Kompetensi Dasar
1.1 Menghayati nilai-nilai keimanan kepada
Malaikat-malaikat Allah SWT.
3.6 Memahami makna beriman kepada
malaikat-malaikat Allah SWT.
4.4 Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT
1. Menghayati nilai-nilai keimanan kepada
Malaikat-malaikat Allah SWT.
2. Siswa mampu menjelaskan pengertian beriman
kepada Malaikat
3. Siswa mampu menjelaskan tanda-tanda
beriman kepada Malaikat
4. Siswa dapat enjelaskan contoh-contoh
perilaku beriman kepada Malaikat
5. Siswa mampu menampilkan contoh-contoh
perilaku beriman kepada malaikat
6. Siawa mampu menampilkan perilaku mulia
sebagai cerminan iman kepada malaikat
7. Siswa dapat membedakan orang yang beriman dan
tidak beriman kepada Malaikat
Tujuan Pembelajaran
1. Menghayati nilai-nilai keimanan kepada
Malaikat-malaikat Allah SWT
2. Memahami makna beriman kepada
malaikat-malaikat Allah SWT.
3. Berperilaku yang mencerminkan kesadaran
beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT
A. FUNGSI IMAN KEPADA MALAIKAT
Iman kepada
Malaikat merupakan rukun iman yang kedua setelah beriman kepada Allah swt. hal
ini dimaksudkan agar manusia memiliki
keyakinan bahwa Allah swt. mempunyai mahluk
yang senantiasa patuh dan tidak pernah durhaka kepadaNya, yakni
malaikat, yang memiliki tugas pokok bertasbih kepada Allah swt.
Dalam surat Al
Qur’an dinyatakan :
لا يَعْصُونَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ
وَيـَفْعَلُونَ مَا يُـؤْمَرُونَ. التحريم
: 6
Artinya :
“Malaikat-malaikat tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan Nya
kepada mereka dan mereka selalu
mengerjakan apa yang diperintahkan. QS. At Tahrim : 6
Malaikat termasuk salah satu jenis mahluk yang
gaib yaitu mahluk yang keberadaannya tidak dapat dibuktikan oleh panca indera
manusia. Segala sesuatu yang bersifat gaib hanya boleh dipercaya bila bersumber
dari Al Qur’an atau Hadis Nabi saw.
Dalam kaitan ini seorang yang beriman diharuskan
untuk percaya kepada segala sesuatu yang gaib, walaupun secara akal tidak dapat
dibuktikan. Sebab pada dasarnya masalah keimanan bukanlah daerah akal, akan
tetapi masalah hati yaitu masalah percaya atau tidak. Oleh karenanya perlu
disadari bahwa sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indera, sama sekali
tidak berarti sesuatu itu tidak ada, seperti nyawa yang tidak dapat ditangkap
oleh panca indera bahkan tidak termasuk
dalam bahasan biologi, adakah yang tidak percaya akan keberadaanya ? Keadaan
ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan panca indera itu sendiri. Bukankah
manusia memang sangat terbatas kemampuannya ?
Jumlah yang yang sebenarnya dari Malaikat hanya
Allah swt. yang tahu bahkan dimungkinkan lebih banyak dari manusia itu sendiri,
sedangkan yang wajib diketahui oleh manusia sesuai informasi Al Qur’an sebanyak
10 Malaikat yaitu :
a. Malaikat Jibril, memiliki tambahan tugas
sebagai penyampai wahyu.
b. Malaikat Mikail, memiliki tambahan tugas
sebagai pembagi rizqi.
c. Malaikat Isrofil, memiliki tambahan tugas
sebagai peniup sangkakala kelak.
d. Malaikat Izroil, memiliki tambahan tugas
sebagai pencabut nyawa.
e. Malaikat Roqib dan Atid, memiliki tambahan
tugas sebagai pencatat amal baikdan buruk.
f. Malaikat Malik, memiliki tambahan tugas
sebagai penjaga Neraka.
g. Malaikat Ridwan, memiliki tambahan tugas
sebagai penjaga Sorga.
h. Malaikat Munkar dan Nakir, memiliki tambahan
tugas mengajukan pertanyaan di kubur.
Dengan mengetahui 10 Malaikat tersebut di atas
diharapkan bagi seorang Muslim untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga beriman kepada Malaikat tersebut minimal memiliki Fungsi
antara lain :
1. Meningkatkan nilai dan martabat hidup manusia
dengan bertambahnya pengetahuan inderawi terhadap makhluk yang materinya tidak
tampak. Manusia yang meyakini
adanya malaikat, maka tidak perlu memiliki perasaan takut pada saat
berkumpul dengan orang lain maupun pada saat sendirian. sebab pada saat sendi-rian, kemungkinan
malaikat yang bersifat gaib ada disekitarnya
2. Dalam menghadapi berbagai persoalan, manusia
yang beriman kepada malaikat akan memiliki perasaan optimis. Perasaan
tersebut timbul karena manusia yang beriman kepada malaikat meyakini
dan mengetahui bahwa malaikat akan selalu membantu usaha manusia yang diijinkan
dan diri-dloi Allah.
3. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia yang
beriman kepada malaikat akan selalu berhati-hati. Hal tersebut karena manusia yang beriman
kepada malaikat akan mengetahui adanya malaikat Atid dan Rokib yang bertugas
mengawasi dan mencacat segala gerak-gerik dan amal perbuatan setiap
manusia. Malaikat Atid mencatat
gerak-gerik dan amal perbuatan yang baik, sedangkan malaikat Rokib mencatat
yang jelek, Nabi saw. bersabda:
Artinya : Sesungguhnya
seorang hamba (yang meningggal) apabila telah diletakkan di dalam kubur dan
para pengantarnya telah meninggalkannya, sesungguhnya ia akan mendengar derap
sandal mereka. Kemudian datanglah dua Malaikat ( Munkar dan Nakir ) dan mendudukkannya,
seraya bertanya kepadanya : “Bagaimana pendapatmu tentang orang ini ( Muhammad
saw.) ?. Apabila ia seorang mukmin maka akan menjawab : “ Saya bersaksi bahwa
dia hamba Allah dan utusan-Nya “Kemudian dikatakannya kepadanya : “lihatlah
tempatmu di neraka, sunggguh Allah telah menggantikannya buat kamu di sorga
“Kemudian ia akan melihat kedua tempat itu
semua (sorga dan neraka)” HR. Bukhari dan Muslim.
وَإِنَّ عَـلَيْكُـمْ لَحَافِــظِـينَ.
كِــرَامًا كَاتِبِـينَ . يَعْلَمُونَ مَا تَـفْـعَـلُونَ . إِنَّ الأَبْـرَارَ
لَفِي نَعِيـمٍ. وَإِنَّ الْفُـجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ.
Artinya : Padahal
sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu),
yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu),
mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya
orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh
keni'matan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam
neraka. QS Al Infithar 10-14
No comments:
Post a Comment