Friday 18 April 2014

KH ACHMAD SIDDIQ IDOLA SAYA. bagian 1



MENGAPA SAYA MENGIDOLAKAN KH ACHMAD SIDDIQ, bagian 1

AL ARIF BILLAH KH. ACHMAD SIDDIQ (1)
SANG MUROBBY PPI AS SHIDDIQI PUTERA JEMBER
Bagian Pertama
Pertama Kali Mengenal
Sekitar pukul 22.00 wib Pebruari 1978, saat asik mencari gelombang radio yang memutar lagu Oma Irama, saya terhenti ketika masuk pada gelombang RKAPD? Jember yang sedang menyiarkan pidato seseorang dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw.
Sambil lalu saya mendengarkan pidato itu akan tetapi dalam waktu tidak lama saya menjadi terpana akan dalamnya isi pidato tersebut yang disampaikan dalam bahasa sederhana, mudah dimengerti dan dengan gaya bahasa yang nyaris sempurna serta intonasi yang begitu baik.
Saya begitu tertarik dengan penceramah tersebut, saya belum pernah mendengarkan ceramah Agama semapan ini dalam penyampaiannya (sampai saat ini). Saya dengarkan terus tanpa memindah gelombang lagi, keinginan mendengarkan lagu Oma Irama yang saat itu lagi ngetop sirna begitu saja, sambil berharap pada akhir pidato akan tahu siapa nama penceramah tersebut.
Betul, pada akhir acara penyiar radio mengutarakan bahwa penceramah tersebut adalah KH. Achmad Siddiq pengasuh PPI. ASHTRA Talangsari Jember.
Setelah tahu bahwa beliau adalah seorang Kyai pengasuh pondok pesantren, ketertarikan dan kekaguman saya semakin menjadi-jadi, bagaimana mungkin demikian, padahal seorang kyai pengasuh pondok pesantren yang saya tahu selama ini biasanya menggunakan sarung dan serban serta sederet dokrin yang dogmatis ketika memberikan ceramah / mauidhohnya!
Beliau yang satu ini kok sangat berbeda, beliau begitu halus dalam penyampaiannya, begitu indah gaya bahasanya, begitu tegar tapi lembut nada suaranya, sangat rasional dalam penyampaiannya serta sama sekali tidak ada unsur pemaksaan dalam retorikanya.
Pagi harinya, ketika masuk sekolah (PGAN 6 Th Jember) saya mencari tahu tentang KH. Achmad Siddiq pada teman-taman sekelas, dan beberapa hari kemudian sepulang dari sekolah saya berkunjung ke PPI ASHTRA di Talangsari Jember, jalan kaki dari gebang poreng.
Begitu saya menginjakkan kaki di depan Mushalla (langgar) PPI ASHTRA sayup-sayup terdengar suara lagu barat dan suara itu semakin terdengar nyaring ketika saya sampai di utara mushalla tepat di depan rumah Kyai, dalam hati saya berkata siapa sih ini memutar lagu barat ? di pondok lagi!
Betapa terkejutnya saya dengan jawaban teman yang santri PPI ASHTRA itu, dia bilang yang memutar lagu barat itu ya Murobby KH. Achmad Siddiq.
Sambil melanjutkan langkah kaki menuju pondok (kamar santri) hati saya berkecamuk, keinginan untuk mengenal beliau semakin mendalam, ini Kyai kok beda dengan Kyai kebanyakan!.
Setelah itu, beberapa kali saya datang lagi ke PPI ASTRA, dengan tujuan sama, untuk lebih dalam mengenal Kyai, banyak cerita dari beberapa santri yang menjadi teman saya dan semakin membkin penasaran saya.
Bersambung........

2 comments:

  1. Nama anggota:
    Della Novi Savitri (6)
    Sophia Adnani (27)
    Widiya Wahyu W (31)
    Septia Rana S (34)
    Kelas: X MIA 5
    1. Tidak memiliki hawa nafsu, tidak berjenis kelamin, makhluk gaib, tidak makan, tidak minum, tidak tidur, tidak pernah sakit dan payah, tidak pernah melanggar perintah Allah, diciptakan dari nur atau cahayamemiliki tugas mengabdi kepada Allah dan mengawasi tugas manusia
    2. Dalam kehidupan sehari-hari manusia harus meyakini dengan sepenuh hati, diucapkan dalam lisan, diamalkan dalam perbuatan bahwa Allah telah menciptakan malaikat yang senantiasa patuh dan tidak pernah durhaka kepadaNya. Karena adanya malaikat terdapat dalam rukun iman yaitu rukun iman yang kedua dan itu wajib kita percayai sebagai makhluk Allah. Dan juga sudah terdapat pada Al-Quran dan Al Hadist. Dan tidak dapat kita pungkiri dalam kehidupan sehari-hari kita sering menjumpai hal-hal yang bersifat gaib
    3. Iya, kami percaya akan adanya malaikat Rokib dan Atid karena dalam Al-Quran dan Al-Hadist telah dijelaskan hal tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari manusia yang beriman kepada malaikat akan selalu berhati-hati dalam melakukan segala sesuatu di dunia karena malaikat Rokib dan Atid akan selalu mencatat amal perbuatan kita meskipun itu amal perbuatan yang sekecil apapun. Malaikat Rokib mencatat gerak gerik dan amal perbuatan manusia yang baik, sedangkan malaikat Atid mencatat gerak gerik dan amal perbuatan manusia yang jelek/buruk.
    4. Kami percaya akan adanya malaikat Munkar dan Nakir.
    Persiapan yang telah kami lakukan untuk menghadapinya kelak di alam kubur yaitu dengan cara beribadah, memperbanyak pahala dan melakukan amal perbuatan yang baik selagi masih hidup di dunia. Selain itu kami juga selalu merasa takut dalam bertindak karena adanya malaikat yang selalu mengawasi kita, sehingga kita dapat selalu berbuat baik di setiap waktu.

    ReplyDelete
  2. Lanjutan...

    Nama anggota:
    Della Novi Savitri (6)
    Sophia Adnani (27)
    Widiya Wahyu W (31)
    Septia Rana S (34)
    Kelas: X MIA 5
    1. Sebenarnya kita tidak tahu pasti. Namun, menurut pengetahuan kami, tugas malaikat jibril yaitu menyampaikan wahyu kepada nabi dan rasul. Setelah nabi Muhammad wafat, maka tentu saja tidak ada nabi sesudah nabi Muhammad, karena nabi Muhammad merupakan nabi terakhir. Jadi, tugas malaikat jibril kembali seperti tugas pokoknya semula, yaitu bertasbih dan berdzikir kepada Allah SWT. Tidak mendapat tugas tambahan lagi seperti 9 malaikat yang lainnya.
    2. Malaikat merupakan makhluk ghaib oleh karena itu tidak bisa dibuktikan keberadaannya oleh panca indra manusia, yang mengeta¬hui secara pasti tentang keberadaan Malaikat hanyalah Allah swt. sendiri, sedang manusia tidak diperintah untuk mengetahui dan menyelidikinya.
    Manusia diciptakan oleh Allah swt. memiliki tiga tugas pokok, yaitu :
    1. Untuk menyembah dan berbakti kepada Allah swt. semata.
    2. Untuk menjadi kholifah di muka bumi.
    3. Untuk diuji oleh Allah swt. sejauh mana manusia telah menjalankan 2 tugas di atas.
    Untuk menjalankan missinya manusia dilengkapi dengan beberapa kemampuan dasar, antara lain diberikan akal dan nafsu, sedangkan dalam pelaksanaannya Allah swt. memberikan petunjuknya melalui Agama Islam.
    Beriman kepada Malaikat bukan berarti mengkultuskannya, akan tetapi agar manusia mengetahui bahwa segala kejadian dimuka bumi ini dibawah kontrol dan pengawasan Malaikat yang telah ditugasi oleh Allah swt.

    3. Tugas pokok manusia:
    1. Untuk menyembah dan berbakti kepada Allah swt. semata.
    2. Untuk menjadi kholifah di muka bumi.
    3. Untuk diuji oleh Allah swt. sejauh mana manusia telah menjalankan 2 tugas di atas.

    Tugas pokok malaikat:
    1. Bertasbih kepada Allah
    2. Mengabdi kepada Allah swt.
    3. Mengawasi tugas manusia

    4. Antara manusia dan malaikat memiliki persamaan dan perbedaan, persamaannya karena keduanya sama-sama berkedudukan sebagai hamba dan mahluk ciptaan Allah swt. Kemudian perbedaan antara keduanya adalah dalam hal asal usul kejadian, fungsi dan tugas.
    Asal usul kejadian manusia dan malaikat memiliki perbedaan prinsip, Malaikat dicipta¬kan Allah swt. dari nur dan tanpa jenis kelamin. Malaikat adalah mahluk yang selalu taat dan patuh sehing-ga amal perbuatannya tidak ada yang mencacat dan langsung dibawah pengawasan Allah swt.
    Dengan demikian maka antara manusia dan Malaikat dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu :
    1. Berbeda asal ciptaannya, Malaikat-malaikat Allah swt. dicipta dari nur atau cahaya, sedangkan manusia diciptakan dari sari pati tanah.
    2. Berbeda dalam tugas.Malaikat bertugas mengabdi kepada Allah swt. dan mengawasi tugas manusia, sedangkan manusia bertugas seperti tersebut di atas.
    3. Berbeda dalam sifat-sifatnya. Malaikat adalah makhluk ghaib, tidak memiliki jenis kelamin, tidak makan, tidak minum, tidak tidur, tidak pernah payah dan sakit serta tidak pernah melanggar larangan Allah swt.
    Malaikat senantiasa taat terhadap perintah dan sama sekali tidak tertarik untuk melangar larangan Allah swt., sedangkan sifat-sifat manusia pada umumnya sering merupakan kebalikan dari sifat Malikat.

    ReplyDelete