Sunday, 16 August 2020

Jaga Sholat 5 Waktu 02



Menjaga Sholat 5 Waktu
Sholat lima waktu harus betul-betul dijaga jangan sampai bolong-bolong, sebab tidak bakalan percuma kalau seseorang betul-betul mengistimewakan dan menjaga sholat, karena Allah swt. pasti akan membalas dengan balasan yang super ISTIMEWA kelak di akhirat. Antara lain yaitu :

1.    Akan Mendapat Balasan Sorga
Gusti Nabi saw. Bersabda dalam hadis Qudsi:
عن أَبَى قَتَادَةَ بنَ رَبْعِيَ قال: قال رسولُ الله صلى الله عليه وسلم: قال الله عَزّوَجَلّ: إِنّي فَرَضْتُ عَلَى أُمّتِكَ خَمْسَ صلَواتٍ وَعَهِدْتُ عِنْدي عَهْداً أَنّهُ مَنْ جَاءَ يُحَافِظُ عَلَيْهِنّ لِوَقْتِهِنّ أَدْخَلْتُهُ الْجَنّةَ وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلِيْهِنّ فَلاَ عَهْدَ لَهُ عِنْدِي ( سنن أبي داود )
Dari Abu Qotadah, Rasululloh SAW bersabda, Alloh SWT berfirman,“Aku wajibkan pada umatmu sholat 5 waktu.Dan Aku membuat satu perjanjian,“Orang yang menjaga sholat 5 waktu, maka akan Aku masukkan ke dalam sorga. Siapa yang tidak menjaganya, maka Aku tak menjanjikan-nya.”(HR.Abu Daud)
2.     Mendapatkan pahala seluruh malaiakat.
Sahabat Muadz bin Jabal dan Jabir bin Abdulloh r.a. meriwayatkan, bahwa ketika Nabi Muhammad SAW diperjalankan ke langit pada malam Isra’ Mi’raj, beliau menyaksikan ibadah para malaikat penghuni tujuh langit.
Pada langit pertama, beliau menyaksikan para malaikat terus menerus berdzikir kepada Alloh SWT semenjak mereka diciptakan.
Pada langit kedua, beliau menyaksikan para malaikat terus menerus ruku’ semenjak mereka diciptakan.
Pada langit ketiga, beliau menyaksikan para malaikat terus menerus sujud semenjak mereka diciptakan. Pada saat beliau memberikan salam, mereka bangkit dan menjawabnya. Kemudian mereka pun melanjutkan sujudnya kembali sampai hari kiamat. Karena itulah, shalat yang dilakukan saat ini juga memerlukan sujud dua kali pada tiap rakaatnya.
Pada langit keempat, beliau menyaksikan para malaikat terus menerus duduk tasyahud.
Pada langit kelima, beliau menyaksikan para malaikat terus menerus membaca tasbih.
Pada langit keenam, beliau menyaksikan para malaikat terus menerus membaca takbir dan tahlil.
 Pada langit ketujuh, beliau menyaksikan para malaikat terus menerus melakkan penyerahan diri semenjak mereka diciptakan.
 Menyaksikan peribadahan para malaikat yang begitu menakjubkan ini, dalam hati, Nabi SAW terbersit keinginan, “Betapa senangnya apabila diriku dan seluruh umatku dapat melakukan ibadah seperti yang dilakukan oleh para malaikat penghuni tujuh langit.”
Alloh Maha Tahu. Dia rangkaikan semua gerakan ibadah yang telah diperagakan para malaikat penghuni tujuh langit dalam bentuk shalat. Alloh SWT berfirman, “Siapa yang mengerjakan shalat 5 ( lima ) waktu, maka akan memperoleh pahala seperti pahala peribadatan yang dilakukan oleh para malaikat tujuh langit.”
3.    Di ampuni dosa-dosa yang diperbuat antara satu shalat dan shalat lainnya.
Shalat juga menjadi pelebur dari beberapa dosa yang dilakukan antara jarak waktu shalat yang satu dan lainnya. Yaitu beberapa dosa pribadi yang mempunyai hubungan langsung dengan Alloh SWT.
 عنْ أبي هريرةَ  أنهُ سَمِعَ رسولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم يقولُ: أَرَأَيْتُمْ لَوْ أنَّ نَهَراً بِبَابِ أَحَدِكُمْ يَغْتَسِلُ كُلَّ يَوْمٍ خَمْسَ مَرَّاتٍ مَاذَا تَقُوْلُوْنَ ذَلِكَ مَبْقِياًّ مِنْ دَرَنِه ِ؟  قَالُوْا: لاَ يَبْقَى مِنْ دَرَنِهِ قَالَ: كَذَلِكَ مَثَلُ الصَّلَوَاتِ الْخَمْسِ يَمْحُو اللهُ بِهِنَّ الْخَطَايَا(سنن الدارمى)
Dari Abu Hurairoh, Rasululloh SAW bersabda,  “Bagaimana pendapat kalian, apabila didepan pintu rumah terdapat sebuah danau yang dipergunakan seseorang untuk mandi lima kali sehari ? Apakah masih tersisa kotorannya ? Sahabat - sahabat menjawab, “Tidak akan tersisa sedikitpun kotoran.” Rasululloh SAW melanjutkan sabdanya, Demikianlah perumpamaan shalat lima waktu. Alloh akan menghapus kesalahan - kesalahan dengan shalat.” ( HR. Ad-Darimi )[2]
Di samping itu, juga akan mendapatkan beberapa keuntungan dari masing-masing shalat. Karena masing2 dari shalat lima waktu juga mempunyai beberapa keistimewaan dan keutamaan sendiri - sendiri. Yamg insyaAllah akan saya terangkan pada khutbah bulan depan.
Moga2 kule panjennengan sadeje, keluarga sareng anak kompoi kule panjennengan sadeje jugen tatangge kanan kiri ade’ budi eparengana petodu sareng Allah swt. kaangguy tetep ben istiqamah ngalampae shalat 5 bekto dalem kabedeen ponapa’a bisaos, lebbi2 manabi bisa berjamaah sabben bekto e masjid otabe e langger.


Jaga Sholat 5 Waktu 01


Menjaga Sholat 5 Waktu
Allah swt. berfirman dalam surat Al Ankabut 45
اعوذباالله من الشيطان الرجيم.
وَأَقِمِ الصَـلِاةَ إنَّ الصَّـلَاةَ  تَــنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ.  العنكبوت : 45
Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) yang keji dan mungkar”.   QS. Al Ankabut : 45
Penegasan Allah swt. di atas memberikan kejelasan bahwa bila shalat dilaksanakan dengan khusyu’ dan ikhlas, maka seseorang akan terhindar dengan sendirinya dari berbuat keji, kejam dan bejat atau tidak manusiawi serta perbuatan-perbuatan maksiyat lainnya. Dengan kata lain maka akan timbul pada diri seseorang kekuatan dan kesadaran untuk tidak tertarik pada perbuatan keji dan munkar serta kemampuan untuk menolak dorongan berbuat baik yang berasal dari tipuan hawa nafsu maupun dari godaan setan. Jika tidak demikian maka berarti shalat yang kita lakukan itu belum dilaksanakan secara optimal sesuai dengan tuntutan ihsan.
Nabi Muhammad saw. bersabda :
مَنْ لَاتَنْههُ صَلَاتُهُ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ لَمْ تَزِدْهُ صَلَاتُهُ عِنْدَ اللهِ إِلَّا مَقْتًا وَّبُعْدًا
Artinya : “Barang siapa yang shalatnya tidak bisa menahan dia dari perbuatan keji dan munkar, maka shalatnya hanya akan menam­bah kemurkaan Allah swt”. Dzurrotun Nashihin
Shalat lima waktu ini disebut VIFA atau VITAL ban FATAL,
VITAL artinya kebutuhan yang paling penting dan pokok serta satu-satunya jalan yang haeus ditempuh bila seseorang ingin selamat dunia akhirat.
FATAL artinya, mesti celaka bagi siapa saja yang tidak melaksanakan Sholat lima waktu, ia sholat bila longgar tapi sengaja atau lupa sholat bila repot.

إِنَّ أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ صَلَاتُهُ فَإِنْ صَلُحَتْ فَقَدْ أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ (رواه الترميذى)
“Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama kali dihitung adalah sholatnya maka jika sholatnya baik, maka sungguh ia telah beruntung dan sukses. Sebaliknya apabila sholatnya rusak maka ia celaka dan merugi. Kemudian jika ada dalam sholat wajibnya kurang, Allah SWT berfirman kepada malaikat – padahal ia lebih tahu – ‘lihatlah apakah hamba-Ku mengerjakan sholat sunnah, maka jika ia mengerjakan, maka sempurnakanlah sholat wajib hambakudengan sholat sunnahnya!’ Kemudian amalan-amalan lainnya diperlakukan demikian”(HR Tirmidzi bab yang pertama kali dihitung dari hamba pada hari kiamat juz 2 no. 378)
Sabda Nabi saw. ini merupakan penegasan ulang bahwa Shalat memang betul2 menentukan selamat tidaknya seseorang kelak di akhirat.
Semua perintah agama disampaikan melalui Al Qur’an atau Hadis Nabi saw. kecuali SHOLAT 5 WAKTU, oleh karena pentingnya, maka disapaikan langsung oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. dalam peristiwa ISRO’ MI’ROJ. Malahan Nabi Muhammad saw. dipanggil menghadap langsung oleh Allah swt.
Untuk lebih sempurnanya dalam melaksanakan Ibadah Sholat maka fardhu kifayah hukumnya melaksanakan Ibadah Sholat dengan berjamaah, paling sedikit ada dua kelebihan shalat berjamah bila dibanding shalat sendirian.
1.   Pahalanya 27 kali lipat lebih baik dibanding shalat sendirian;
2.   Kemungkinan diterimanya shalat lebih besar, kalau shalat sendirian diterima tidaknya tergantung masing2 kita, tapi bila shalat berjamaah salah satu saja dari sekian orang yang berjamaah khusyu’ dan diterima oleh Allah swt. maka semua jamaah diterima Sholatnya oleh Allah swt.
Shalat 5 waktu ini tetap wajib dilaksanakan dalam keadaan bagaimanapun,kecuali untuk wanita yang sedang haid, nifas dan  wiladah.
Kalau untuk laki-laki (Muslimin) tidak ada penyebab satupun yang dapat menggugurkan kewajiban sholat, Cuma yang ada keringanan yaitu bagi yang dalam perjalanan dan memenuhi syarat maka sholatnya boleh dijama’ dan atau diqashar atau bagi yang dalam kondisi sakit tidak bias berdiri maka boleh shalat sambil duduk, begitu seterusnya yang tidak bisa berdiri dan duduk maka boleh dikerjakan dengan berbaring.
Bahkan bila terjadi semua angota tubuh tidak bias bergerak, maka sholatlah dengan isyarat mata dan hati, YANG PENTING WAJIB TETAP SHALAT SEBISANYA.
Sakedar menggambarkan bagaimana dosanya seseorang yang tidak atau lalai  sampai tidak melaksanakan shalat 5 waktu, Diceritakan dalam kitab IRSYADUL IBAD:
Ada seorang wanita mengadu pada Nabi Musa as, bahwa dirinya ingin bertaubat, Nabi Musa as. tanya dosa apakah yang menyebabkan kamu susah dan ingin bertaubat?
” Wanita itu menjawab, “Ya Nabi, saya melahirkan seorang anak yang merupakan hasil dari hubungan zina. Tidak hanya itu, karena malu dll. saya juga telah membunuh anak hasil zina itu !, terang perempuan Bani Israil menjawab pertanyaan nabi Musa.
Mendengar ini, maka wajah nabi Musa memerah karena marah dan nabi Musa berkata, “Wahai wanita jahat, pergi kau dari negeriku ini agar tidak turun api dari langit yang kemudian api itu melalap kami akibat perbuatanmu.” Lantas perempuan itu pergi dengan hati yang kecewa kepada nabi Musa. Sembari menyesali atas semua ketercelaan perbuatannya.
Kemudian Jibril datang menegur nabi Musa dan berkata, “Saya datang dengan membawa wahyu Allah ta’ala, mengapa kau menolak perempuan tadi yang hendak bertaubat? Apakah engkau tidak tahu tentang dosa yang melebihi perbuatan perempuan tadi?”,
Nabi Musa tertegun mendengar ucapan Jibril dan bertanya, Duhai Jibril, adakah dosa yang lebih keji dari perbuatan perempuan yang tadi mengadu kepadaku. Dosa apakah itu ya Jibril ? Pertanyaan nabi Musa ini dijawab dengan singkat sebelum akhirnya malaikat Jibril pergi dari hadapan Musa, orang yang meinggalkan salat dengan sengaja itu lebih keji.
Semoga salat kita semua serta anak cucu kita, selalu terpelihara. Dianugerahi Rahmat oleh Allah swt. Untuk tetak istiqamah dan teguh dalam melaksanakan sholat 5 waktu dalam keadaan bagaimanapun, lebih-lebih bila dapat berjamaah di rumah-rumah, mushalla atau di Masjid.