Tuesday, 12 March 2013

XII.1.4 ADIL RIDHA DAN AMAL SHALIH, bagian 3


Tersebut diatas adalah sebagian kecil ayat AlQur’an yang mengatur hubungan antara sesama manusia khususnya antar sesama muslim, belum lagi yang diatur oleh hadis Nabi saw. yang secara garis besar meliputi :
  1. Hubungan antara orang tua dan anak
  2. Hubungan antara guru dan murid
  3. Hubungan dengan kerabat
  4. Hubungan antara pimpinan dengan bawahan
  5. Hubungan antara sesama dalam bidang kenegaraan
  6. Hubungan antara sesama dalam bidang sosial politik
  7. Hubungan antara sesama dalam bidang ekonomi
  8. Hubungan antara sesama dalam bidang profesi
  9. Hubungan antara umat Islam dengan pemeluk agama lain
  10. Dan banyak lagi yang lainnya
Dalam hubungan yang sangat banyak ini pastilah pula banyak norma yang mengaturnya, begitu ruwet, oleh karenanya untuk memudahkan dan menyederhanakan pemahaaman terkait dengan RIDHA antara sesama manusia, dalam bahasan ini digolongkan menjadi 3, yaitu:
a.  Ridha antara orang tua dan anak
Dalam hubungan antara orang tua dan anak terdapat kewajiban dan hak, ada kewajiban orang tua pada anaknya, ada kewajiban anak terhadap orang tuanya serta ada hak orang tua begitu juga sebaliknya.
Dalam hubungan ini, mengingat kelemahan masing-masing tentu sangat sulit dapat melaksanakan kewajiban secara utuh, sehingga terjadi kekurangan disana sini, orang tua tidak dapat melaksanakan kewajibannya secara utuh dalam hal mendidik anaknya, sementara disii lain anak tidak dapat pula dalam menghormat orang tuanya sesuai perintah agama.
Oleh karenanya RIDHA terhadap kekurangan masing-masing menjadi sangat urgen dalam hubungan ini, sehingga antara orang tua dan anak bebas dari dosa, orang tua ridha atas kekurangan anaknya begitu pula sebaliknya, sebab sebagaimana sabda Nabi saw. yag telah disebutkan di atas bahwa “ RIDHA Allah swt. tergantung RIDHA kedua orang tua, begitu pula murka Allah swt.
b.  Ridha antara guru dan murid
Ulama’ salafus shalih mengatakan bahwa orang tua ada 3, yaitu :
1). Kedua orang tua kandung
2). Kedua orang tua kandung dari istri / suami
3). Guru yang membimbing urusan ketaatan pada Allah swt
Mengingat kedudukan guru dipersamakan dengan orang tua, maka posisi RIDHA seorang guru atas kekurangan muridnya begitu pula sebaliknya menjadi sangat penting, khususnya dalam meraih kebahagiaan kelak di akhirat.
c.  Ridha antar sesama manusia
Allah swt. sangat berpihak pada orang yang didlalimi, dalam satu hadis disebutkan apabila orang yang didlolimi itu berdoa, maka tidak ada penghalang untuk dikabulkan doanya.
Bersihnya hubungan antar sesama manusia dari dosa merupakan hal yang sulit untuk diraih, karena begitu banyak norma-norma dan ruwetnya prilaku manusia apalagi bila telah ditunggangi nafsu setan. Sementara tidak satu dosapun lepas dari pengawasan Malaikat, lebih-lebih dari Allah swt. dalam Al Qur’an disebutkan :
وَمَنْ يَعْــــــــــــــــــــــمَلْ مِثْـــــــــــــــقَالَ ذَرَّةٍ شَـــــــــرّاً يَــــــــــرَهُ. الزلزلة
Artinya :     Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula. Az Zalzalah : 8
Perhatikan pula sabda Nabi saw. berikut :
أَتَـدَرُوْنَ مَنِ الْمُـفْلِسُ؟ قَالُوْا: الْمُـفْلِسُ مَنْ لادِرْهَـمَ لَهُ وَلا دِيْنَارَ لَهُ وَلامَـتَاعَ. قَالَ فَإِنَّ الْمُــفْلِسَ مِنْ أُمَّـتِيْ الذِىْ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِبِصَلاتِـهِ وَزَكَاتِـهِ وَصِيَامِهِ وَيَأْتِى قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَــــدَفَ هَـذَا وَأَكَلَ مَالَ هَـذَا وَسَـــفَكَ دَامَ هَــذَا وَضَـرَبَ هَذَا فَـــــيُعْــطَى هَذَا مِنْ حَسَــــنَاتِـهِ وَهَـذَا مِنْ حَسَــــنَاتِــهِ، فَإِنْ فُـنِــيَتْ حَسَـــــنَاتُــهُ قَـــبْلَ أَنْ يَقْـــضِيَ مَا عَلَيْـــــــهِ أُخِــــــذَ مِنْ خَـطَايَاهُـــمْ وَطُـــــرِحَتْ عَلَيْــــــــهِ ثُـمَّ طُــــرِحَ فِى الـــــــــــــنَّارِ
Artinya :      Tahukah kamu, siapakah orang yang bangkrut itu? Shahabat menjawab : Orang yang bangkrut itu adalah orang yang habis hartanya dan peralatan rumahnya untuk membayar hutang. Sabda Nabi saw.: Orang yang bangkrut dari umatku adalah mereka pada hari kiamat datang dengan pahala ibadah shalatnya, zakatnya serta puasanya tetapi ia juga datang dengan dosa karena memaki ini, menuduh ini, makan harta ini, dan menumpahkan darah ini serta memukul ini. Maka dibayarkan untuk kejelekannya ini dari ibadahnya dan itu dari ibadahnya, maka bila telah habis pahala ibadahnya sebelum selesai membayar kejelekannya itu, diambillah dosa-dosa dari orang yang disakiti kemudian diberikan kepadanya, kemudian oreng itu dilempar ke neraka.
Keegoisan dalam berhubungan antar sesama rawan terhadap terjadinya pelanggaran terhadap norma yang berlaku, penindasan dari yang kuat, pelecehan, penganiayaan dan lain sebagainya.
Disinilah pentingnya ridha, memaafkan kesalahan teman sebelum teman meminta maaf merupakan perilaku mulya dan terpuji, dan hal ini banyak dicontohkan oleh Nabi saw. para sahabat serta ulama salafus shalih.

Merelakan (ridha) terhadap kesalahan orang lain (tanpa harus membenarkan) sama halnya dengan membebaskan orang lain tersebut dari lumpur dosa, mengingat Allah swt. adalah Maha Pemaaf.
Perhatikan firman Allah swt. berikut :
إِن تُبْـدُواْ خَــيْراً أَوْ تُخْـــفُوهُ أَوْ تَعْـــفُواْ عَن سُـــــــــوَءٍ فَإِنَّ اللّهَ كَانَ عَــــفُوّاً قَــــــــــــــدِيْراً. النساء : 149
Artinya :      Jika kamu menyatakan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema`af lagi Maha Kuasa. An Nisa’ : 149
يَا أَيُّـهَا الَّذِيْنَ آمَــــنُوْا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُــمْ  وَأَوْلادِكُــــمْ عَــــــدُوّاً لَّكُــمْ فَاحْــــــــذَرُوْهُـــــــمْ وَإِن تَـعـْـــــــفُوْا وَتَـصْفَــــــحُوْا وَتَـغْــفِـــرُوْا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُــــــــوْرٌ رَّحِـــــــــــــــيْمٌ. التغابن : 14
Artinya : Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu, maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka; dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. At Taghabun : 14  

No comments:

Post a Comment