt.”
Dalam hadis lain, Nabi saw. menegaskan
bahwa riya termasuk syirik kecil (samar). Perhatikan beberapa hadis berikut :
اِنّ اخْــــوَفَ مـَااخَــــــافُ
عـَلى اُمَّــــــتيْ الاِشْـــــــرَاكُ باللهِ, اَمـَـا اِنِّـىْ لاَ اقـُـوْلُ تـَعْـبُـــدُوْنَ شَمْــــشًا وَ لاَ
قَـــمَـــرًا ولا وَ ثَـــنًا وَلـكـــنْ اعْـــمَالاً لـِغـَـــيْرِ اللهِ
وشَــهْــوَةً خَــفِــــيَّـــــــــةً
رواه ابن حبان
Artinya : “Sesungguhnya yang sangat aku kuatirkan
terhadap umatku, ialah syirik pada Allah swt. ingatlah bukan aku berkata : Kamu
akan menyembah matahari, atau bulan, atau berhala, tetapi kamu berbuat amal
untuk selain Allah, dan karena terdorong syahwat yang samar” HR. Ibnu Hibban
اِنّ اخوَفَ ما اخَـافُ
عَليـْكم الشرْكُ الاصْغَرُ وَهُوَ الرِّ ياءُ رواه
احمد
Artinya : “Sesungguhnya
yang sangat aku kuatirkan atas kamu, ialah syirik yang kecil (samar) yaitu
riya’ HR. Ahmad
Untuk memperluas
pemahaman tentang RIYA’ dapat dilihat dalam AL QUR’AN Surat Al Baqarah ayat 264,
An Nisa’ ayat 38 dan 142 serta Surat Al Ma’un.
C. ANIAYA
Aniaya ad atau
DLALIM, yaitu meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya, juga berarti yang benar
disalahkan dan yang salah dibenarkan, juga berarti segala prilaku (perbuatan,
perkataan sikap) yang melanggar aturan Islam baik yang terkait hubungan manusia
dengan Allah swt. maupun yang terkait dengan sesama mahluk.
Subscribe to:
Posts (Atom)