Friday 1 March 2013

MENGAPA SAYA MENGIDOLAKAN KH ACHMAD SIDDIQ, bagian 1



AL ARIF BILLAH KH. ACHMAD SIDDIQ (1)
SANG MUROBBY PPI AS SHIDDIQI PUTERA JEMBER
Bagian Pertama
Pertama Kali Mengenal
Sekitar pukul 22.00 wib Pebruari 1978, saat asik mencari gelombang radio yang memutar lagu Oma Irama, saya terhenti ketika masuk pada gelombang RKAPD? Jember yang sedang menyiarkan pidato seseorang dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
Sambil lalu saya mendengarkan pidato itu akan tetapi dalam waktu tidak lama saya menjadi terpana akan dalamnya isi pidato tersebut yang disampaikan dalam bahasa sederhana, mudah dimengerti dan dengan gaya bahasa yang nyaris sempurna serta intonasi yang begitu baik.
Saya begitu tertarik dengan penceramah tersebut, saya belum pernah mendengarkan ceramah Agama semapan ini dalam penyampaiannya (sampai saat ini). Saya dengarkan terus tanpa memindah gelombang lagi, keinginan mendengarkan lagu Oma Irama yang saat itu lagi ngetop sirna begitu saja, sambil berharap pada akhir pidato akan tahu siapa nama penceramah tersebut.
Betul, pada akhir acara penyiar radio mengutarakan bahwa penceramah tersebut adalah KH. Achmad Siddiq pengasuh PPI. ASHTRA Talangsari Jember.
Setelah tahu bahwa beliau adalah seorang Kyai pengasuh pondok pesantren, ketertarikan dan kekaguman saya semakin menjadi-jadi, bagaimana mungkin demikian, padahal seorang kyai pengasuh pondok pesantren yang saya tahu selama ini biasanya menggunakan sarung dan serban serta sederet dokrin yang dogmatis ketika memberikan ceramah / mauidhohnya!
Beliau yang satu ini kok sangat berbeda, beliau begitu halus dalam penyampaiannya, begitu indah gaya bahasanya, begitu tegar tapi lembut nada suaranya, sangat rasional dalam penyampaiannya serta sama sekali tidak ada unsur pemaksaan dalam retorikanya.
Pagi harinya, ketika masuk sekolah (PGAN 6 Th Jember) saya mencari tahu tentang KH. Achmad Siddiq pada teman-taman sekelas, dan beberapa hari kemudian sepulang dari sekolah saya berkunjung ke PPI ASHTRA di Talangsari Jember, jalan kaki dari gebang poreng.
Begitu saya menginjakkan kaki di depan Mushalla (langgar) PPI ASHTRA sayup-sayup terdengar suara lagu barat dan suara itu semakin terdengar nyaring ketika saya sampai di utara mushalla tepat di depan rumah Kyai, dalam hati saya berkata siapa sih ini memutar lagu barat ? di pondok lagi!
Betapa terkejutnya saya dengan jawaban teman yang santri PPI ASHTRA itu, dia bilang yang memutar lagu barat itu ya Murobby KH. Achmad Siddiq.
Sambil melanjutkan langkah kaki menuju pondok (kamar santri) hati saya berkecamuk, keinginan untuk mengenal beliau semakin mendalam, ini Kyai kok beda dengan Kyai kebanyakan!.
Setelah itu, beberapa kali saya datang lagi ke PPI ASTRA, dengan tujuan sama, untuk lebih dalam mengenal Kyai, banyak cerita dari beberapa santri yang menjadi teman saya dan semakin membkin penasaran saya.
Bersambung........

No comments:

Post a Comment