KOMPETITIFDALAM KEBAIKAN DAN KERJA KERAS
KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro- aktif) dan menunjukan
sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan
ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR
1.3 Berperilaku
taat kepada aturan
2.3 Menunjukkan
perilaku kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (hudnuddlan), dan
persaudaraan (ukhuwah) sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Al-Anfal (8):
72; Q.S. Al-Hujurat (49): 12 dan 10 serta hadits yang terkait
4.7 Menampilkan
perilaku taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras
4.1 Membaca
Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105 sesuai
dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.1.1 Siswa dapat membaca Al Qur’an sesuai adab
yang telah ditentukan
4.1.2 Siswa
dapat membaca Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah
(9) : 105 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf
4.1.3 Siswa mampu mengidentifikasi tajwid Q.S.
An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105 dengan
benar
3.1 Menganalisis
Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah (9) : 105,
serta hadits tentang taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.1.1 Siswa mampu menganalisis kandungan Q.S.
Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah (9) : 105;
3.5 Memahami
makna taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.2.1 Siswa memahami isi kandungan surat
Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah (9) : 105, terkait
taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras
3.2.1 Siswa dapat menyimpulkan kandungan
Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah (9) : 105, terkait
taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras
4.2 Mendemonstrasikan hafalan Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S.
Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-Taubah (9) : 105
dengan lancar
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.2.1 Siswa dapat mendemonstrasikan hafalan Q.S.
An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At-Taubah (9) : 105 dengan
lancar
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menunjukkan perilaku kompetitif dalam kebaikan dan
kerja keras sebagai implementasi dari pemahaman QS. Al Maidah (5): 48;Q.S.
Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadits yang terkait
2. Menampilkan perilaku taat kepada aturan, kompetisi
dalam kebaikan, dan bekerja keras
3. Dapat membaca Q.S. An-Nisa
(4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) : 105 sesuai dengan
kaidah tajwid dan makhrajul huruf
4. Mampu menganalisis Q.S.
Al-Maidah (5) : 48; Q.S. Az-Zumar (39) : dan Q.S. At-Taubah (9) : 105, serta
hadits tentang taat, kompetisi dalam kebaikan, dan etos kerja.
5.
Memahami makna
taat kepada aturan, kompetisi dalam kebaikan, dan bekerja keras.
6.
Dapat mendemonstrasikan
hafalan Q.S. An-Nisa (4) : 59; Q.S. Al-Maidah (5) : 48; Q.S. At Taubah (9) :
105 dengan lancar
a.
Kegiatan Pembelajaran
·
Mengamati
- Menyimak bacaan al-Qur’an QS. Al
Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta
Hadits yang terkait secara individu maupun kelompok.
·
Menanya
-
Mengajukan
pertanyaan tentang kaedah tajwid yang terdapat dalam QS. Al
Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105
-
Mengajukan
pertanyaan tentang makna mufrodat yang terdapat dalam QS. Al
Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta
hadits yang terkait
·
Eksperimen/Eksplor
-
Menganalisa
kaedah tajwid yang terdapat QS. Al Maidah (5): 48;Q.S.
Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105
-
Diskusi
tentang makna mufrodat dan ijmali yang terdapat dalam QS. Al Maidah (5): 48;Q.S.
Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadits yang terkait
Diskusi tentang kandungan
makna QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At
Taubah (9): 105 serta Hadits yang terkait
·
Assosiasi
-
Menyimpulkan kaedah tajwid yang
terdapat pada QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah
(9): 105
-
Menyimpulkan makna mufrodat dan
ijmali yang terdapat dalam QS. Al Maidah
(5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadits yang
terkait
-
Menyimpulkan
kandungan makna QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39)
: 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadits yang terkait.
·
Komunikasi
-
Menyajikan
kaedah tajwid yang terdapat QS. Al
Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105
-
Menyajikan makna mufrodat dan ijmali
yang terdapat dalam QS. Al Maidah (5): 48;Q.S.
Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadits yang terkait
-
Menyajikan kandungan makna QS. Al
Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta
Hadits yang terkait
-
Mendemonstrasikan bacaan tartil dan hafalan QS. Al Maidah (5): 48;Q.S.
Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah (9): 105 serta Hadits yang terkait
· Refleksi
- Menampilkansikap kompetitif dalam kebaikan dan kerja keras, dalam kehidupan sehari-hari
sebagai refleksi dari pemahaman QS. Al Maidah (5): 48;Q.S. Az-Zumar (39) : 39; dan Q.S. At Taubah
(9): 105 serta Hadits yang terkait
A.
PETUNJUK
MEMBACA AL QUR’AN
a.
Menyentuh, memegang Al Qur’an
wajib suci dari najis dan hadas (punya wudhu dan tidak sedang junub)
b.
Ketika membaca atau menghafal
Al Qur’an (tanpa memegang Al Qur’an) boleh tidak punya WUDHU, tapi wajib suci
dari hadas besar (junub).
c.
Menggunakan pakaian yang
suci, rapi dan menutup aurat (pakai kopyah atau kerudung)
d.
Duduk yang baik / sopan,
diusahakan menghadap kiblat
e.
Ketika mengambil Al Qur’
dengan tangan kanan atau dengan kedua tangan lalu diletakkan didada saat
membawanya.
f.
Ketika membacanya, Al Qur’an
diletakkan di dampar ( jangan diletakkan di lantai ketika posisi duduk di
lantai), atau dipegagang dengan tangan kanan/kedua tangan sambil diangkat
paling rendah searah perut.
g.
Ketika akan membaca Al Qur'an
dari awal surat, maka terlebih dahulu membaca Ta'awwudz dan Basmalah, sedangkan
bila tidak dari awal surat, maka cukup dengan hanya membaca Ta'awwudz saja
tanpa Basmalah.
h.
Ketika selesai membaca Al
Qur’an dicium, dan kemudian diletakkan ditempat khusus ( diatas Al Qur’an
dilarang ditempatkan barang selain Al Qur’an)
B.
TAJWID
5. HUKUM LAM
1). LAM TA’RIF
LAM TA’RIF yaitu AL
( ا ل) yang ada sebelum huruf hijaiyah, hukum dan cara
membacanya dibagi dua, yaitu :
a. IDHHAR
QAMARIYAH
Disebut IDHHAR QAMARIYAH, karena AL tersebut
bertemu dengan salah satu huruf QAMARIYAH yang terdiri dari 14 huruf, yaitu :
ا
ب غ ح
ج ك و
خ ف ع
ق ي م ه
Huruf tersebut terkumpul dalam lafadh :
ابــغ حــجّـك وخـف عـقـيـمه
Cara membacanya adalah bunyi AL tetap dibaca
jelas, oleh karena AL diumpamakan bintang sedangkan huruf Qamariyah bulannya.
Maka bintang akan nampak jelas walaupun bersamaan dengan sinar bulan.
b. IDGHAM
SYAMSIYAH
Disebut IDGHAM SYAMSIYAH , karena AL tersebut bertemu dengan salah satu huruf
SYAMSIYAH yang terdiri dari 14 huruf, yaitu :
د
ض ت ر
ص ث ط ل
ش ز ظ
س د ن
Cara membacanya adalah : bunyi AL hilang/masuk dalam
huruf setalahnya (ditasdidkan), oleh karena AL diumpamakan bintang sedangkan huruf
Syamsiyah mataharinya. Maka bintang menjadi tidak jelas/terlihat bila bersamaan
dengan sinar matahari.
Untuk lebih jelasnya lihat contoh berikut :
Contoh Idhhar Qamariyah:
N
O
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
N
O
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
1
|
و ا لامْـــرُ
|
Wal-amru
|
2
|
الـــبَابُ
|
Al -
Baabu
|
3
|
الــغَـيْبُ
|
Al-ghaybu
|
4
|
ا لــحَــجُ
|
Al -
Hajju
|
5
|
الــجــنُ
|
Al-jinnu
|
6
|
الــجــنة
|
Al -
Jannatu
|
Contoh Idgham Syamsiyah
N
O
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
N
O
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
1
|
الــسلام
|
As
salaamu
|
2
|
الــصَـبـْرُ
|
Asshabru
|
3
|
الــد خـَـان
|
Adduhkaanu
|
4
|
الــشمس
|
Assyamsu
|
5
|
الــرَ حِــيْمُ
|
Arrohiimu
|
6
|
النـور
|
Annuuru
|
2). LAM TIPIS DAN TEBAL
Lam fathah (
ل ) yang terdapat pada kalimat ALLAH ( الـلــــــه )
Cara membacanya dibagi dua, yaitu :
DIBACA TEBAL
( Tafhim = تــفحِــيْمْ
), apabila sebelum kalimat ALLAH tersebut didahului oleh harkat FATHAH atau
DHAMMAH, sedangkan apabila didahului oleh harkat KASROH, maka kalimat ALLAH
tersebut DIBACA TIPIS ( Tarqiq = تــرْ قِــيْق ). Contoh :
N
O
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
N
O
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
1
|
ا لا الله
|
Dibaca
Tebal
|
4
|
هُــمُ الله
|
Dibaca
Tebal
|
2
|
هُــوَ الله
|
5
|
رزق الله
|
||
3
|
بـسمِ الله
|
Dibaca
Tipis
|
6
|
لر ضاء الله
|
Dibaca
Tipis
|
C. QALQALAH
Bacaan QALQALAH ( قــلـقـلــة ), dibedakan menjadi 3, yaitu :
1). QAlQALAH SUGHRO
Yaitu apabila ada huruf QALQALAH yang terdiri
dari ( ق ط ب ج د ) dan terhimpun dalam lafadh ( قــطــب جــــد ), berharkat sukun asli dan berada di
tengah-tengah kata maka disebut QAlQALAH SUGHRO
2). QAlQALAH WUSHTO
Yaitu apabila ada huruf QALQALAH seperti di
atas dibaca sukun karena wakaf ( harkat
asli tidak sukun ) maka disebut QAlQALAH WUSHTHO
3). QAlQALAH KUBRO
Sedangkan apabila ada huruf QALQALAH seperti
di atas yang bertasydid dan berharkat fathah / kasrah / dhammah, kemudian
dibaca sukun karena wakaf maka disebut QAlQALAH KUBRO ( قــلـقـلــة كـبرى ).
Contoh ketiga bentuk QALQALAH tersebut adalah
NAMA
|
CONTOH KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
|
Qalqalah
Shughro
|
تــجــزون
|
وخـلـقــنـكُــمْ
|
Minta
petunjuk / contoh dari
guru
|
Qalqalah
Wushtho
|
مُـحِــيْــطٌ
|
الله الـصَــمَــدُ
|
|
Qalqalah
Kubro
|
بـألــحـقّ
|
وتــــبَ
|
D. BACAAN MAD (PANJANG)
Bacaan MAD (panjang) dibedakan menjadi dua,
yaitu :
1). MAD THABI’I atau MAD ASHLI
Apabila ada alif sukun setelah fathah, ya’
sukun setelah kasrah, dan wau sukun setelah
dhamma yang tidak diikuti oleh
huruf hamzah atau
sukun, maka disebut MAD THABI’I
atau MAD ASHLI ( مَــدْ طـبيْعى/ مــد اصـْلى)
Cara membacanya harus dipanjangkan dua harokat
atau satu alif.
Contoh :
N
O
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
KETERANGAN
|
1
|
كــمَـا
|
Kamaa
|
Bunyi
maa dipanjangkan 1 alif
|
2
|
فــيْهمْ
|
Fiihim
|
Bunyi
Fii dipanjangkan 1 alif
|
3
|
يُـوْســف
|
Yuusuf
|
Bunyi
Yuu dipanjangkan 1 alif
|
No comments:
Post a Comment