XII.1.2
|
IMAN PADA HARI AKHIR
|
1.
7 Kelompok
Istimewa di Makhsyar
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dari Nabi
shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda:
سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمْ اللهُ
فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ
إِلَّا ظِلُّهُ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ فِي عِبَادَةِ رَبِّهِ
وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ
اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ
مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ إِنِّي أَخَافُ اللهَ وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى
حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا
فَفَاضَتْ عَيْنَا
“Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat
naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
Pemimpin yang adil.
Pemuda yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah
kepada Rabbnya.
Lelaki yang hatinya terpaut dengan masjid.
Dua orang yang saling mencintai karena Allah,
sehingga mereka tidak bertemu dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
Lelaki yang diajak (berzina) oleh seorang
wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada
Allah’.
Orang yang bersedekah dengan
sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan
oleh tangan kanannya.
Orang yang berdzikir kepada Allah dalam
keadaan sendiri hingga kedua matanya basah karena menangis.”
(HR. Al-Bukhari no. 620 dan Muslim no. 1712)
Penjelasan:
Ketujuh orang yang tersebut dalam hadits di
atas, walaupun lahiriah amalan mereka berbeda-beda bentuknya, akan tetapi semua amalan mereka itu mempunyai
satu sifat yang sama yang membuat mereka semua mendapat naungan Allah Ta’ala.
Sifat itu adalah mereka sanggup menyelisihi dan melawan hawa nafsu mereka guna
mengharapkan keridhaan Allah dan ketaatan kepada-Nya.
1. Pemimpin
yang adil.
Dia adalah manusia yang paling dekat kedudukannya dengan
Allah Ta’ala pada hari kiamat. Dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiallahu
anhuma dia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِنَّ
الْمُقْسِطِينَ عِنْدَ اللَّهِ عَلَى مَنَابِرَ مِنْ نُورٍ عَنْ يَمِينِ
الرَّحْمَنِ عَزَّ وَجَلَّ وَكِلْتَا يَدَيْهِ يَمِينٌ الَّذِينَ يَعْدِلُونَ فِي
حُكْمِهِمْ وَأَهْلِيهِمْ وَمَا وَلُوا
“Orang-orang yang berlaku adil berada di sisi Allah di atas
mimbar yang terbuat dari cahaya, di sebelah kanan Ar-Rahman Azza wa Jalla
-sedangkan kedua tangan Allah adalah kanan semua-. Yaitu orang-orang yang
berlaku adil dalam hukum, adil dalam keluarga dan adil dalam melaksanakan tugas
yang dibebankan kepada mereka.” (HR. Muslim no. 3406)
2. Pemuda
yang tumbuh di atas kebiasaan ‘ibadah kepada Rabbnya.
Hal itu karena dorongan dan ajakan kepada syahwat di masa
muda mencapai pada puncaknya, karenanya kebanyakan awal penyimpangan itu
terjadi di masa muda. Tapi tatkala seorang pemuda sanggup untuk meninggalkan
semua syahwat yang Allah Ta’ala haramkan karena mengharap ridha Allah, maka dia
sangat pantas mendapatkan keutamaan yang tersebut dalam hadits di atas, yaitu
dinaungi oleh Allah di padang mahsyar.
3. Lelaki
yang hatinya terpaut dengan masjid.
Sungguh Allah Ta’ala telah memuji semua orang yang
memakmurkan masjid secara umum di dalam firman-Nya:
فِي
بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَن تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا
بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ. رِجَالٌ لَّا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَن
ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ
يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ. لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ
أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَن
يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
“Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk
dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.
Laki-laki yang tidak dilalaikan oleh perniagaan dan tidak (pula) oleh jual beli
dari mengingati Allah, dan (dari) mendirikan sembahyang, dan (dari) membayarkan
zakat. Mereka takut kepada suatu hari yang (di hari itu) hati dan penglihatan
menjadi goncang. (Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan
balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dari apa yang telah
mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah
memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas.” (QS. An-Nur:
36-38)
Terkaitnya hati dengan masjid hanya akan didapatkan oleh
siapa saja yang menuntun jiwanya menuju ketaatan kepada Allah. Hal itu karena
jiwa pada dasarnya cenderung memerintahkan sesuatu yang jelek. Sehingga jika
dia meninggalkan semua ajakan dan seruan jiwa yang jelek itu dan lebih
mendahulukan kecintaan kepada Allah, maka pantaslah dia mendapatkan pahala yang
sangat besar.
4. Dua
orang yang saling mencintai karena Allah, sehingga mereka tidak bertemu dan
tidak juga berpisah kecuali karena Allah.
Kedua orang ini telah berjihad dalam melawan hawa nafsu
mereka. Hal itu karena hawa nafsu itu menyeru untuk saling mencintai karena
selain Allah karena adanya tujuan-tujuan duniawiah. Makna ‘mereka tidak bertemu
dan tidak juga berpisah kecuali karena Allah’ adalah keduanya bersatu dan
bermuamalah karena keduanya mencintai Allah. Karenanya kapan salah seorang di
antara mereka berubah dari sifat ini (mencintai Allah), maka temannya itu akan
meninggalkannya dan menjauh darinya karena dia telah meninggalkan sifat yang
menjadi sebab awalnya mereka saling menyayangi. Sehingga jadilah ada dan tidak
adanya cinta dan sayang di antara keduanya berputar dan ditentukan oleh
ketaatan kepada Allah dan berpegang teguh kepada sunnah Rasul-Nya shallallahu
alaihi wasallam.
5. Lelaki
yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik
lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’.
Yakni: Dia diminta oleh wanita yang mengumpulkan status
social yang tinggi, harta yang melimpah, dan kecantikan yang luar biasa untuk
berzina dengannya. Akan tetapi dia menolak permintaan dan ajakan tersebut
karena takut kepada Allah. Maka ini tanda yang sangat nyata menunjukkan dia
lebih mendahulukan kecintaan kepada Allah daripada kecintaan kepada hawa nafsu.
Dan orang yang sanggup melakukan ini akan termasuk ke dalam firman Allah
Ta’ala:
وأما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن
الهوى فإن الجنة هي المأوى
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran
Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya.” (QS. An-Naziat: 40)
Dan pemimpin setiap lelaki dalam masalah ini adalah Nabi
Yusuf alaihissalam.
6. Orang
yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, hingga tangan kirinya tidak
mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.
Yakni dia berusaha semaksimal mungkin agar sedekah dan
dermanya tidak diketahui oleh siapapun kecuali Allah, sampai-sampai diibaratkan
dengan kalimat ‘hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh
tangan kanannya’.
Karenanya disunnahkan dalam setiap zakat, infak, dan
sedekah agar orang yang mempunyai harta menyerahkannya secara langsung kepada
yang berhak menerimanya dan tidak melalui wakil dan perantara. Karena hal itu
akan lebih menyembunyikan sedekahnya. Juga disunnahkan dia memberikannya kepada
kerabatnya sendiri sebelum kepada orang lain, agar sedekahnya juga bisa dia
sembunyikan.
7. Orang
yang berdzikir kepada Allah dalam keadaan sendiri hingga kedua matanya basah
karena menangis.
Ini adalah amalan yang sangat berat dan tidak akan
dirasakan kecuali oleh orang yang mempunyai kekuatan iman dan orang yang takut
kepada Allah ketika dia sendiri maupun ketika dia bersama orang lain. Dan
tangisan yang lahir dari kedua sifat ini merupakan tangisan karena takut kepada
Allah Ta’ala.
Kemudian, penyebutan 7 golongan dalam hadits ini tidaklah
menunjukkan pembatasan. Karena telah shahih dalam hadits lain adanya golongan
lain yang Allah lindungi pada hari kiamat selain dari 7 golongan di atas. Di
antaranya adalah orang yang memberikan kelonggaran dalam penagihan utang. Dari
Jabir radhiallahu anhu: Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:
مَنْ أَنْظَرَ مُعْسِرًا أَوْ وَضَعَ عَنْهُ أَظَلَّهُ
اللهُ فِي ظِلِّهِ
“Barangsiapa yang memberikan kelonggaran kepada orang yang
berutang atau menggugurkan utangnya, maka Allah akan menaunginya di bawah
naungan-Nya.” (HR. Muslim no. 5328)
2.
10 Kelompok terjelek hari kiamat
Disebutkan dalam Al Qur’an
يوم ينفح
فى الـصور فتأتون افواجا النباء
18
"Pada
hari sangkakala ditiup (yang kedua) engkau semua datang segolongan demi
segolongan"
Terkait ayat ini ada sebuah hadis:
عن البراء بن عازب، وقال: كان معاذ بن جبل
جالساً قريباً من رسول الله في منزل أبي أيوب الأنصاري. فقال معاذ: يا رسول الله
أرأيت قول الله تعالى: يوم ينفخ في الصور فتأتون أفواجا؟.. فقال:
Shahabat Muadz bin Jabal ra. bertanya kepada Rasulullah
saw. Tentang maksud dari surat
An Naba’ di atas, ketika menerima pertanyaan ini tiba-tiba Beliau menangis
sesenggukan, dan kemudian bersabda :
يامعَاذُ: لقدْ سَألتَ عَنْ امرٍ عَظـــــــــيْمٍ. ثم أرسل عينيه تـُحْشرُ عَشْرَةُ اصْـنَافٍ منْ امـتىْ اشْـتَاتًا، قَدْمَيَّـزَهُمُ اللهُ مِن
جمَاعَةِ الْمُسْلِمِيْنَ وَبــَدَّلَ صُوَرَهُمْ:
فمـنـْهُـمْ مَنْ هُوَ عَلى صُوْرَةِ الْقِرَدَةِ،
فمـنـْهُـمْ مَنْ هُوَ عَلى صُوْرَةِ الْخَـنَازيْرِ، ومنهم مُنَكِّسُوْنَ
ارْجُلَهـُمْ اَعْلاَهُمْ يُسْحَبُوْنَ على وجوهِهِمْ، ومنهم من يُحْشَرُ اَعْمَى
يُـقَادُ، ومنهم من يُحْشَرُ اَصُمَّ اَبْكَمَ لَايَعْقِلُ، ومنهم من يُحْشَرُ يَمْضَغُ
لِسَانَهُ وهو مُدْلًى على صَدْرِه يَسِيْلُ القَـيْعَ مِنْ فِيْه يَـقْذِرُهُ اهْلُ
الْجَـمْعِ، ومنهم من يُحْشَرُ مُقَطَّعَ
الْيَدَيْنِ والرِّجْلَـيْنِ ، ومنهم من يُحْشَرُ مـَصْلوْبـًا على جُذُوْعِ
النَّخْلِ من النـَّـار، ومنهم من يُحْشَرُ
اشَدَّ نَتـِنًا من الْجِيْفِ، ومنهم من يُحْشَرُ وهو لَابِسٌ جَلَابِيْبَ من قَطِرَانٍ
.
1. فأمَّا الذين على صُوْرَةِ القِـرَدَةِ فَهُمُ
النَّـمَّامُوْنَ،
2. وأمـّا الذين على صورة الخــَنَازيـْرِ
فأكلــةُ السُّحْطِ وَالْحَـرَامِ،
3. وأمـا الْمُنَكِّسُوْنَ رُؤُسَهُمْ وَوُجُوْهَهُمْ
فأكلـة الرّبـَا،
4. وأما الْعـَمَى فهم الذين يَجُـوْرُوْنَ فى الْحُكْمِ،
5. وأما الصُّمُّ البُكْمُ فَهُمُ الذِيْنَ يُعْجِبُوْنَ
بِاَعْمَالِهِمْ ،
6. وأمـّا الذين يَمْضَغُوْنَ اَلْسِنَتِهُمْ وهي
مُدْلَاةُ على صُدُرِهِمْ فَالْقَضَاصُ الذيْنَ تُخَالِفُ اقوَالُهـُمْ اَفْعَا لَهُمْ ،
7. وأما الْمُـقَطَّعَةُ أَيـْدِيـْهِمْ
وارْجُلُـهُمْ فـهُمُ الذين يـَؤْذُوْنَ جِيْرَانَهُمْ،
8. وأما مَصْلبُوْنَ على جُذُوْعٍ من النَّار فالسُّعَاةُ
بِالنَّـاسِ الى السُّلْطَانِ الْجَائـِرِ،
9. وأما الذيْن هُمْ اَشـدُّ نَتِنًا من الْجِيْـفِ
فهم الـين يَـتَـمَتَّعُوْنَ بِالشَّهَوَاتِ وَاللَّـذَّاتِ وَيَمْنَـعُوْنَ حَـقَّ
اللهِ مِن اَمْوَالِـهِمْ،
10.
وأما الذين
يَلْبَسُوْنَ الْجَلَابِيْبَ منَ الْقَطِرَانِ فهم اَهْلُ الْكِبْرِ وَالْفَخْرِ وَالْخُيَلَاءِ.
"Wahai Mu'adz, sungguh engkau bertanya tentang sesuatu
yang besar"
Kemudian Nabi saw. menjelaskan sebagai berikut :
Maksud ayat di atas adalah bahwa kelak ada 10 kelompok dari umatku akan
dikumpulkan di Makhsyar yang masing-masing golongan berbeda dengan golongan
yang lain dengan rupa yang telah diganti oleh Allah swt. yaitu :
1. Rupa/wajahnya diganti
menjadi kera; Yaitu bagi mereka yang suka mengadu domba, lebih-lebih
bila untuk kepentingan pribadi.
2. Rupa/wajahnya diganti
menjadi babi; Yaitu bagi mereka yang suka makan barang haram,
memang barangnya haram atau cara memperolehnya yang tidak legal.
3. Dibangkitkan dalam
keadaan jungkir balik, berjalan diatas kepalanya; Yaitu bagi
mereka yang suka makan barang riba
4. Dibangkitkan dalam
keadaan tuli dan bisu;
Yaitu bagi mereka yang suka pamer amal kebaikannya sendiri
5. Dibangkitkan dalam
keadaan buta; Yaitu bagi mereka yang curang dalam mengeterapkan
hukum
6. Dibangkitkan dalam
keadaan mengunyah lidahnya sendiri dan lidahnya memanjang sampai di dada;
Yaitu bagi juru dakwah yang dakwahnya bertolak belakang dengan kelakuannya
sendiri.
7. Dibangkitkan dalam
keadaan kedua tangan dan kakinya terpotong;
Yaitu bagi mereka yang dikala hidup di
dunia suka mengganggu orang lain
8. Dibangkitkan dalam
keadaan disalib di pohon dari api; Yaitu bagi mereka yang
mengajak orang banyak untuk mendukung dan membela penguasa yang (nyata-nyata)
tidak jujur.
9. Dibangkitkan dalam
keadaan lebih busuk dari bangkai; Yaitu bagi mereka yang suka
melampiaskan nafsu syahwatnya, serta menolak hak Allah swt.
10. Dibangkitkan dalam keadaan
mengenakan pakaian yang terbuat dari teer/aspal panas; Yaitu bagi
mereka yang takabbur dan congkak.