Wednesday 28 August 2013

XI IA6, Tugas Al Qur'an 1



1. Bentuk kelompok terdiri 5 siswa.
2. Pelajari dengan seksama arti surat Fathir
3. Pelajari kandungan surat Fatir, di blog, yang intinya :
    Hamba pilihan Allah swt. terdiri dari :
                            a. Dhalimun li Nafsihi
                            b. Muqtashid
                            c. Saabiqun bil Khoirot
4. Yang tergolong Dhalimun li Nafsihi ada dua, diskusikan..... diantara pendapat itu mana yang menurut nalarmu paling sesuai dengan arti dari surat Fathir tersebut.
5. Kesimpulan diskusi kirim di comment dibawah ini, tiap kelompok disertai nama anggota kelompoknya
5. Selamat berdiskusi.......

6 comments:

  1. Kelompok 2

    Nama Anggota:
    Hilal A (10)
    Nanda Alifia Sekar P (19)
    Nonik Aisyah R (20)
    Riska Violina K (25)
    Umroh Makhmudah (29)

    Kami memilih pendapat:
    "Dlalimullinafsihi, adalah kelompok yang disamping mengerjakan ibadah tapi juga melakukan dosa"

    Alasan:
    Manusia memiliki kelemahan dan kelebihan. Setiap manusia tidaklah sempurna. Setaat-taatnya seseorang beribadah, pasti dia pernah melakukan dosa dalam hidupnya. Karena manusia memiliki nafsu di dalam dirinya.

    Anas Bin Malik radhiyallahu 'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:

    كُلُّ ابْنِ آدَمَ خَطَّاءٌ وَخَيْرُ الْخَطَّائِينَ التَّوَّابُونَ. رواه ابن ماجه
    Artinya: "Setiap anak Adam sering melakukan dosa dan sebaik-baiknya orang yang melakukan dosa adalah orang-orang yang bertaubat". HR. Ibnu Majah, no. 4251, dan dihasankan oleh Al-Albani.

    Apabila kita berbuat dosa, segeralah bertaubat kepada Allah. Allah Ta'ala telah menyediakan jalan bagi manusia yaitu berupa amalan dan ibadah yang bisa menghapus dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan.

    ReplyDelete
  2. Kelompok 3 :
    Sinta Ayu Anissa ( 27)
    Asharin Sindy Safirah (02)
    Ausaf Amru Zaki (04)
    Ibana Rabbiatul Amarina (11)
    Pandu Akbar Arafat (22)
    Menurut pendapat kelompok kami yang dimaksud golongan Dhalimun li Nafsihi dalam Surat Fatir ayat 32 adalah golongan manusia yang menganiaya dirinya sendiri. Maksudnya adalah orang yang mengamalkan ajaran agama namun hawa nafsu masih menguasai dirinya.Dan golongan ini memiliki lebih banyak amal buruk dari pada amal baiknya. Jadilah mereka orang-orang yang menganiaya diri sendiri karena meninggalkan kewajiban, seperti shalat, Puasa, dan kewajiban-kewajiban lain dan pada saat yang sama mereka juga menganiaya diri sendiri dengan melakukan perbuatan yang diharamkan. Pendapat kami ini didasarkan pada arti kata Zalim atau Dholimun itu sendiri yang terdapat pada Surat Fatir ayat 32 tersebut. Kata “zalim” berasal dari bahasa Arab. Asal kata “zalim” adalah “dhalama-yadhlimu-dhulman-dhalman-madhlimatan”, yang berarti aniaya atau menganiaya. Secara umum makna kata “zalim” yang kita kenal adalah segala sesuatu perbuatan jahat ataupun berbuat aniaya; baik kepada orang lain maupun kepada diri sendiri dan makhluk lainnya. Dan juga menurut syariat (agama Islam) yang mengacu pada firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 229 yang berbunyi: “Dan barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah, mereka itulah orang-orang yang zalim”; maka makna “zalim” yang didefinisikan oleh para ulama mendefinisikan adalah:
    “Segala sesuatu tindakan atau perbuatan yang melampaui batas, yang tidak lagi sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Baik dengan cara menambah ataupun mengurangi hal-hal yang berkaitan dengan waktu; tempat atau letak maupun sifat dari perbuatan-perbuatan yang melampaui batas tersebut. Dan itu berlaku untuk masalah-masalah yang berkaitan dengan ibadah (hablum-minallah), maupun hubungan kemanusiaan dan alam semesta (hablum-minannaas). Entah itu dalam skala kecil maupun besar, tampak ataupun tersembunyi.”
    Sehingga dengan demikian yang dimaksud golongan Dzalimun linafsihi atau orang-orang yang menganiaya diri sendiri dalam Surat Fatir ayat 32 tersebut adalah orang-orang yang meninggalkan kewajiban dan melakukan lebih banyak maksiat daripada kebaikan.

    ReplyDelete
  3. Kelompok IV
    - Anggia Retno (01)
    - Ivan Iqbal (13)
    - Maghfiroh Arif (16)
    - Nurfaizah Titisari S. (21)
    - Regita Ramadhanty A. (24)

    Jawaban :
    Setelah kami berdiskusi, pengertian yang paling tepat dari 'Dhalimun li Nafsihi' yaitu orang-orang yang sangat bersungguh-sungguh atas keinginan terbaiknya sampai-sampai menyiksa diri. Setiap orang yang memiliki suatu keinginan terbaik untuk dirinya pastinya ia akan selalu bersungguh-sungguh, terutama ia yang sangat cinta dengan Allah Swt. Pasti ia akan melakukan apa aja yang tentunya disertai ibadah tanpa merasa ia tersiksa. Mungkin kita orang awam yang melihatnya memang sepertinya ia menyiksa diri demi tujuan baiknya. Tetapi faktanya ia tidak merasa tersiksa.
    Kita sebagai individu yang memiliki pendapat relatif / berbeda-beda atas menilai sesuatu. Menurut kita ia menyiksa diri, namun belum tentu ia merasakan apa yang kita pikirkan.

    ReplyDelete
  4. Kelompok IV
    - Anggia Retno (01)
    - Ivan Iqbal (13)
    - Maghfiroh Arif (16)
    - Nurfaizah Titisari S. (21)
    - Regita Ramadhanty A. (24)

    Menurut kami, pengertian yang paling tepat dari ‘Dalimun li Nafsihi’ adalah orang-orang yang sangat bersungguh-sungguh untuk hal kebaikan sampai-sampai ia menyiksa dirinya.

    Setiap orang pasti memiliki suatu keinginan/apapun yang baik untuk dilakukan dan harus disertai dengan usaha yang sungguh-sungguh. Terutama setiap orang yang sangat taat dengan Allah Swt. ia akan selalu menyertai usahanya dengan doa/ibadah sebagai penunjang. Ia selalu bersungguh-sungguh karena ia yakin atas tujuannya yang sehingga ia tak merasakan tersiksa. Kita sebagai orang awam yang mengamatinya, beranggapan bahwa orang yang bersungguh-sungguh itu menyiksa dirinya dengan segala usahanya. Tetapi, belum tentu juga kan apa yang kita pikirkan merupakan apa yang dirasakan orang itu.

    Dan intinya, orang yang sangat mencintai Allah Swt. tidak akan pernah merasa dirinya tersiksa atas segala usaha keras yang dilakukannya demi kehidupan yang telah diciptakanNya.

    ReplyDelete
  5. Kelompok 5
    Anggota:
    - Aulia Nandarema Qoyyum (03)
    - Hanna Nabiila (09)
    - Moh. Danill Azzahra(18)
    - Sintia (28)
    - Yessica Afryane (30)

    Menurut Kelompok kami, arti dari Dzalimun li nafsihi adalah orang-orang yang melakukan ibadah dengan taat, namun juga sering berbuat dosa. Karena di lihat dari kata 'dzalimu' itu sendiri, berarti 'perbuatan zalim/dosa'. Jadi, yg termasuk golongan ini adalah orang-orang yang berbuat dosa sehingga merugikan dirinya sendiri, walau pun ia juga sering beribadah.

    Sedangkan untuk opsi yg lain:
    orang yang beribadah sungguh-sungguh sampai menyiksa dirinya sendiri, mereka tidak sampai melanggar aturan agama, walau pun melaksanakannya dengan cara yang kurang benar. Jadi opsi ini kami anggaop kurang benar.

    ReplyDelete
  6. Assalamu'alaikum Wr. Wb.
    Kelompok 1
    Anggota : - Bagas Andaryanto
    - Fitria Nurul
    - M. Anugrah Rizky P.
    - Rahma Azizah
    - Zulvie Kharisma H.
    Kesimpulan : menurut kami, kami memilih opsi no.2 yaitu seseorang yang terus-terusan beribadah kepada Allah hingga ia seperti menyiksa dirinya sendiri. Karena,pada dasarnya semua itu ada batasnya tidak terkecuali dalam beribadah.berdasar dari ayat Al-Quran/Hadits yang kami tahu bahwa sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melewati batas(berlebihan). Oleh karena itu, kami memilih golongan Dhalimullinafsihi lebih tepat pada pendapat kedua.
    Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

    ReplyDelete