Saturday, 9 March 2013

XII.1.3 IMAN KEPADA HARI AKHIR, bagian 2

b.   Hari Akhir menurut Teori Ilmu Alam
Menurut Islam hari kiamat pasti terjadi tentang waktunya hanya Allah swt. yang mengetahuinya, terdapat banyak dalil naqli yang sangat  jelas. Oleh karenanya tidak percaya akan datangnya hari akhir tersebut dihukumi kafir.
Berikut akan dijelaskan secara ringkas menurut teori ilmu alam, yaitu :
1.   Menurut Ilmu Astronomi
Bahwa bumi dan planet-planet lain dari tata surya beredar di angkasa mengelilingi matahari dengan sangat rapi tanpa mengalami benturan sedikitpun, hal ini terjadi karena diatur oleh Sang Pencipta, yaitu dengan adanya gaya tarik antara bumi dengan matahari dan juga dengan planet-planet lain dengan perimbangan yang serasi dan tepat.
Akan tetapi menurut ketentuan ilmu alam, daya tarik tersebut tidak akan selamanya demikian, suatu waktu akan terjadi penyusu­tan dan bahkan akan habis sama sekali. Dan saat itulah akan terjadi benturan yang maha hebat antara bumi dan planet-planet lain, dengan demikian maka terjadilah kehancuran alam semesta ini.
2.   Menurut Ilmu Fisika
Jarak antara matahari dan bumi diperkirakan + 150 juta km (150 kali 10 pangkat enam), kecepatan gerak cahaya adalah 300.000 km perdetik. Sehingga sinar matahari untuk sampai ke bumi memerlukan waktu sekitar 8 menit 33 detik. Garis tengah matahari sama dengan 1,4 juta km dan luas permukaannya 4 phi kali jari-jari kuadrat, sama dengan 4 x 22/7 x 7.000.600 km = 616,5 x 1010 km. Pancaran energi matahari sama dengan   5,7 x 1027 kalori per menit, kemam­puan menyala 50 milyar tahun dengan panas 15 juta derajat cel­cius.
Maha Besar Allah swt. yang mencipta dan mengaturnya, betapa besar manfaat matahari ciptaanNya untuk keberadaan manusia dan alam sekitarnya. Suatu permasalahan yang timbul adalah : Siapakah yang dapat menjamin matahari tetap dalam kondisi yang demikian itu, bagaima­nakah kalau seketika matahari tidak  bersinar seperti yang terjadi pada listrik yang tiba-tiba padam ? Maka jawabannya adalah terjadilah kiamat seperti yang dijanjikan oleh Allah swt.
3.   Menurut Ilmu Geologi
Bumi berasal dari nebula (semacam gas panas), yang dalam waktu jutaan tahun mengalami proses pendinginan sampai membeku, dan akhirnya menjadi zat padat seperti yang terdapat pada kulit bumi. Akan tetapi dalam perut bumi sendiri masih tersimpan zat-zat panas, yang sesuai dengan sifatnya terus berkembang dan mendesak ke arah luar, letusan tidak terjadi pada perut bumi oleh karena bumi sendiri menerima tekanan udara atau atmosfer dari luar yang memiliki tekanan seimbang dengan yang datang dari dalam.
Bila terjadi tekanan gas panas dari dalam bumi menguat, maka terjadilah letusan gunung dan gempa, dapat dibayangkan  bila tekanan dari dalam terus menguat dan sementara itu tekanan dari luar berkurang atau hilang sama sekali. Maka tidak mustahil akan terjadi goncangan yang maha hebat dan bumi akan meledak, disini­lah mungkin terjadi kiamat. Kemungkinan lain bahwa setiap benda panas lambat laun akan menja­di dingin, begitu juga yang terjadi pada gas yang ada dalam perut bumi, lambat laun akan cair dan membeku dengan disertai berkur­angnya tekanan atau hilang sama sekali, sementara itu tekanan dari luar tetap ada atau semakin menguat. Maka, kondisi seperti ini akan menyebabkan bumi menjadi pecah.
Dari tiga teori ilmu alam tersebut di atas semakin nampak jelas­lah kebenaran pernyataan Al Qur’an tentang kepastian akan terjadinya hari kiamat kelak. Sedangkan yang terpenting bagi umat Islam adalah bagaimana mempersiapkan diri agar nanti tidak mengalami penyesalan akan tetapi justru menuai buah amal shalih yangtelah dilakukannya.

c.   Yaumul Hisab
Fase berikut setelah kiamat kubro adalah dibangkitkannya kembali manusia dari kuburnya (yaumul ba’ast), kemudian dikumpulkan di Makhsyar. Di tempat ini diadakan hisab atau penimbangan amal (Mizan), dengan sangat teliti dan adil di bawah pengawasan dan kebesaran Allah swt. yang kemudian akan diberi anugerah atau siksa sesuai dengan berat ringannya pahala/dosa manu­sia. Allah swt. berfirman :
وَنُفِخَ فِي الصُّورِ فَإِذَا هُم مِّنَ الْأَجْدَاثِ إِلَى رَبِّهِمْ يَنسِلُونَ. قَالُوا يَا وَيْلَنَا مَن بَعَثَنَا مِن مَّرْقَدِنَا هَذَا مَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُون
Artinya :  Dan ditiuplah sangkakala (yang kedua), maka tiba-tiba mereka keluar dengan segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata : “Aduhai celakalah kami ! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur) ?” Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pemurah dan benarlah Rasul-rasulNya.  QS. Yasin : 51-52
فَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْراً يَرَهُ.  وَمَن يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرّاً يَرَهُ.  
Artinya :  Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. QS. Az Zalzalah : 7-8
اَلْيَوْمَ تُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ بِمَا كَسَبَتْ لَا ظُلْمَ الْيَوْمَ إِنَّ اللَّهَ سَرِيعُ الْحِسَابِ.  غافر / المؤمن : 17
Artinya :  Pada hari ini tiap-tiap jiwa diberi balasan dengan apa yang diusahakannya. Tidak ada yang dirugikan pada hari ini. Sesungguhnya Allah amat cepat hisabnya. QS. Ghafir / Al Mukmin 17
الْيَوْمَ نَخْتِمُ عَلَى أَفْوَاهِهِمْ وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ.    يس  : 65
Artinya :  Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada Kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan. QS. Yasin : 65
Bahwa Allah swt. akan menghisab amal manusia merupakan sesuatu yang pasti, permasalahannya adalah sejauh manakah manusia telah berbuat sesuai dengan petunjuk-petunjukNya ? Oleh karena itu, selayaknya manusia mempersiapkan lebih dini di dunia  sebelum dihisab kelak di akhirat.

d.   Balasan Amal Baik dan Amal Buruk
Sebagai puncak dari hisab, maka bagi mereka yang tergolong beriman dan banyak beramal shalih, setelah lolos melewati shirothal Mustaqim, akan memperoleh anu­gerah sorga sesuai  janji Allah swt. dalam surat Al Baqarah ayat 25.
وَبَشِّرِ الَّذِين آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ كُلَّمَا رُزِقُواْ مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقاً قَالُواْ هَـذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ وَأُتُواْ بِهِ مُتَشَابِهاً وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَالِدُونَ.  البقرة  : 25
Artinya :  Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: "Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu." Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.
Adapun bagi yang lebih banyak amal buruknya, maka perhatikan dua firman Allah swt. berikut :
وَالَّذِينَ كَفَرواْ وَكَذَّبُواْ بِآيَاتِنَا أُولَـئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ.  البقرة  :39
Artinya :  Adapun orang-orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu menjadi penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya.  QS. Al Baqarah : 39
فَأَمَّا الَّذِينَ شَقُواْ فَفِي النَّارِ لَهُمْ فِيهَا زَفِيرٌ وَشَهِيقٌ. هـود : 106
Artinya :  Adapun orang-orang yang celaka, maka (tempatnya) di dalam neraka, di dalamnya mereka mengeluarkan nafas dan menarikn­ya dengan merintih.  QS. Hud : 106

B.   FUNGSI BERIMAN KEPADA HARI AKHIR
a.   Menumbuhkan keyakinan akan adanya kehidupan akhirat yang kekal setelah kematian, suatu kehidupan hakiki dan merupakan buah/hasil dari kebera­daan manusia di dunia.
b.   Menggugah kesadaran untuk selalu berupaya  memperbanyak  amal  shalih  guna  meraih kebahagiaan kelak, dan berusaha sekuat tenaga untuk selalu menghindari perbuatan dosa.
c.   Menambah keyakinan bahwa setiap perbuatan baik dan buruk sekecil apapun, diketahui atau tidak oleh orang lain, pasti akan mendapatkan balasan dari  Allah  swt.
d.   Setiap muslim akan selalu berbuat lurus dan sesuai dengan garis-garis agama, walaupun jalan lurus itu dirasa pahit akan tetapi tetap membuahkan harapan akan adanya pahala dari Allah swt. kelak. Sedangkan  jalan yang salah  walaupun dirasa nikmat dan  membuahkan kesenangan duniawi, tetap dihindarinya karena diyakini akan mengundang siksa yang amat pedih nanti di akhirat.

No comments:

Post a Comment