Thursday, 21 March 2013

X.2.4 HASAD, RIYA, DLL, bagian 2



B.   RIYA’
Riya’ adalah menampakkan kebaikan atau keutamaan diri sendiri kepada orang lain melalui pembicaraan, tulisan, sikap dan perbuatan dengan maksud mendapat perhatian atau pujian.

Riya’  merupakan hal yang bisa melunturkan keimanan kepada  Allah swt., menghilangkan pahala dari kebaikan-kebaikan yang dilakukan serta menjadi penghalang pertemuannya dengan Allah swt. kelak.
فـمَـنْ كانَ يـَـرْجـُـــــــوْ لـِــــقَآء رَبــِّـه فـليـَـعْـمَـــــــــلْ عـَـمَـــــــلاً صـَـالـِـــحـًا وَ لا  يـُشـْــــرك بعـِـــــــبَادَةِ رَبــه احَـــــدًا
Artinya :  “Barang siapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaknya ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadah kepada Tuhannya " QS. Al Kahfi : 110.
Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Addzahabi, diterangkan bahwa suatu ketika Nabi saw. ditanya tentang sesuatu yang dapat menyelamatkan kelak di akhirat. Nabi saw. menjawab : Janganlah kamu menipu atau memppermainkan Allah swt.
Kemudian ketika Nabi saw. ditanya tentang maksud menipu atau memppermainkan Allah swt. maka Beliau menjawab : yaitu kamu mengerjakan perintah Allah swt. dan RasulNya bukan bertujuan untuk meraih keridhaan Allah swt. akan tetapi untuk kepentingan selain Allah swt. Kemudian ditegaskan oleh Nabi saw. :
فاتــقـــواالرّ يـَاءَ فـَإنــهُ الشّـِــــــــرْكُ بـاللهِ 
Artinya :  “Jauhilah (berhati-hatilah) akan riya’ karena sesungguhnya riya’ itu termasuk perbuatan syirik kepada Allah swt.”

Dalam hadis lain, Nabi saw. menegaskan bahwa riya termasuk syirik kecil (samar). Perhatikan beberapa hadis berikut :
اِنّ اخْــــوَفَ مـَااخَــــــافُ عـَلى اُمَّــــــتيْ الاِشْـــــــرَاكُ باللهِ, اَمـَـا اِنِّـىْ لاَ  اقـُـوْلُ تـَعْـبُـــدُوْنَ شَمْــــشًا وَ لاَ قَـــمَـــرًا ولا وَ ثَـــنًا وَلـكـــنْ اعْـــمَالاً لـِغـَـــيْرِ اللهِ وشَــهْــوَةً خَــفِــــيَّـــــــــةً     رواه ابن حبان
Artinya   : “Sesungguhnya yang sangat aku kuatirkan terhadap umatku, ialah syirik pada Allah swt. ingatlah bukan aku berkata : Kamu akan menyembah matahari, atau bulan, atau berhala, tetapi kamu berbuat amal untuk selain Allah, dan karena terdorong syahwat yang samar”  HR. Ibnu Hibban
اِنّ اخوَفَ ما اخَـافُ عَليـْكم الشرْكُ الاصْغَرُ وَهُوَ الرِّ ياءُ  رواه  احمد
Artinya   : “Sesungguhnya yang sangat aku kuatirkan atas kamu, ialah syirik yang kecil (samar) yaitu riya’   HR. Ahmad
Untuk memperluas pemahaman tentang RIYA’ dapat dilihat dalam AL QUR’AN Surat Al Baqarah ayat 264, An Nisa’ ayat 38 dan 142 serta Surat Al Ma’un.

No comments:

Post a Comment