Sejarah Singkat Masjidil Haram
dan Masjidil Aqshs
Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha , merupakan dua
tempat suci yang keberadaannya tidak terlepas dari sejarah perkembangan dan
peradaban manusia, disamping itu keduanya merupakan tempat suci yang paling
bersejarah dalam kehidupan beragama.
Ka’bah, merupakan kiblat (arah) dimana seorang
hamba harus menghadap ketika ia harus berhubungan (beribadah) dengan
Penciptanya. Oleh karena itu menjadi ssangat pentinga bagi segenap umat Islam
untuk minimal secara global mengetahui hal ihwal ka’bah tersebut.
A. Sejarah
Pembangunan Ka’bah
Dalam Al Qur’an dijelaskan bahwa Baitullah atau yang dikenal dengan istilah
Ka’bah merupakan bangunan pertama yang dibangun oleh manusia di muka bumi ini,
sesuai ayat Al Qur’an yang berbunyi :
Artinya :
“ Sesungguhnya yang pertama dst.
Ka’bah pertama kali dibina oleh Nabiyullah Adam
as. Yang kemudian diteruskan oleh Nabi Syith as.
Kemudian dalam perkembangan selanjutnya dibina
oleh Nabi Ibrohim as. Dan Nabi Isma’il as., sesuai bunyi ayat Al Qur’an :
Artinya :
“ Dan ingatlah ketika Ibrohim dan Isma’il
membina dasar-dasar Baitullah
Pada tahun 6389 M, Shahabat Umar bin Khatthab ra.
Adalah yang mula-mula berencana memperluas bangunan Baitullah yang di dalamnya
berdiri Ka’bah, Beliau membeli tanah yang disekitar Ka’bah yang diatasnya telah
berdiri rumah-rumah dengan tujuan perluasan Masjidil Haram.
Kemudian pada tahun 647 M, pembangunan dan
perluasan Masjidil Haram dilanjutkan oleh Shahabat Usman bin Affan, dan tahun
685 M dilanjutkan oleh Al Mubarak –cucu dari Shahabat Abu Bakar As Shiddiq ra.
sedangkan pada tahun 696 M dilaksanakan oleh Al Azrak.
Disekitar Masjidil Haram, setiap detiknya,
terutama pada musim haji dan bulan Ramadhan, terlihat nyata kepatuhan akan
sebuah pengabdian serta kepasrahan yang penuh harap dari makhluk kepada
Penciptanya. Tercermin dengan jelas betapa manusia sangat butuh akan sentuhan
Tuhannya, bahwa hidup harus dijalani dengan semangat pengabdian.
Tempat suci kedua adalah Masjidil Aqsha di
Palestin. Masjidil Aqsha, mengandung makna “ Masjid terjauh “ disebut demikian
karena menjauhkan manusia dari dosa.
Baitul Muqaddas di Palestin, didirikan oleh Nabiyallah
Sulaiman as. Sedangkan yang pertama kali membinanya adalah Nabi Daud as. Dan
disekitar inilah Masjidil Aqsha dibina dan didirikan oleh Nabi Sulaiman as.
(Alkisah) Pada masa roboan/Rehabean sekitar tahun
795 SM, Yerussalem pecah.
Pada tahun 586 M, kota Baitul Maqdis dirusak oleh Nebucadnezer,
yang kemudian dibangun lagi pada tahun 70 SM. Kemudian dirusak l;agi oleh
bangsa Romawi pimpinan Titus.
Isra’ Mi’roj memperkenalkan umat Islam akan
eksistensi Masjidil Aqsha ini.
Pada zaman Islam, Khalifah Abdul Malik membangun
kembali Masjidil Aqsha ini sekitar tahun 691-694 M, yang kemudian pada tahun
746 M rusak lagi akibat gempa bumi dan baru diadakan perbaikan ulang sekitar
tahun 785 M.
Pada tahun 673 M. Baitul Maqdis berada dalam
kekuasaan Islam dibawah Khalifah Umar bin Khatthab ra. Yang sampai tahun 1070 M
dibawah pemerintahan Bany Saljuk (Turki).
Dari tangan Bany Saljuk ini, tentara salib
berhasil merebut Baitul Maqdis pada tahun 1099 M. yang kemudian merubah
Masjidil Aqsha menjadi Gereja dengan nama TEMLUM DOMINI (Greja
Hamba Rumah Suci).
Pada tahun 1187, Saladin ( Shalahuddin Al Ayyubi )
berhasil merampas lagi kota
suci ini dari tangan Kristen yang kemudian mengembalikan kondisinya dalam
bentuk aslinya (Masjidil Aqsha)
Masjidil Aqsha kemudian dikuasai Pasukan Perang
salib lagi dan pada sekitar tahun 1233 M, sekali lagi dikuasai umat Islam
dibawah pimpinan Raja Bebers dari Mesir.
Pada tahun 1917 M (PD 2) Baitul Maqdis jatuh
ketangan tentara sekutu, dimana Inggris mendapat wewenang untuk
menguasai/mengurus Baitul Maqdis ini. Dan Inggris inilah peletak/pendukung
Israil sehingga berdiri negara Israil tahun 1967 M.
Yang perlu diingat bahwa pada tahun 1968 M. orang
Yahudi membakar Masjidil Aqsha/Baitul Maqdis dengan terang-terangan.
No comments:
Post a Comment