Friday, 24 April 2015

KUR 2013.XI.2.3 PRINSIP EKONOMI DALAM ISLAM, bagian 1

PRINSIP EKONOMI DALAM ISLAM
KOMPETENSI INTI                      
KI 1 :    Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya

KI 2 :    Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan,  gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-  aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan  alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 :    Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan  wawasan kemanusiaan,  kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :    Mengolah,  menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
KOMPETENSI DASAR                      
3.8 Menelaah  prinsip-prinsip dan praktek ekonomi dalam Islam.
Indikator Pencapaian Kompetensi
3.8.1   Mampu menjelaskan prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam
3.8.2   Mampu mengemukakan dalil tentang prinsip-prinsip dan praktik ekonomi dalam Islam
3.8.3   Mampu menjelaskan hukum berbagai bentuk transaksi ekonomi Islam
3.8.4   Mampu menjelaskan macam-macam transaksi ekonomi Islam
4.10   Mempresentasikan praktik-praktik ekonomi Islam
Indikator Pencapaian Kompetensi
4.10.1 Mampu mempresentasikan macam-macam transaksi ekonomi sesuai ajaran Islam

Tujuan Pembelajaran
1.   Siswa dapat menjelaskan asas-asas transaksi ekonomi dalam Islam
2.   Siswa dapat memberi contoh transaksi ekonomi dalam Islam
3.   Siswa dapat mempresentasikan macam-macam transaksi ekonomi sesuai ajaran Islam


a.   Kegiatan Pembelajaran
·     Mengamati

-      Mencermati ketentuan  dan tata cara pelaksanaan praktik ekonomi dalam Islam  di masyarakat
·     Menanya
-      Mengajukan pertanyaan tentang ketentuan  dan tata cara praktik ekonomi dalam Islam  di masyarakat
·     Eksperimen/Eksplor
-      Diskusi tentang ketentuan  dan tata cara pelaksanaan Praktik ekonomi dalam Islam  di masyarakat
-      Diskusi mengenai hikmah pelaksanaan Praktik ekonomi dalam Islam di masyarakat
·     Assosiasi
-      Menyimpulkan ketentuan  dan tata cara pelaksanaan Praktik ekonomi dalam Islam  di masyarakat
-      Menyimpulkan hikmah ketentuan  dan tata cara praktik ekonomi dalam Islam  di masyarakat
·     Komunikasi
-      Menyajikan/melaporkan hasil diskusi tentang ketentuan ketentuan  dan tata cara praktik ekonomi dalam Islam  di masyarak
-      Menanggapi hasil presentasi (melengkapi, mengkonformasi, dan menyanggah).
-      Membuat resume pembelajaran di bawah bimbingan guru.
-      Berlatih menerapkan ketentuan  dan tata cara praktik ekonomi dalam Islam  di masyarakat
·     Refleksi
-      Menampilkan kemampuan menerapkan atketentuan  dan tata cara praktik ekonomi dalam Islam  di masyarakat
-      Menunjukkan sikap menghargai dan menghormati  dan jujur serta terbuka sebagai hasil refleksi pelaksanaan praktik ekonomi dalam Islam


PRINSIP EKONOMI DALAM ISLAM
Konsep Dasar
Keadaan keuangan modern saat ini yang banyak dipengaruhi oleh konsep kapitalis dan sosialis yang banyak membolehkan apa yang dilarang dalam agama Islam, menyadarkan ummat Islam untuk berusaha mencari suatu alternatif sistem keuangan yang dapat menghindarkan diri dari berbagai kegiatan dan transaksi yang bertentangan dengan hukum yang telah mapan dalam Islam.
Berbagai usaha telah dilaksanakan untuk mewujudkan suatu konsep keuangan (dan ekonomi) alternatif yang dapat menghindarkan ummat Islam dari berbagai transaksi yang bersifat paradoks tersebut. Seperti bunga (interest) yang sangat diharamkan dalam ajaran Islam dan sangat bertentangan dengan Al Qur an dan Al Hadits dilaksanakan dalam banyak transaksi perbankan dan pasar keuangan modern. Belum lagi elemen gharar (penipuan) dan maysir (gambling) yang terdapat dalam beberapa kontrak asuransi dan beberapa pasar keuangan derivatif lainnya, yang menyebabkan kegelisahan di hati banyak Ummat Islam.
Dengan konsep dasar merujuk kepada Ayat-ayat dan Hadits-hadits yang menolak banyak kegiatan transaksi dan kontrak ini, beberapa usaha kaum Muslim telah berhasil membuat suatu konsep dasar keuangan Islam untuk mewujudkan suatu konsep keuangan alternatif yang berlandaskan Syari’ah yang mereka dambakan selama ini. Bermula dengan usaha Ahmed El-Naggar pada tahun 1963 di Mesir dengan mendirikan sebuah bank lokal yang menghindarkan segala transaksinya dari riba (berlandaskan  syar’iah) dan diikuti oleh banyak usaha akademisi dan praktisi dari kaum Muslim lainnya.
Dan kini, perkembangan keuangan Islam semakin pesat di berbagai belahan dunia Timur dan Barat, dan semakin diminati oleh banyak orang untuk dipelajari secara lebih mendalam. Walaupun kenyataannya masih sangat mirip dengan system konvensional yang ada.
Definisi Ekonomi dalam Islam menurut Para Ahli :
1.   S.M. Hasanuzzaman, “ilmu ekonomi Islam adalah pengetahuan dan aplikasi ajaran-ajaran dan aturan-aturan syariah yang mencegah ketidakadilan dalam pencarian dan pengeluaran sumber-sumber daya, guna memberikan kepuasan bagi manusia dan memungkinkan mereka melaksanakan kewajiban-kewajiban mereka terhadap Allah dan masyarakat.”
2.   M.A. Mannan, “ilmu ekonomi Islam adalah suatu ilmu pengetahuan social yang mempelajari permasalahan ekonomi dari orang-orang memiliki nilai-nilai Islam.”
3.   Khursid Ahmad, ilmu ekonomi Islam adalah “suatu upaya sistematis untuk mencoba memahami permasalahan ekonomi dan perilaku manusia dalam hubungannya dengan permasalahan tersebut dari sudut pandang Islam.”
4.   M.N. Siddiqi, ilmu ekonomi Islam adalah respon “para pemikir muslim terhadap tantangan-tantangan ekonomi zaman mereka. Dalam upaya ini mereka dibantu oleh Al Qur’an dan As Sunnah maupun akal dan pengalaman.”
5.   M. Akram Khan, “ilmu ekonomi Islam bertujuan mempelajari kesejahteraan manusia (falah) yang dicapai dengan mengorganisir sumber-sumber daya bumi atas dasar kerjasama dan partisipasi.”
6.   Louis Cantori, “ilmu ekonomi Islam tidak lain merupakan upaya untuk merumuskan ilmu ekonomi yang berorientasi manusia dan berorientasi masyarakat yang menolak ekses individualisme dalam ilmu ekonomi klasik.”
Perbedaan Ekonomi Islam Dengan Ekonomi Konvensional.
Krisis ekonomi yang sering terjadi ditengarai adalah ulah sistem ekonomi konvensional, yang mengedepankan sistem bunga sebagai instrumen provitnya. Berbeda dengan apa yang ditawarkan sistem ekonomi syariah, dengan instrumen provitnya, yaitu sistem bagi hasil. Sistem ekonomi syariah sangat berbeda dengan ekonomi kapitalis, sosialis maupun komunis. Ekonomi syariah bukan pula berada ditengah-tengah ketiga sistem ekonomi itu. Sangat bertolak belakang dengan kapitalis yang lebih bersifat individual, sosialis yang memberikan hampir semua tanggungjawab kepada warganya serta komunis yang ekstrim, ekonomi Islam menetapkan bentuk perdagangan serta perkhidmatan yang boleh dan tidak boleh di transaksikan. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat, memberikan rasa adil, kebersamaan dan kekeluargaan serta mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha.
Dari tataran konsep system ekonomi islam memang oke, akan tetapi dari sisi pelaksanannya tidak sebaik konsepnya, apalagi bila disbanding dengan system yang sudah mapan dalam leteratur Kitab Islam terutama yang dikaji dikalangan pondok pesantren, khususnya dalam hal perbankkan.
Ciri Ekonomi Islam
Tidak banyak yang dikemukakan dalam Al Qur'an, dan hanya prinsip-prinsip yang mendasar saja. Karena alasan-alasan yang sangat tepat, Al Qur'an dan Sunnah banyak sekali membahas tentang bagaimana seharusnya kaum Muslim berprilaku sebagai produsen, konsumen dan pemilik modal, tetapi hanya sedikit tentang sistem ekonomi. Ekonomi dalam Islam harus mampu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada setiap pelaku usaha. Selain itu, ekonomi islam menekankan empat sifat, yaitu Kesatuan (unity), Keseimbangan (equilibrium), Kebebasan (free will) dan Tanggungjawab (responsibility)
Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam
Secara garis besar ekonomi Islam memiliki beberapa prinsip dasar:
1.   Berbagai sumber daya dipandang sebagai pemberian atau titipan dari Allah swt kepada manusia.
2.   Islam mengakui pemilikan pribadi dalam batas-batas tertentu.
3.   Kekuatan penggerak utama ekonomi Islam adalah kerja sama.
4.   Ekonomi Islam menolak terjadinya akumulasi kekayaan yang dikuasai oleh segelintir orang saja.
5.   Ekonomi Islam menjamin pemilikan masyarakat dan penggunaannya direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
6.   Seorang mulsim harus takut kepada Allah swt dan hari penentuan di akhirat nanti.
7.   Zakat harus dibayarkan atas kekayaan yang telah memenuhi batas (nisab)
8.   Islam melarang riba dalam segala bentuk.
Sumber :
http://sabdaislam.wordpress.com/2010/09/17/halal-dan-haram-dalam-agama-islam/


No comments:

Post a Comment