1. Bentuk kelompok terdiri 5 siswa.
2. Pelajari dengan seksama arti surat Fathir
3. Pelajari kandungan surat Fatir, di blog, yang intinya :
Hamba pilihan Allah swt. terdiri dari :
a. Dhalimun li Nafsihi
b. Muqtashid
c. Saabiqun bil Khoirot
4.
Yang tergolong Dhalimun li Nafsihi ada dua, diskusikan..... diantara
pendapat itu mana yang menurut nalarmu paling sesuai dengan arti dari
surat Fathir tersebut.
5. Kesimpulan diskusi kirim di comment dibawah ini, tiap kelompok disertai nama anggota kelompoknya
5. Selamat berdiskusi.......
Wednesday, 28 August 2013
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Assalamualaikum wr wb.
ReplyDeleteKami akan menangapi pertanyaan sebelumnya.
Sebenarnya dari penjelasan tersebut yaitu :
1. Solat terus maksiat jalan
2. Beribadah dengan sungguh – sungguh sampai menyiksa diri
Merupakan hal yang tidak baik. Namun karena disini kami harus memilih maka kami lebih memiliih yang pertama, yaitu sholat terus maksiat jalan. Karena no 2 yaitu beribadah dengan bersungguh – sungguh sampai menyiksa diri telah dijelaskan dalam surah Fatir/35:32 bahwa terdapat 3 kelompok manusia yaitu orang yang menganiaya dirinya sendiri, orang yang pertengahan, dan orang yang berlomba dalam kebajikan dengan izin Allah. 2 diantaranya masuk surga dan satu masuk neraka yaitu orang yang menganiaya dirinya sendiri. Selain itu terdapat dalil lain dari H.R Ahmad.
Dalil :
الـجـنة بـغــير حـسَاب.واما الذين اقـتصدوا فأولــئك الذين يـحاســـبون حسَابايسيرا. واماالذين ظلموا انفسَـهُمْ فأولـئك الذين يَحبِسُون فى ذلك المكان حـتى يصيْـــبَهُمُ الـحَـزَنُ فــيَـدْخُــــلوْنَ الـجــنـةَ. رواه احمد
Artinya : Adapun orang-orang yang berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan akan masuk sorga tanpa hisab, sedang orang-orang yang pertengahan akan dihisab dengan hisab yang rigan, dan orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri akan ditahan dulu di tempat hisab sampai ia mengalami penderitaan kemudian dimasukkan kedalam surga. HR. Ahmad
wassalamualaikum wr wb.^^
Nama kelompok :
- Amanda Herdyana (03)
- Dary Rahmat R (08)
- Desita Prihapsari (09)
- Fahrin Saftya D (13)
- Faris Rosfandy (14)
Assalamualaikum Wr.Wb.
ReplyDeleteBerikut adalah jawaban dari :
1. Erlina (12)
2. Ihza Ridha Fathdhien (17)
3. Nindya Pramesti Wardani (22)
4. Pamela Sandhya De Jaka (24)
5. Yulian Hermana Putra (30)
Berdasarkan arti dan kandungan surat Fatir yang telah kami pelajari, yaitu dimana terdapat dua hal pendapat mengenai Dzalimun li Nafshi :
1) Mereka yang yang mengerjakan kewajiban agamanya dengan sangat serius sampai-sampai seperti menganiaya dirinya sendiri, akan tetapi tetap dalam garis agama.
2) Mereka yang disamping mengerjakan ibadah tapi juga melakukan dosa.
dan apabila diperintahkan untuk membandingkan manakah diantara dua pendapat tersebut yang lebih baik dan lebih sesuai dengan arti surat Fatir, menurut kami yang lebih baik dan lebih sesuai adalah pendapat nomer 2. Karena selayaknya fitrah manusia yang tiada yang sempurna (tidak luput dari salah dan dosa kecuali Rasulullah Saw yang memiliki sifat maksum) bahwa rata-rata manusia memang mengerjakan ibadah tapi tetap melakukan dosa. Jadi wajar. Tidak akan mungkin manusia meskipun sudah melakukan ibadah menjadi luput dari segala salah dan dosa. Sedangkan mengenai pendapat nomer 1, menurut kami adalah hal yang percuma. Karena walaupun segiat-giatnya kita beribadah namun apabila hal itu menyiksa dan menganiaya diri kita sendiri baik secara langsung maupun tidak langsung justru hal itu merupakan dosa besar bagi diri kita sendiri. Itu berarti kita tidak mensyukuri nikmat Allah seperti pemberian Allah berupa jiwa dan raga yang seharusnya dijaga kesehatan dan keadaannya. Selain itu tujuan kita beribadah kepada Allah agar selamat di dunia dan di akhirat serta selalu mendapat ridha-Nya tetapi apabila dalam beribadah kita sampai menyiksa diri sendiri maka Allah juga tidak akan senang dengan hal itu karna Allah tidak menyukai penyiksaan. Jadi kesimpulannya dalam beribadah sesuaikan dengan kemampuan dan berusaha agar tidak melakukan dosa. Ibadah yang biasa apabila dilaksanakan dengan rutin/istiqomah di jalan Allah dan niat karena Allah akan sama baik daripada beribadah sampai menyiksa diri.
Sekian dari kami.
Terima kasih.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Yang tergolong hamba pilihan Allah “Dhalimun linafsih” ada 2 :
ReplyDeletea. STMJ (Sholat Tekun Maksiat Jalan)
Maksudnya adalah orang yang selalu berbuat baik tetapi juga berbuat maksiat sehingga kebaikannya berbanding dengan kesalahannya.
Contoh :
Orang yang selalu beribadah kepada Allah SWT namun pekerjaannya mencuri.
b. Orang yang bersungguh - sungguh untuk berbuat baik sehingga ia menyiksa dirinya sendiri.
Contoh :
Menuntut ilmu untuk mewujudkan cita-cita dan membuat dirinya lupa makan, tidur. Sehingga menyiksa dirinya sendiri.
Menurut kelompok kami dari 2 pengertian di atas yang paling sesuai dengan arti surah Al-Fathir ayat 32 adalah golongan STMJ (Sholat Tekun Maksiat Jalan).
Alasannya: karena pengertian dari STMJ itu sesuai dengan maksud dari Muqtashid.
Golongan muqtashid sendiri adalah mereka yang merasa cukup hanya dengan melakukan kebaikan saja. Meskipun mereka telah meninggalkan perbuatan-perbuatan haram, akan tetapi mereka masih melakukan perbuatan-perbuatan tercela.
Anggota Kelompok :
Ega Putri Nurwita (11)
Ghania Ahsani Rahmadhani (15)
Hilman Ahdi Bhaskoro (16)
Muhammad Faiz Maulidy (20)
Nanda Aulia Rizqi (21)
Yang tergolong hamba pilihan Allah “Dhalimun linafsih” ada 2 :
ReplyDeletea. STMJ (Sholat Tekun Maksiat Jalan)
Maksudnya adalah orang yang selalu berbuat baik tetapi juga berbuat maksiat sehingga kebaikannya berbanding dengan kesalahannya.
Contoh :
Orang yang selalu beribadah kepada Allah SWT namun pekerjaannya mencuri.
b. Orang yang bersungguh - sungguh untuk berbuat baik sehingga ia menyiksa dirinya sendiri.
Contoh :
Menuntut ilmu untuk mewujudkan cita-cita dan membuat dirinya lupa makan, tidur. Sehingga menyiksa dirinya sendiri.
Menurut kelompok kami dari 2 pengertian di atas yang paling sesuai dengan arti surah Al-Fathir ayat 32 adalah golongan STMJ (Sholat Tekun Maksiat Jalan).
Alasannya: karena pengertian dari STMJ itu sesuai dengan maksud dari Muqtashid.
Golongan muqtashid sendiri adalah mereka yang merasa cukup hanya dengan melakukan kebaikan saja. Meskipun mereka telah meninggalkan perbuatan-perbuatan haram, akan tetapi mereka masih melakukan perbuatan-perbuatan tercela.
Ega Putri Nurwita (11)
Ghania Ahsani Rahmadhani (15)
Hilman Ahdi Bhaskoro (16)
Muhammad Faiz Maulidy (20)
Nanda Aulia Rizqy (21)
Anggota :
ReplyDelete1. Dadang Rachmad I.
2. Dimi Wahyu F.
3. Radityo Indra W.
4. Rizka Maulida S.
5. Salwa Syams S.
Kami memilih nomer 1 karena menurut kami bila dilihat dari pengertian pada kalimat “seperti menganiaya dirinya sendiri” dan” karena beribadah kepada Allah” tercantum pada arti surat al-Fatir dengan bunyi “ada yang menzalimi diri sendiri” dan “berbuat kebaikan dengan izin Allah”.
Anggota :
ReplyDelete1. Dadang Rachmad I.
2. Dimi Wahyu F.
3. Radityo Indra W.
4. Rizka Maulida S.
5. Salwa Syams S.
Kami memilih nomer 1 karena menurut kami bila dilihat dari pengertian pada kalimat “seperti menganiaya dirinya sendiri” dan” karena beribadah kepada Allah” tercantum pada arti surat al-Fatir dengan bunyi “ada yang menzalimi diri sendiri” dan “berbuat kebaikan dengan izin Allah”.
Kelompok Agama :
ReplyDelete1. Angga Widya P (05)
2. Bagaskara Priyo H (06)
3. Nurin Kamila (23)
4. Sherly Yolanda (29)
Berdasarkan arti surat Al Fatir yang berbunyi : 32. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan diantara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan[1260] dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
Maka, menurut pendapat kelompok kami bahwa Dhalimun li nafsihi, adalah kelompok yang disamping mengerjakan ibadah tapi juga melakukan dosa. Bukan, mereka yang yang mengerjakan kewajiban agamanya dengan sangat serius sampai-sampai seperti menganiaya dirinya sendiri. Maksud dari kelompok yang disamping mengerjakan ibadah tapi juga melakukan dosa itu adalah contohnya orang yang tidak pernah meninggalkan sholat dalam hidupnya tetapi orang tersebut selalu berbuat kejelekan atau maksiat sehingga ibadahnya sia-sia. Pahala yang telah didapat dari ibadah yang ia lakukan hangus untuk menutupi dosa-dosa yang ia perbuat.
Nama anggota :
ReplyDeleteAisyah pratiwi. (01)
Alysa karisma. (02)
Anesty mustika. (04)
Maurany annisa H. (19)
Jawab :
Golongan Dalimun li Nafsihi dibagi menjadi dua yaitu :
1 orang orang yang taat beribadah dan berbuat kebajikan namun tetap berbuat maksiat
2 orang orang yang menyiksa dirinya sendiri seperti orang yang selalu beribadah hingga lupa dengan kegiatan bermanfaat lainnya.
Menurut kelompok kami, subgolongan dari golongan Dhalimun li Nafsihi yang paling sesuai dengan isi kandungan surah Fathir yaitu orang - orang yang menyiksa dirinya sendiri karena sesuai dengan isi kandungan surah Fathir ayat 32 dan hadis riwayat Ahmad.