Menjaga
Sholat 5 Waktu
Allah swt. berfirman dalam surat Al Ankabut 45
اعوذباالله
من الشيطان الرجيم.
وَأَقِمِ
الصَـلِاةَ إنَّ الصَّـلَاةَ تَــنْهَى
عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ.
العنكبوت : 45
Dan dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu
mencegah dari (perbuatan-perbuatan) yang keji dan mungkar”. QS. Al Ankabut : 45
Penegasan Allah swt. di atas memberikan kejelasan
bahwa bila shalat dilaksanakan dengan khusyu’ dan ikhlas, maka seseorang akan
terhindar dengan sendirinya dari berbuat keji, kejam dan bejat atau tidak
manusiawi serta perbuatan-perbuatan maksiyat lainnya. Dengan kata lain maka
akan timbul pada diri seseorang kekuatan dan kesadaran untuk tidak tertarik pada
perbuatan keji dan munkar serta kemampuan untuk menolak dorongan berbuat baik
yang berasal dari tipuan hawa nafsu maupun dari godaan setan. Jika tidak
demikian maka berarti shalat yang kita lakukan itu belum dilaksanakan secara
optimal sesuai dengan tuntutan ihsan.
Nabi Muhammad saw. bersabda :
مَنْ لَاتَنْههُ
صَلَاتُهُ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ لَمْ تَزِدْهُ صَلَاتُهُ عِنْدَ اللهِ
إِلَّا مَقْتًا وَّبُعْدًا
Artinya : “Barang siapa yang shalatnya tidak bisa
menahan dia dari perbuatan keji dan munkar, maka shalatnya hanya akan menambah
kemurkaan Allah swt”. Dzurrotun Nashihin
Shalat lima waktu ini disebut VIFA atau VITAL
ban FATAL,
VITAL artinya kebutuhan yang paling penting dan pokok serta satu-satunya
jalan yang haeus ditempuh bila seseorang ingin selamat dunia akhirat.
FATAL artinya, mesti celaka bagi siapa saja yang tidak melaksanakan Sholat
lima waktu, ia sholat bila longgar tapi sengaja atau lupa sholat bila repot.
إِنَّ
أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ بِهِ الْعَبْدُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ عَمَلِهِ
صَلَاتُهُ فَإِنْ
صَلُحَتْ فَقَدْ
أَفْلَحَ وَأَنْجَحَ وَإِنْ فَسَدَتْ فَقَدْ خَابَ وَخَسِرَ فَإِنْ انْتَقَصَ مِنْ
فَرِيضَتِهِ شَيْءٌ قَالَ الرَّبُّ عَزَّ وَجَلَّ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِي مِنْ
تَطَوُّعٍ فَيُكَمَّلَ بِهَا مَا انْتَقَصَ مِنْ الْفَرِيضَةِ ثُمَّ يَكُونُ
سَائِرُ عَمَلِهِ عَلَى ذَلِكَ (رواه الترميذى)
“Sesungguhnya amalan seorang hamba yang pertama
kali dihitung adalah sholatnya maka jika sholatnya baik, maka sungguh ia telah
beruntung dan sukses. Sebaliknya apabila sholatnya rusak maka ia celaka dan
merugi. Kemudian jika ada dalam sholat wajibnya kurang, Allah SWT berfirman
kepada malaikat – padahal ia lebih tahu – ‘lihatlah apakah hamba-Ku mengerjakan
sholat sunnah, maka jika ia mengerjakan, maka sempurnakanlah sholat wajib
hambakudengan sholat sunnahnya!’ Kemudian amalan-amalan lainnya diperlakukan demikian”(HR
Tirmidzi bab yang pertama kali dihitung dari hamba pada hari kiamat juz 2 no.
378)
Sabda Nabi saw. ini merupakan penegasan ulang bahwa
Shalat memang betul2 menentukan selamat tidaknya seseorang kelak di akhirat.
Semua perintah agama disampaikan melalui Al Qur’an
atau Hadis Nabi saw. kecuali SHOLAT 5 WAKTU, oleh karena pentingnya, maka
disapaikan langsung oleh Allah swt. kepada Nabi Muhammad saw. dalam peristiwa
ISRO’ MI’ROJ. Malahan Nabi Muhammad saw. dipanggil menghadap langsung oleh
Allah swt.
Untuk lebih sempurnanya dalam melaksanakan Ibadah
Sholat maka fardhu kifayah hukumnya melaksanakan Ibadah Sholat dengan berjamaah,
paling sedikit ada dua kelebihan shalat berjamah bila dibanding shalat
sendirian.
1. Pahalanya 27 kali
lipat lebih baik dibanding shalat sendirian;
2. Kemungkinan
diterimanya shalat lebih besar, kalau shalat sendirian diterima tidaknya
tergantung masing2 kita, tapi bila shalat berjamaah salah satu saja dari sekian
orang yang berjamaah khusyu’ dan diterima oleh Allah swt. maka semua jamaah diterima
Sholatnya oleh Allah swt.
Shalat 5 waktu ini tetap wajib dilaksanakan dalam keadaan
bagaimanapun,kecuali untuk wanita yang sedang haid, nifas dan wiladah.
Kalau untuk laki-laki (Muslimin) tidak ada penyebab
satupun yang dapat menggugurkan kewajiban sholat, Cuma yang ada keringanan
yaitu bagi yang dalam perjalanan dan memenuhi syarat maka sholatnya boleh
dijama’ dan atau diqashar atau bagi yang dalam kondisi sakit tidak bias berdiri
maka boleh shalat sambil duduk, begitu seterusnya yang tidak bisa berdiri dan
duduk maka boleh dikerjakan dengan berbaring.
Bahkan bila terjadi semua angota tubuh tidak bias bergerak,
maka sholatlah dengan isyarat mata dan hati, YANG PENTING WAJIB TETAP SHALAT SEBISANYA.
Sakedar menggambarkan bagaimana dosanya seseorang
yang tidak atau lalai sampai tidak
melaksanakan shalat 5 waktu, Diceritakan dalam kitab IRSYADUL IBAD:
Ada seorang wanita mengadu pada Nabi Musa as, bahwa
dirinya ingin bertaubat, Nabi Musa as. tanya dosa apakah yang menyebabkan kamu
susah dan ingin bertaubat?
” Wanita itu menjawab, “Ya Nabi, saya
melahirkan seorang anak yang merupakan hasil dari hubungan zina. Tidak hanya
itu, karena malu dll. saya juga telah membunuh anak hasil zina itu !, terang
perempuan Bani Israil menjawab pertanyaan nabi Musa.
Mendengar ini, maka wajah nabi Musa memerah karena
marah dan nabi Musa berkata, “Wahai wanita jahat, pergi kau dari negeriku ini
agar tidak turun api dari langit yang kemudian api itu melalap kami akibat
perbuatanmu.” Lantas perempuan itu pergi dengan hati yang kecewa
kepada nabi Musa. Sembari menyesali atas semua ketercelaan perbuatannya.
Kemudian Jibril datang menegur nabi Musa dan
berkata, “Saya datang dengan membawa wahyu Allah ta’ala, mengapa kau
menolak perempuan tadi yang hendak bertaubat? Apakah engkau tidak tahu
tentang dosa yang melebihi perbuatan perempuan tadi?”,
Nabi Musa tertegun mendengar ucapan Jibril dan
bertanya, Duhai Jibril, adakah dosa yang lebih keji dari perbuatan
perempuan yang tadi mengadu kepadaku. Dosa apakah itu ya Jibril ? Pertanyaan
nabi Musa ini dijawab dengan singkat sebelum akhirnya malaikat Jibril pergi
dari hadapan Musa, orang yang meinggalkan salat dengan sengaja itu lebih keji.
Semoga salat kita semua serta anak cucu kita, selalu
terpelihara. Dianugerahi Rahmat oleh Allah swt. Untuk tetak istiqamah dan teguh
dalam melaksanakan sholat 5 waktu dalam keadaan bagaimanapun, lebih-lebih bila
dapat berjamaah di rumah-rumah, mushalla atau di Masjid.
No comments:
Post a Comment