AL QUR'AN SURAT AL BAQARAH AYAT 148
وَلِكُلٍّ
وِجْهَةٌ هُوَ مُوَلِّيْهَا فَاسْتَبِقُواْ الْخَـيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونُواْ
يَأْتِ بِكُمُ اللّهُ جَمِيعاً إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ.
البــقرة : 148
ثُمَّ
أَوْرَثْنَا الْكِــتَابَ الَّذِيْنَ اصْطَـفَــــيْـنَا مِنْ عِــبَادِنَا فَمِـــنْهُمْ
ظَالِــــمٌ لِّنَفْسِهِ وَمِنْهُمْ مُّقْتَصِدٌ وَمِنْهُمْ سَابِقٌ بِالْخَــــــيْرَاتِ
بِإِذْنِ اللَّهِ ذَلِكَ هُوَ الْفَضْلُ الْكَبِـــيْرُ. فاطر : 32
B. KETENTUAN MEMBACA AL
QUR'AN
a.
Harus suci dari najis dan hadas (punya wudhu
dan tidak sedang junub)
b.
Berpakaian yang rapi / menutup aurat
c.
Duduk yang baik / sopan, diusahakan menghadap
kiblat
d.
Al Qur’an dipegang tangan kanan atau diletakkan
di dampar ( jangan diletakkan di lantai ketika posisi duduk di lantai)
e.
Ketika akan membaca Al Qur'an dari awal surat,
maka terlebih dahulu membaca Ta'awwudz dan Basmalah, sedangkan bila tidak dari
awal surat, maka cukup dengan hanya membaca Ta'awwudz saja tanpa Basmalah.
C. TAJWID
g. HUKUM BACAAN MAD
(Panjang) 1.
MAD yaitu memenjangkan suara huruf Mad, huruf Mad ada 3 yaitu
:
1)
Alif sukun didahului Fathah
2)
Ya’ sukun didahului Kasoh
3)
Waw sukun didahului dhammah
Contoh :
نــو حـيـها
Hukum MAD ini dibadi 2,
yaitu Mad ASHLI dan Mad FAR’I
MAD ASHLI yaitu Mad yang
panjangnya 1 alif (2 harokat) karena tidak bertemu dengan Hamzah, Sukun atau
Tasydid.
MAD FAR’I yaitu Mad yang
panjangnya lebih dari 1 alif (2 harokat) karena bertemu dengan Hamzah, Sukun
atau Tasydid.
a. MAD ASHLI, terdiri dari
6 yaitu :
1. Mad
Thabi’i, apabila ada alif sukun setelah fathah, ya’ sukun setelah kasrah, dan
wau sukun setelah dhamma yang tidak
diikuti oleh huruf hamzah
atau sukun, maka disebut MAD THABI’I
Cara membacanya harus dipanjangkan dua harokat
atau satu alif.
N
O
|
KALIMAT
|
CARA
MEMBACA
|
KETERANGAN
|
1
|
كــمَـا
|
Kamaa
|
Bunyi maa dipanjangkan 1 alif
(2 harokat / ketukan)
|
2
|
فــيْـهمْ
|
Fiihim
|
Bunyi Fii dipanjangkan 1 alif
(2 harokat / ketukan)
|
3
|
يُـوْســف
|
Yuusuf
|
Bunyi Yuu dipanjangkan 1 alif
(2 harokat / ketukan)
|
2. MAD
THABII HARFI, adalah Mad yang ada pada huruf sebagai berikut:
ح ي
ط هـ ر
= طــه . حــــم
|
3. MAD 'IWADH
Yaitu apabila ada
harokat FATHATAIN ( ــًــٍـــٌـ ) diikuti oleh tanda WAKAF, atau dibaca WAKAF yang terdapat
pada akhir kalimat atau ayat, maka hukum bacaannya disebut MAD 'IWADH ( مـد عــوض )
Cara membacanya harus dipanjangkan dua harokat ( satu
alif ) dan tidak boleh dibaca sukun / mati :
N
O
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
KETERANGAN
|
1
|
وكــيْلا
|
Lan dibaca LAA
|
LAA dipanjangkan satu alif
|
2
|
عـليمًـا
|
Man dibaca MAA
|
MAA dan ROO dipanjangkan satu alif
|
3
|
بـصيرًا
|
Ran dibaca ROO
|
4. MAD
TAMKIIN
Yaitu apabila ada YA' kasrah bertasydid bertemu dengan
YA' sukun dalam satu kalimat (kata)., cara membacanya dipanjangkan satu alif.
Contoh :
N
O
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
1
|
مـن
الـنـبــيِّـيْن
|
MINAN NABIYYIINA
|
2
|
امــيِـيْن
|
UMMIYYIINA
|
3
|
حــيِيْــتم
|
HUYIITUM
|
5. MAD
BADAL
Yaitu apabila ada MAD diikuti oleh huruf hamzah dalam
satu kata, cara membacanya dipanjangkan satu alif :
N
O
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
ASAL KATA
|
1
|
أ مــــنـوا
|
AAmanuu
|
أ أ
مــــنـوا
|
2
|
ايــمـان
|
IImaanun
|
ائـمـان
|
3
|
اوتــــي
|
UUtiya
|
اؤتــــي
|
6. MAD SHILAH QASHIRAH
Apabila ada MAD yang
sebelum dan sesudahnya terdapat huruf hidup berharokat selain
hamzah atau alif, maka disebut MAD SHILAH QASHIRAH (مـد صـلـه قـصـيرة ).
Cara membacanya harus
dipanjangkan dua harokat ( satu alif ) :
N
O
|
KALIMAT
|
CARA MEMBACA
|
KETERANGAN
|
1
|
لــه و لــد
|
LaHUU
|
HUU, dibaca dua harokat
|
2
|
انــه كان
|
InnaHUU
|
HUU, dibaca dua harokat
|
3
|
بــه بـصــيرًا
|
BiHII
|
HII, dibaca dua harokat
|
D. ARTI AYAT
Artinya :
" Dan bagi tiap-tiap umat ada
kiblatnya (sendiri) yang ia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu
(dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan
mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa
atas segala sesuatu. Al Baqaroh 148
Artinya :
" Kemudian Kitab itu Kami wariskan
kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara
mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang
pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan
dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar. Fathir 32
No comments:
Post a Comment