b. HUKUM
MIM DAN NUN BERTASYDID
Apabila ada huruf Nun atau Mim
bertasydid maka disebut Ghunnah, cara membacanya adalah : Huruf Nun atau Mim yang
bertasydid tersebut harus dibaca mendengung (minta contoh dari Guru)
Contoh bacaan Ghunnah adalah :
NO
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
SEBAB
|
1
|
انَّ
|
Innna
|
Inn--mendengung
Karena
NUN bertasydid
|
2
|
لـــــمَّـا
|
Lammma
|
Lamm--mendengung
Karena
MIM bertasydid
|
3
|
لــيـنــــبَذ نَّ
|
Layumm
badzannna
|
Dzann---mendengung
Karena
NUN bertasydid
|
4
|
مـمَـا
|
Mimmma
|
Mimm---mendengung
Karena
MIM bertasydid
|
C. ARTI AYAT
Artinya
: "Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman
kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah
di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan
(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa
yang tidak kamu ketahui". Al Baqarah 30
Artinya
: " Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia
dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu
air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu
Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang
belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. Al Mukminun 12 - 14
Artinya
: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan
manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.
Ad dzaariat 56
Artinya: "Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut
ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu
pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur. An Nhl 78
D. KANDUNGAN SURAT AL BAQARAH 30
a. Surat Al Baqarah 30 menjelaskan bahwa
diantara tujuan diciptakannya Nabi Adam as. adalah untuk menjadi
"khalifah". Kata khalifah disini mengandung makna "mewakili
Allah swt. dalam melaksanakan perintah-perintahNya kepada manusia, yang
kemudian dikenal dengan ungkapan "manusia adalah khalifah Allah swt. di bumi"
seperti diungkap dalam Al Qur'an berikut :
يَا
دَاوُودُ إِنَّا جَعَلْنَاكَ خَلِيفَةً فِي الْأَرْضِ فَاحْكُم بَيْنَ النَّاسِ
بِالْحَقِّ وَلَا تَتَّبِعِ الْهَوَى فَيُضِلَّكَ عَن سَبِيلِ اللَّهِ ح
Artinya
:" Hai Daud, sesungguhnya Kami
menjadikan kamu khalifah (penguasa) di muka bumi, maka berilah keputusan
(perkara) di antara manusia dengan adil dan janganlah kamu mengikuti hawa
nafsu, karena ia akan menyesatkan kamu dari jalan Allah. QS. Shad : 26
b. Untuk tugas sebagai khalifah inilah maka Allah swt memberikan keistimewaan khusus kepada manusia dalam melaksanakan tugas (ilmu dan kebijaksanaan), pengangkatan sebagai khalifah ini mencakup beberapa aspek hidup, sehingga kemudian Khalifah mengandung 4 arti yaitu :
1. Sebagai pemimpin, dalam arti memimpin dirinya sendiri, keluarga, masyarakat dan lain-lain.
2. Sebagai
pengelola alam, dalam arti potensi alam yang ada ini harus dikelola dan diolah
untuk kemaslahatan hidup manusia.
3. Sebagai
pemanfaat alam, dalam arti memanfaatkan potensi alam baik secara langsung maupun
setelah diolah dalam batas sesuai kebutuhan (tidak berlebih-lebihan)
4. Sebagai
pelestari alam, agar keserasian alam ini supaya dijaga dan dilestarikan
sehingga tetap memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
c. Nabi
Muhammad saw. mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin akan dimintai pertanggung
jawabannya kelak di akhirat untuk diketahui dan diuji oleh Allah swt. siapakan
diantara manusia yang paling baik amalnya. Perhatikan ayat berikut.
إِنَّا جَعَلْنَا مَا
عَلَى الْأَرْضِ زِينَةً لَّهَا لِنَبْلُوَهُمْ أَيُّهُمْ أَحْسَنُ عَمَـــــــــــلاً.
Artinya : "Sesungguhnya
Kami telah menjadikan apa yang ada di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami
menguji mereka sia-pakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya. Al Kahfi 7
No comments:
Post a Comment