- Pelajari dengan seksama, KANDUNGAN SURAT AL ISRA' AYAT 26-27
- Anda boleh membuka leteratur lain
- Simpulkan kandungan surat Al Isro' tersebut
- Silahkan ajukan pertanyaan (bila diperlukan)
- Kesimpulan dan pertanyaan diisikan pada comment postingan ini langsung
- Selasa depan diskusi kelas
Thursday, 2 May 2013
Tugas Kel 1, XI Aksel 02 Mei 13
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kesimpulan Surat Al-Isra ayat 26-27 :
ReplyDeleteIsi Kandungan :
• Suruhan Allah SWT kepada umat manusia (umat Islam) untuk memenuhi hak kaum kerabat,fakir miskin,dan orang-orang dalam per jalanan. Hak-hak yang harus ditunaikan adalah:
a. Hak yang harus dilakukan seorang muslim terhadap keluarga dekat, orang miskin, dan orang yang sedang dalam perjalanan adalah mempererat tali
b. persaudaraan dan hubungan kasih saying, serta membantu meringankan beban penderitaan yang mereka alami.
c. Hak keluarga dekat misalnya memperoleh penghormatan, kasih sayang, mengunjungi apabila tertimpa musibah, dan ikut gembira ketika memperoleh nikmat.
d. Hak fakir miskin, misalnya memperoleh sedekah, disayangi, dikasihani, dan membantu meringankan beban penderitaannya.
e. Hak ibnu sabil/orang yang dalam perjalanan dengan tujuan baik adalah memberikan bantuan dan pertolongan agar tujuan mereka tercapai.
• Larangan Alah SWT agar kita, umat islam jangan menghambur-hamburkan harta secara boros,karna pemborosan adalah teman atau saudaranya setan
• Dalam ayat lain disebutkan :
والذيْـنَ اذا انـفقـُـوْا لـمْ يُسْـــــــرِفُوْا وَلَـمْ يَـقْـــــــــتُـرُوا وَكانَ بــينَ ذلكَ قَــــــــــوَامًا
Artinya : Dan orang-orang yang apabila membelanjakan (harta), mereka tidak berlebih-lebihan, dan tidak (pula) kikir, dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian. Al Furqan 67
Hak merupakan suatu yang harus diterima oleh seseorang. Sesuatu tersebut bisa berupa materi atau non materi. Misal kaum kerabat berhak memperoleh kasih sayang, rasa hormat, dan memperoleh pertolongan baik materi maupun non materi bila di perlukan.
Pemberian bantuan berupa harta benda kepada kaum kerabat, para fakirmiskin (kaum duafa) dan orang-orang dalam perjalanan, berupa sedekah atau berderma di jalannya, yang isyaallah tentu akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Allah swt berfirman : “perumpamaan (nafkah yang di keluarkan oleh orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan allah adalah serupa dengan sebutir benih yang membutuhkan tujuan butir pada tiap-tiap butir seratus biji.allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki dan alah maha luas (karunianya)lagi maha mengetahui (q.s. Al-baqarah,261)
setiap muslim/muslimah dilarang besikap boros dalam hidupnya,sebaiknya ia di suruh untuk hidup sederhana.
Daftar nama anggota kelompok 1 mana?
Deletepak, maaf sya kira itu individu. ternyata berkelompok ya? Saya kira kelompoknya itu baru untuk diskusi hari selasa tanggal 7 mei. maaf pak, saya tidak tahu.
ReplyDeleteKelompok Ganjil (Kelompok 1)
ReplyDeleteAnggit Metha M.
Aulia Rafikasari
Fadhel Akhmad H.
Firman Sauqi N. S.
M. Hawari Ikhwan
Nina Dwivo R.
Nurlaila Ayu P.
Radis Selfiana S.
Rochima Dewi M.
Vilia Virditya
Isi/Kandungan Surah Al Isra' ayat 26 - 27
1. Suruhan Allah SWT kepada umat manusia (umat Islam) untuk memenuhi hak saudara-saudaranya, seperti hak kaum kerabat, fakir miskin, dan orang-orang yang dalam perjalanan. Hak dapat berupa materi atau nonmateri, misalnya hak memperoleh kasih sayang, rasa hormat, memperoleh pertolongan, bantuan tenaga atau harta benda saat dibutuhkan, serta bantuan materi melalui zakat ataupun sedekah untuk fakir miskin. karena bagaimanapun, sebagian dari harta kita adalah hak fakir miskin, maka dari itu kita dianjurkan untuk saling membantu dann berzakat. tentu semuanya harus dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah SWT.
2. Larangan Allah SWT agar kita, umat Islam, tidak menghambur-hamburkan harta secara boros, karena pemboros itu dikatakan sebagai teman atau saudara setan. setiap muslim/muslimah dilarang bersikap boros, sebaliknya, kita disuruh untuk hidup sederhana.Hidup sederhana ini misalnya dengan makan yang cukup sehingga tidak bersisa, jadi tidak akan membuang sisanya atau berbelanja sesuai kebutuhan bukan membeli barang yang kurang bermanfaat atau menghambur-hamburkan uang dengan berfoya-foya, misalnya mengadakan pesta setiap hari yang tidak ada tujuan/manfaatnya. Lebih baik memberikan sebagian harta kita yang lebih untuk membantu orang lain, dibandingkan dibuang-buang percuma, karena boros itu sifat setan dan sangat tidak baik.