Sunday 7 June 2015

KUR 2013.X.2.2 IMAN KEPADA MALAIKAT, bagian 1



Kompetensi Dasar
1.1    Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Malaikat-malaikat Allah SWT.
3.6    Memahami makna beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT.
4.4    Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT
Indikator Pencapaian Kompetensi
1.      Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Malaikat-malaikat Allah SWT.
2.      Siswa mampu menjelaskan pengertian beriman kepada Malaikat
3.      Siswa mampu menjelaskan tanda-tanda beriman kepada Malaikat
4.      Siswa dapat enjelaskan contoh-contoh perilaku  beriman kepada Malaikat
5.      Siswa mampu menampilkan contoh-contoh perilaku beriman kepada malaikat
6.      Siawa mampu menampilkan perilaku mulia sebagai cerminan iman kepada malaikat
7.      Siswa dapat membedakan orang yang beriman dan tidak beriman kepada Malaikat
Tujuan Pembelajaran
1.      Menghayati nilai-nilai keimanan kepada Malaikat-malaikat Allah SWT
2.      Memahami makna beriman kepada malaikat-malaikat Allah SWT.
3.      Berperilaku yang mencerminkan kesadaran beriman kepada Malaikat-malaikat Allah SWT

A.   FUNGSI IMAN KEPADA MALAIKAT
Iman kepada Malaikat merupakan rukun iman yang kedua setelah beriman kepada Allah swt. hal ini dimaksudkan agar manusia  memiliki keyakinan bahwa Allah swt. mempunyai mahluk  yang senantiasa patuh dan tidak pernah durhaka kepada­Nya, yakni malaikat, yang memiliki tugas pokok bertasbih kepada Allah swt.
Dalam surat Al Qur’an dinyatakan :
لا يَعْصُونَ اللهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيـَفْعَلُونَ مَا يُـؤْمَرُونَ.  التحريم : 6
Artinya : “Malaikat-malaikat tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan Nya kepada mereka dan  mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. QS. At Tahrim : 6
Malaikat termasuk salah satu jenis mahluk yang gaib yaitu mahluk yang keberadaannya tidak dapat dibuktikan oleh panca indera manusia. Segala sesuatu yang bersifat gaib hanya boleh dipercaya bila bersumber dari Al Qur’an atau Hadis Nabi saw.
Dalam kaitan ini seorang yang beriman diharuskan untuk percaya kepada segala sesuatu yang gaib, walaupun secara akal tidak dapat dibuktikan. Sebab pada dasarnya masalah keimanan bukanlah daerah akal, akan tetapi masalah hati yaitu masalah percaya atau tidak. Oleh karenanya perlu disadari bahwa sesuatu yang tidak bisa dijangkau oleh panca indera, sama sekali tidak berarti sesuatu itu tidak ada, seperti nyawa yang tidak dapat ditangkap oleh panca indera  bahkan tidak termasuk dalam bahasan biologi, adakah yang tidak percaya akan keberadaanya ? Keadaan ini disebabkan oleh keterbatasan kemampuan panca indera itu sendiri. Bukankah manusia memang sangat terbatas kemampuannya ?
Jumlah yang yang sebenarnya dari Malaikat hanya Allah swt. yang tahu bahkan dimungkinkan lebih banyak dari manusia itu sendiri, sedangkan yang wajib diketahui oleh manusia sesuai informasi Al Qur’an sebanyak 10 Malaikat yaitu :
a.   Malaikat Jibril, memiliki tambahan tugas sebagai penyampai wahyu.
b.   Malaikat Mikail, memiliki tambahan tugas sebagai pembagi rizqi.
c.   Malaikat Isrofil, memiliki tambahan tugas sebagai peniup sangkakala kelak.
d.   Malaikat Izroil, memiliki tambahan tugas sebagai pencabut nyawa.
e.   Malaikat Roqib dan Atid, memiliki tambahan tugas sebagai pencatat amal baikdan buruk.
f.    Malaikat Malik, memiliki tambahan tugas sebagai penjaga Neraka.
g.   Malaikat Ridwan, memiliki tambahan tugas sebagai penjaga Sorga.
h.   Malaikat Munkar dan Nakir, memiliki tambahan tugas mengajukan pertanyaan di kubur.
Dengan mengetahui 10 Malaikat tersebut di atas diharapkan bagi seorang Muslim untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga beriman kepada Malaikat tersebut minimal memiliki Fungsi antara lain :
1.   Meningkatkan nilai dan martabat hidup manusia dengan bertam­bahnya pengetahuan inderawi terhadap makhluk yang materinya tidak tampak. Manusia yang meyakini  adanya  malaikat, maka  tidak perlu memiliki perasaan takut pada saat berkumpul dengan orang lain maupun pada saat sendirian.  sebab pada saat sendi-rian, kemungkinan malaikat yang bersifat gaib ada disekitarnya
2.   Dalam menghadapi berbagai persoalan, manusia yang beriman kepada malaikat akan memiliki perasaan optimis. Perasaan tersebut  timbul karena  manusia yang beriman kepada malaikat meyakini dan mengetahui bahwa malaikat akan selalu membantu usaha manusia yang diijinkan dan diri-dloi Allah.   
3.   Dalam kehidupan sehari-hari, manusia yang beriman kepada malai­kat akan selalu berhati-hati.  Hal tersebut karena manusia yang beriman kepada malaikat akan mengetahui adanya malaikat Atid dan Rokib yang bertugas mengawasi dan mencacat segala gerak-gerik dan amal perbuatan setiap manusia.  Malaikat Atid mencatat gerak-gerik dan amal perbuatan yang baik, sedangkan malaikat Rokib mencatat yang jelek, Nabi saw. bersabda:
Artinya :     Sesungguhnya seorang hamba (yang meningggal) apabila telah diletakkan di dalam kubur dan para pengantarnya telah meninggalkannya, sesungguhnya ia akan mendengar derap sandal mereka. Kemudian datanglah dua Malaikat ( Munkar dan Nakir ) dan mendu­dukkannya, seraya bertanya kepadanya : “Bagaimana pendapatmu tentang orang ini ( Muhammad saw.) ?. Apabila ia seorang mukmin maka akan menjawab : “ Saya bersaksi bahwa dia hamba Allah dan utusan-Nya “Kemudian dikatakannya kepadanya : “lihatlah tempatmu di neraka, sunggguh Allah telah menggantikannya buat kamu di sorga “Kemudian ia akan melihat kedua tempat itu  semua (sorga dan neraka)” HR. Bukhari dan Muslim.
وَإِنَّ عَـلَيْكُـمْ لَحَافِــظِـينَ. كِــرَامًا كَاتِبِـينَ . يَعْلَمُونَ مَا تَـفْـعَـلُونَ . إِنَّ الأَبْـرَارَ لَفِي نَعِيـمٍ. وَإِنَّ الْفُـجَّارَ لَفِي جَحِيمٍ.
Artinya :     Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam surga yang penuh keni'matan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. QS Al Infithar 10-14

No comments:

Post a Comment