السلام
عليكم ورحمة الله وبركاته
الله
أكبر 9×الله أكبركُلَّمَا هَلَّ هِلاَلٌ وَأَبْدَرْ, الله أكبر كُلَّمَا صَامَ
صَائِمٌ وَأَفْطَرْ, الله أكبركُلَّمَا أَقْبَلَ شَهْرُ الصِّيَامِ وَأَدْبَرْ,
الله أكبركُلَّمَا فَرِحَ الصَّائِمُ بِتَمَامِ صِيَامِهِ وَاسْتَبْشَرْ, (الله
أكبر-ثلاثا) الله أكبركُلَّمَا تَهَلَّلَتْ وُجُوْهُ الصَّائِمِيْنَ فَرَحًابِهَذَا
الْيَوْمِ الْمُنِيْر,الله أكبركُلَّمَا أَسْرَعُوْا إِلَى طَاعَةِ اللهِ
وَأَخْرَجُوْا مِنْ فَضْلِ أَمْوَالِهِمْ فِطْرَةً عَلَى الْيَتِيْمِ
وَالْفَقِيْر, الله أكبر كُلَّمَا خَرَجُوْا لِصَلاَةِ الْعِيْدِ رَافِـعِيْنَ
أَصْوَاتَهُمْ بِالتَّحْمِيْدِ وَالتَّهْلِيْلِ وَالتَّكْبِيْر, الله أكبر
كُلَّمَا تَجَـنَّـبُوْا الْبِدَعَ وَاتَّـبَعُوْا شَرِيْعَـةَ سَـيِّدِ الْبَشَرْ
(الله أكبر 3×) لاإله الا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد.
اَلْحَمْدُ
لله الْمُتَجَلِّي بِرَحْمِتِهِ عَلَى عِبَادِهْ, اَلْقَرِيْبِ مِنْ أَهْلِ
مَحَبَّتِهِ وَوِدَادِهْ, غَافِرِ الذَّنْبِ لِمَنْ تَابَ مِنْ ذَنْبِهْ,
أَحْمَدُهُ وَأَشْكُرُهُ عَلَى نِعَمٍ تَجُلُّ عَنِ الْعَدِّ وَالْحُسْبَانِ,
وَأَسْتَغْفِرُهُ وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ اِلاَّ اللهُ كَثِيْرُ الْخَيْرِ
دَائِمُ اْلإِحْسَانِ, وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
صَاحِبُ اْلآَيَاتِ الْمُعْجِزَاتِ وَالْبُرْهَانِ, أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آَلِهِ وَصَحْبِهِ مَا هَلَّلَ مُهَلِّلٌ
وَكَبَّرْ, (الله أكبر 3×) لاإله الا الله والله أكبر الله أكبر ولله الحمد.
أَمَّا بَعْدُ فَيَآ عِبَادَ اللهِ, أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ أَوَّلاً بِتَقْوَى
اللهِ تَعَالَى وَطَاعَتِهْ, واتَّقُوا اللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ
تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْن.
Allahu
Akbar 3X Walillaahil Hamd.
Hadhirin jama’ah sholat ied rahimakumullooh..
Alhamdulillah, hari ini kita merayakan lebaran Idul
Fithri dengan melaksanakan sholat Ied bersama-sama dan semoga ini merupakan wujud taqwa kita
kepada Allah. Oleh karenanya marilah kita tetap selalu berusaha memelihara, dan
meningkatkan taqwa kita kepada Allah swt. Taqwa dalam 2 dimensi, taqwa dalam 2
pengertian.
Taqwa dalam arti kekuatan mental maupun dalam arti
amal perbuatan, yaitu memiliki kekuatan mental, kekuatan bathin untuk bertahan
membentengi diri dan menjaga diri dari pelanggaran-pelanggaran agama serta
dorongan yang kuat dari dalam untuk selalu taat kepada Allah swt. Memiliki
kepatuhan dan loyalitas diri untuk selalu patuh pada pemerintah pusat yaitu
Allah Robbul 'Alamiiin.
Taqwa inilah yang menjadi tujuan diwajibkannya puasa
bulan Romadlon, la’allakum tattaquun, agar kamu sekalian, mampu
bertaqwa.
Hadlirin, rahimakumullooh..
Hari Raya adalah Hari Besar dalam Islam, dan ada tiga
unsur yang harus menyatu dalam merayakan Hari Raya idul fithri ini, yaitu
perasaan gembira, syukur dan ibadah. Idul Fithri adalah letupan rasa gembira
dan bangga dengan motifasi syukur kepada Allah swt. karena kita telah selesai
melaksanakan tugas berat yaitu jihad atau perang besar puasa Romadhan satu
bulan penuh.
Pada hari ini kita memang
wajib bergembira dan berbangga hati, karena hari ini, adalah hari kemenangan,
Hari ini adalah hari kebahagiaan bagi kita yang puasa selama bulan Romadlon
serta menjaga lisan, menjaga perbuatan dan menjaga akhlaq dari hal-hal yang
jelek dan kotor. Sebab, tiada kebahagiaan bagi mereka yang tidak puasa dan
hanya menuruti hawa nafsunya saja. Tiada kebahagiaan bagi mereka yang durhaka
kepada kedua orang tuanya. Tiada kebahagiaan bagi mereka yang hasud kepada
orang lain. Tiada kebahagiaan bagi mereka yang suka menyebar fitnah dan mengadu
domba. Tiada kebahagiaan bagi mereka yang istiqomah ibadah dalam bulan Romadlon
tetapi selepas bulan romadlon mereka kembali melakukan hal-hal yang dilarang
oleh Agama. Tiada kebahagiaan bagi istri yang mengabaikan suami dan
anak-anaknya. Juga tiada kebahagiaan bagi suami yang menelantarkan keluarganya.
Allahu
Akbar 3X Walillaahil Hamd.
Pada hari ini kita juga wajib Bersyukur. Kita
harus bersyukur kepada Allah, karena Allah telah memberi kita segalanya, jiwa,
raga, kesehatan, dan lain sebagainya terutama telah memberi kita iman dan umur
serta kesempatan sehingga kita dapat bertemu bulan romadlon yang penuh barokah
sekaligus mampu melaksanakan puasa 1 bulan penuh dan menjalankan sholat tarowih
serta ibadah-ibadah yang lain. Dan pagi ini, kita masih diberi kesempatan dapat
melaksanakan Sholat Ied bersama-sama, semoga dengan ini, seluruh dosa-dosa kita
diampuni oleh Allah, ibadah kita diterima, dan semoga kita termasuk orang-orang
yang dibebaskan dari api neraka serta mendapat ridlo dari Allah SWT, amiin. Sebagaimana firman Allah
dalam sebuah hadits Qudsi Riwayat Ibnu Hibban, ketika hamba-hambaNYA telah
selesai menunaikan puasa bulan romadlon dan berkumpul melaksanakan sholat ied,
Allah SWT dawuh kepada para malaikatNYA:
الترغيب
والترهيب ج2/ص61
أُشْهِدُكُمْ
يَا مَلاَئِكَتِيْ أَنِّيْ قَدْ جَعَلْتُ ثَوَابَهُمْ مِنْ صِيَامِهِمْ شَهْرَ رَمَضَانَ
وَقِيَامِهِمْ رِضَائِيْ وَمَغْفِرَتِيْ.. (رواه الشيخ ابن حبان)
“Aku persaksikan kepada kalian wahai malaikatKU,
sungguh Aku telah jadikan pahala puasa hamba-hambaKU di bulan romadlon, dan
pahala sholat mereka, berupa ridlaKU dan ampunanKU”.
Dengan
bersyukur, kita berarti mematahkan sumpah iblis kepada Allah, sebagaimana
tertuang dalam Surah Al A’raf ayat 17:
ثُمَّ
لآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ
وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلا تَجِدُ أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ (الأعراف/١٧)
“kemudian saya akan mendatangi
mereka (bani adam) dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri
mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat)”.
Dan
karena itu, Allah berjanji akan memberi tambahan nikmat bagi mereka yang
bersyukur, serta memberi adzab bagi mereka yang kufur.
لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لأزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ (إبراهيم/٧)
Allahu
Akbar 3 X Walillaahil Hamd.
Hadhirin jama’ah sholat ied rahimakumullooh..
Marilah di hari idul Fithri ini, kita ekpressikan /
wujudkan kebahagiaan kita, tidak hanya
menghias diri kita dengan pakaian-pakaian bagus dengan sajian yang
bermacam-macam, tetapi juga menghias batin kita dengan akhlak yang bagus pula.
Luapan rasa gembira dan bahagia dengan motivasi syukur kepada Allah itu, harus
dalam bentuk ibadah, bukan dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang justru melanggar
aturan Allah atau membuka kemungkinan melakukan dosa baru. Seperti
bersenang-senang dengan melakukan kemunkaran atau berekreasi dengan keluarga
sampai melupakan waktu sholat. Hal seperti ini, harus dihindari..!!
Puasa melatih kita untuk
mengendalikan hawa nafsu kita. Puasa melatih kita untuk menjaga diri, tidak
hanya terhadap sesuatu yang haram bahkan terhadap yang halal sekalipun, agar
kita selalu berhati-hati. Karena itulah puasa adalah sebuah ibadah yang berat.
Ibadah yang tidak bisa dilihat oleh mata. Ibadah yang hanya pelaku dan Allah
sajalah yang tahu bahwa dia tengah melakukan ibadah, berbeda dengan
ibadah-ibadah yang lain. Dan karena ini pulalah, Allah SWT memberi pahala
secara khusus kepada orang-orang yang berpuasa, sebagaimana sabda Rasulullaah
SAW dalam sebuah hadits riwayat Muslim:
عَنْ
أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ
يُضَاعَفُ, الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ
“Dari Abu
Hurairah radliallahu 'anhu, ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Setiap amal anak Adam dilipatgandakan pahalanya. Satu macam
kebaikan diberi pahala sepuluh hingga tujuh ratus kali.
قَالَ
اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ,
يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِي, لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ
عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ, وَلَخُلُوفُ فِيهِ, أَطْيَبُ
عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ (رواه مسلم)
Allah
'azza wajalla berfirman; 'Kecuali puasa, karena puasa itu adalah untuk-Ku dan
Akulah yang akan memberinya pahala. Sebab, ia telah meninggalkan nafsu syahwat
dan nafsu makannya karena-Ku.' Dan bagi orang yang berpuasa ada dua
kebahagiaan. Kebahagiaan ketika ia berbuka, dan kebahagiaan ketika ia bertemu
dengan Rabb-Nya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di sisi
Allah daripada wanginya kesturi."
Hadhirin jama’ah sholat ied
rahimakumullooh..
Puasa juga melatih kita, untuk dapat
merasakan apa yang dirasakan saudara-saudara kita yang dlu'afa dan faqir
miskin. Mereka lebih sering merasakan lapar daripada merasakan kenyang. Karena
itu kita diwajibkan untuk berzakat dan berzakat fithrah, disunnahkan untuk
bersodaqoh dan berinfaq fii sabilillah, untuk berbagi rasa dengan mereka, karena
dalam harta kita ada hak-hak mereka, agar kita menjadi orang yang peka terhadap
masalah-masalah sosial. Diceritakan dari Shahabat Anas bin Malik, pernah suatu
hari Rasulullaah SAW keluar rumah untuk melaksanakan sholat ied, beliau bertemu
dengan sekelompok anak-anak yang lagi bermain dan bersenang-senang. Tapi
diantara mereka ada satu bocah dengan pakaian lusuh duduk menyendiri sambil
menangis. Kemudian Rasulullah SAW menghampiri bocah itu dan bertanya : "Kenapa
kamu menangis nak? Kenapa kamu tidak ikut bermain dan bersenang-senang dengan
teman-temanmu itu?. Bocah itu tidak tahu kalau yang menghampiri dan
menanyai dirinya adalah Rasulullah SAW. Lalu bocah itu menjawab: "Wahai
bapak, hatiku sedih karena aku tidak memiliki ayah lagi". Rasulullah
SAW kembali bertanya: "Ayahmu kemana,nak?". Si bocah dengan
terisak menjawab: "Ayahku telah meninggal dalam suatu peperangan
dihadapan Rasulullah SAW". Mendengar jawaban lugu si bocah itu,
Rasulullah menitikkan air mata dan menggendongnya, kemudian beliau berkata:
يَآ
صَبِيُّ هَلْ تَرْضَانِيْ أَنْ أَكُوْنَ أَباً؟ وَعَائِشَةُ أُمًّا؟ وَعَلِيُّ
عَمًا؟ وَالْحَسَنُ وَالْحُسَيْنُ أَخَوَيْنِ؟ وَفَاطِمَةُ أُخْتًا لَكَ؟
"Wahai bocah, maukah kamu kalau aku jadi ayahmu,
Aisyah jadi ibumu, Ali jadi pamanmu, Hasan husain jadi dua saudara laki-lakimu?
dan Fatimah menjadi saudara perempuanmu?.
Seketika si bocah terperanjat, "Engkaukah ini ya Rasulullah?" .
Rasulullah SAW mengangguk, dan meledaklah tangis bocah itu seraya memeluk erat
Rasululloh SAW. Tapi tangis kali ini bukanlah tangisan sedih melainkan tangis
bahagia. Semoga kita kelak dikumpulkan bersama Rasululloh SAW. Amiin.
Allahu
Akbar 3X Walillaahil Hamd.
Hadhirin jama’ah sholat ied rahimakumullooh..
Hal lain yang harusnya kita rasakan adalah Al-huzn,
Sedih, karena sejak semalam tadi, kita telah ditinggal pergi bulan
Romadlon, bulan yang penuh rahmat, bulan yang penuh ampunan, bulan pembebasan
dari neraka, kita telah ditinggal pergi bulan Romadlon yang bertabur pahala,
bulan seribu bulan. Tiada lagi pintu-pintu langit terbuka sepanjang hari, tiada
lagi permohonan ampun dari 70.000 malaikat untuk mereka yang berpuasa setiap
harinya, tiada lagi sholat tarowih dengan segala keutamaannya. Semuanya telah
meninggalkan kita. Pertanyaannya sekarang adalah masihkah kita akan bertemu kembali
dengan bulan Romadlon di tahun yang akan datang? Kita hanya bisa berharap dan
berdo’a, mudah-mudahan Allah memberi daya dan kekuatan kepada kita untuk
menghindari maksiat dan menjalankan perintah-perintahNYA serta memberi
kesempatan kepada kita untuk bertemu kembali dengan bulan Romadlon di tahun
yang akan datang, dengan kwalitas ibadah yang lebih baik dari tahun-tahun
sebelumnya, amiin ya robbal alamiin.
Allahu
Akbar 3X Walillaahil Hamd.
Hadhirin jama’ah sholat ied rahimakumullooh..
Walaupun bulan romadlon telah meninggalkan kita,
tetapi Allah SWT masih memberikan fasilitas kepada kita, melalui sabda RasulNYA
dalam sebuah hadits riwayat Muslim:
عَنْ
أَبِي أَيُّوبَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ
سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ (رواه مسلم)
Dari Abu
Ayyub Al Anshari radliallahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Siapa yang berpuasa Ramadlan kemudian diiringinya
dengan puasa enam hari di bulan Syawwal, maka yang demikian itu sama seperti
berpuasa sepanjang masa."
Oleh karena
itu, marilah kita gunakan kesempatan, dan kita raih fasilitas yang diberikan
Allah pada bulan Syawwal ini, dengan puasa 6 hari walaupun tidak dilakukan
secara berurutan.
Allahu
Akbar 3X Walillaahil Hamd.
Hadhirin jama’ah sholat ied rahimakumullooh..
Selanjutnya hal lain yang hari ini harusnya kita
rasakan adalah An-Nadaamah, Penyesalan. Sebagaimana kita tahu,
Penyesalan adalah salah satu buah dari perenungan, atau tafakkur.
Melalui perenungan yang jernih, kita akui dan kita
sadari bahwa ternyata ibadah kita masih sebatas lahiriyah saja. Pembersihan
hati dan batin kita, di bulan suci Romadlon yang baru lalu, tidak
sungguh-sungguh kita lakukan. Terbukti banyak waktu dalam bulan ramadlan yang
kita biarkan berlalu begitu saja, bahkan masih saja kita lakukan maksiyat tanpa
memperdulikan lagi bahwa itu adalah bulan suci Romadlon. Sungguh kita adalah
orang-orang yang lupa bahwa ALLAH MAHA TAHU, kita lupa akan SIKSA ALLAH, kita
lupa bahwa segala ucapan, perbuatan maupun niat dalam hati, apakah itu baik
atau buruk, akan dicatat oleh malaikat Roqib Atid dan kita akan menerima
balasannya kelak di akhirat.
مَا
يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ (ق/١٨)
“Tiada
suatu lafadzpun yang diucapkan manusia melainkan ada di dekatnya Malaikat
Pengawas yang selalu hadir”.
فَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (الزلزلة/٧)
“Barangsiapa
yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah (atom)pun, niscaya Dia akan melihat
(balasan)nya”.
وَمَنْ
يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (الزلزلة/٨)
“dan
Barangsiapa yang mengerjakan kejelekan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya pula”.
Dengan menyadari
kekhilafan, kesalahan dan dosa-dosa kita, diharapkan muncul penyesalan di hati
kita, dan segera bertobat serta kembali ke jalan Allah SWT.
التَّائِبُ
مِنَ الذَّنْبِ كَمَنْ لَا ذَنْبَ لَهُ (رواه إبن ماجة)
"Orang yang bertaubat dari dosa, bagaikan orang yang tidak
memiliki dosa."
Juga agar kita memiliki rasa takut dan malu yang
sebenarnya kepada Allah SWT, sehingga kita tidak berencana mengulangi lagi
kesalahan dan dosa-dosa kita.
Diceritakan dalam sebuah
kitab, ketika hari qiyamat telah tiba, akan keluar api dari neraka jahim
sebesar gunung. Dan api itu mengejar umat Nabi Muhammad SAW. Mengetahui hal
tersebut, kemudian Rasulullaah SAW berupaya sekuat tenaga untuk menghalau dan
menghalangi api itu, namun beliau tidak mampu. Lalu beliau memanggil-manggil
malaikat Jibril: Yaa Jibril.. yaa Jibril.. wahai jibril.. wahai jibril..
sungguh api itu mengejar ummatku dan akan membakar mereka. Kemudian
malaikat Jibril datang dengan membawa segelas air dan berkata: Yaa
Rasulallaah, wahai Rasulullaah, خذ هذا الماء ورشه عليها ambillah
air ini dan percikkan atas api itu.
Lalu Rasulullooh memercikkan air itu, seketika padamlah api yang sebesar gunung
itu. Demi melihat api yang sebesar gunung, padam seketika dengan percikan air
pemberian malaikat Jibril, nabi kagum dan bertanya pada malaikat Jibril: Wahai
Jibril, air apakah ini? Belum pernah aku melihat air yang sebegitu cepatnya
memadamkan api seperti air ini. Malaikat Jibril menjawab:
ما
هذا إلا دموع أمتك الذين يبكون من خشية الله في الخلوة, فأمرني ربي أن آخذه وأحفظه
إلى وقت احتياجك إليه لتطفئ به النار التى قصدت أمتك
Air ini bukan apa-apa melainkan air ini adalah air
mata ummatmu yang menangis karena takut kepada Allah ketika dia menyendiri.
Allah memerintahku untuk mengambil dan menjaga air ini sampai pada saatnya
engkau butuh air ini untuk memadamkan api yang menghampiri ummatmu”
Mudah-mudahan kita kelak mendapatkan Syafa’at dari
Rosulillaah SAW, dan dengan syafa’at beliau pulalah, mudah-mudahan Allah
menerima ibadah kita dengan segala kekurangannya, dan mengampuni dosa-dosa kita
semua. Amiin 3x yaa Robbal ‘alamiin.
جَعَلَنَا
اللهُ وَإِيَّاكُمْ مِنَ الْعَائِدِيْنَ وَالْفَائِزِيْنَ وَالْمَقْبُوْلِيْنَ,
وَأَعَادَ اللهُ عَلَيـْنَا وَعَلَيْكُمْ مِنْ بَرَكَاتِ هَذَا الْعـِيْدِ,
وَأَمَّنَنَا وَإِيَّاكُمْ مِنْ سَطْوَتِهِ وَغَضَبِهِ يَوْمَ الْوَعِيْدِ, والله
تعالى يقول وبقوله يهتدى المهتدون. وإذا قرئ القرآن فاستمعواله وأنصتوالعلكم
ترحمون. أعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم : (يَآ أَيّهُاَ
النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ فَلاَ تَغُـرَّنَّكُمُ الْحَـيَاةُ الدُّنْيَا
وَلاَ يَغُرَّنَّكُمْ بِاللهِ الْغَرُوْرُ. إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ
فَاتَّخِذُوْهُ عَدُوًّا إِنَّمَا يَدْعُوْ حِزْبَهُ لِيَكُوْنُوْا مِنْ أَصْحَابِ
السَّعِيْرِ. اَلَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَهُمْ عَـذَابٌ شَدِيْدٌ وَالَّذِيْنَ
آَمَنُوْا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ مَغْـفِرَةٌ وَأَجْـرٌ كَبِيْرٌ)
الله
أكبر, الله أكبر, الله أكبر, لا إله الا الله والله أكبر, الله أكبر, ولله الحمد.
No comments:
Post a Comment