Tuesday, 27 August 2013

XI IS1 Tugas 1 Al quran

1. Bentuk kelompok terdiri 5 siswa.
2. Pelajari dengan seksama arti surat Fathir
3. Pelajari kandungan surat Fatir, di blog, yang intinya :
    Hamba pilihan Allah swt. terdiri dari :
                            a. Dhalimun li Nafsihi
                            b. Muqtashid
                            c. Saabiqun bil Khoirot
4. Yang tergolong Dhalimun li Nafsihi ada dua, diskusikan..... diantara pendapat itu mana yang menurut nalarmu paling sesuai dengan arti dari surat Fathir tersebut.
5. Kesimpulan diskusi kirim di comment dibawah ini, tiap kelompok disertai nama anggota kelompoknya
5. Selamat berdiskusi.......

6 comments:

  1. Nama Kelompok XI IPS 1 :
    1. Effly Juvita A (12)
    2. Nandia Dyah P (24)
    3. Putri Agustin Kh.A.S (25)
    4. Tyan Panca A (29)
    5. Vicky R (30)
    Surat Fathir :
    Dhalimun li nafsihi artinya : yang menganiaya terhadap dirinya sendiri (mendzalimi diri sendiri).
    Menurut kelompok kami. Kelompok Dhalimun li nafsihi termasuk dalam kelompok orang Islam yang beribadah namun tetap berbuat maksiat, artinya mereka tetap mengaku beragama Islam tetapi lebih banyak berbuat kejahatan dengan mendzalimi dirinya sendiri daripada berbuat kebaikan.Karena dzalim terhadap diri sendiri artinya adalah melakukan suatu perbuatan yang diarahkan pada dirinya sendiri namun perbuatan tersebut bukan pada tempatnya dilakukan, seperti bunuh diri, minum-minuman keras yang pasti akan menyiksa dirinya sendiri, melakukan seks bebas dll. Mereka tetap melakukan perbuatan tersebut walaupun meraka tau bahwa hal tersebut berdosa. Sedangkan jika kelompok Dhalimun li nafsihi termasuk dalam kelompok orang Islam yang bersungguh-sungguh dalam melaksanakan ketaqwaan, sampai-sampai seperti menyiksa dirinya sendiri, tetapi tetap dalam lingkup ketaqwaan contohnya : Orang yang menunaikan ibadah haji memilih cara yang lebih sulit untuk mendapatkan pahala yang lebih banyak, Orang yang berwudhu berkali-kali jika merasa wudhunya batal atau najis. Menurut kami tidak sesuai dengan arti dari surat Fathir karena hal tersebut bukan mendzalimi dirinya sendiri namun hanya menyusahkan dirinya sendiri. Perbuatan yang mereka lakukan juga tidak menyebabkan dosa. Jadi, kelompok lebih setuju dengan pengertian/pendapat yang pertama.

    ReplyDelete
  2. Assalamualaikum Wr. Wb.
    Menurut kelompok kami kaum Dhalimun li nafsihi adalah kaum yang paling mendekati yang dijelaskan pada surat Fathir ayat 32. Kaum tersebut menzalimi dirinya sendiri misalnya ada orang yang ingin memiliki smartphone mewah namun dia mencuri dari temannya. Dia sudah tau kalau perbuatannya itu dosa namun dia tetap saja melakukannya.
    Wassalamualaikum Wr. Wb.
    Anggota kelompok:
    Ananda Mukti Fauziah (04)
    Gita Ayu Dewanty (17)
    Ido Brilliant (18)
    Iqbal Andrianto (20)

    ReplyDelete
  3. Assalamualaikum Wr. Wb.
    Menurut kelompok kami kaum Dhalimun li nafsihi adalah kaum yang paling mendekati yang dijelaskan pada surat Fathir ayat 32. Kaum tersebut menzalimi dirinya sendiri misalnya ada orang yang ingin memiliki smartphone mewah namun dia mencuri dari temannya. Dia sudah tau kalau perbuatannya itu dosa namun dia tetap saja melakukannya.
    Wassalamualaikum Wr. Wb.
    Anggota kelompok:
    Ananda Mukti Fauziah (04)
    Gita Ayu Dewanty (17)
    Ido Brilliant (18)
    Iqbal Andrianto (20)

    ReplyDelete
  4. Anggota Kelompok :
    1. Adinda Ayu
    2. Dewi Ayu
    3. Dindha Dwi
    4. Fitria Amalia
    5. Yashinta Mayo
    XI IPS 1
    Di dalam penjelasan al-qur'an Surah Al-Fathir ayat 32 dijelaskan bahwa orang yang mendzalimi diri sendiri ialah orang yang lebih banyak kesalahannya dibandingkan kebaikannya. Orang pertengangan adalah orang yang kebaikannya berbanding sama dengan kesalahannya. Dan orang yang lebih dahulu berbuat kebaikan dalah orang yang lebih banyak kebaikannya dibandingkan kesalahannya....
    Sedangkan yang kami pahami dari penjelasan bapak tadi, Dhalimi li nafsihi di bagi menjadi dua, yaitu
    1. Orang-orang beribadah namun juga melakukan maksiat
    2. Orang-orang yang terlalu rajin beribadah dan menduakan kondisi tubuhnya.
    Jika di tinjau dari penjelasan al-qur'an surah fatir ayat 32 tadi, keduanya sama-sama sesuai dengan arti surat fatir itu sendiri. Namun jika di lihat dari sisi baik dan kurang baiknya, kami memilih nomer dua..
    Karena yang kedua itu termasuk orang-orang yang terlebih dahulu melakukan kebaikan, sehingga kebaikannya lebih banyak dibandingkan kesalahannya.

    ReplyDelete
  5. Nama Kelompok:
    Balqish C.A.K
    Faiq Faiz Azmi
    Firda Rihatusholihah
    Ika Ayu D.I

    Menurut kelompok kami,golongan yang sesuai dengan surat Fathir ayat 32 adalah golongan orang-orang yang mengerjakan amalan-amalan namun juga sering berbuat maksiat.

    Karena berdasarkan sumber yang kami ketahui, ayat tersebut menjelaskan urutan kelompok manusia dari yang paling buruk(orang yang lebih banyak berbuat keburukan daripada berbuat kebaikan

    ReplyDelete
  6. Anggota :
    Aqilatul L. (05)
    Dimas R. A. (10)
    Rifqi R. B. (27)
    Risyah A. (28)

    Assalamualaikum Wr. Wb.
    Surah Fatir : 32
    Menurut kami, dari surah tersebut ada 3 golongan orang Islam yang dipilih mewarisi Quran :
    1. Dhalimun li nafsihi (taat beribadah namun mendhalimi diri sendiri)
    a. Menjalankan perintah agama tetapi tetap mendhalimi diri sendiri / tetap berbuat maksiat. (menurut literatur)
    b. Melakukan segala syariat Islam dan bersungguh-sungguh dengan maksimal namun seperti menyiksa diri sendiri dalam lingkup ketaqwaan. (menurut Pak Nur Faqih)
    2. Muqtashid (kelompok yang menjalankan syariat dan perintah agama, namun untuk hal yang bersifat sunnah, terkadang tidak dilaksanakan)
    3. Sabiqun Bil Khoirot (orang-orang yang menyegerakan ibadah, tanpa melihat situasi dan kondisi, meletakkan agama di atas segala kepentingan)
    Untuk 1.a. dan 1.b. merupakan dua hal yang didiskusikan, dan menurut diskusi kelompok kami, kami lebih menyetujui opsi 1.b. Dikarenakan dalam opsi 1.b. orang Islam tersebut seperti menyiksa diri sendiri dalam lingkup ketaqwaan, jadi setidaknya orang-orang tersebut masih berada di lingkup ketaqwaannya, sehingga tetap menempatkan agama di atas kepentingan lainnya.
    Mungkin itu hasil diskusi kami, mohon saran dan penjelasan kembali Pak.
    Terima kasih, Wassalamualaikum Wr. Wb.

    ReplyDelete