Monday 3 December 2012

XI.1.1 AL QURAN TTG KOMPETISI DLM KEBAIKAN, bagian 2


E.   KANDUNGAN  SURAT AL BAQARAH 148
M. Quraish Shihab dalam tafsir Al Misbah menyatakan antara lain :
a.    Ayat ini bermakna : bagi setiap ummat ada kiblatnya sendiri yang ia menghadap kepadanya sesuai dengan kecendrungan atau keyakinan masing-masing. Kalaulah mereka dengan mengarah ke kiblat masing-masing bertujuan untuk mencapai ridha Allah swt. dan melakukan kebajikan, maka wahai kaum muslimin berlomba-lombalah kamu dengan mereka dalam berbuat aneka kebaikan.
b.    Dalam kehidupan dunia kalian berselisih, tetapi ketahuilah bahwa kamu semua akan mati dan dimana saja kamu pasti Allah swt. akan mengumpulkan kamu semua pada hari Kiamat untuk Dia beri putusan
F.   KANDUNGAN  SURAT FATHIR 32
Dalam Al Qur’an dan Tafsirnya (oleh Proyek Pengadaan Kitab Suci Al Qur’an DEPAG RI 1984/1985 antara lain dijelaskan bahwa maksud surat Fathir ayat 32 adalah
a.    Allah swt. mewahyukan Al Qur’an itu kepada Nabi Muhammad saw.  yang kemudian disampaikan kepada umatnya, yang Allah swt. melebihkan kemuliaan umat Islam melebihi umat sebelumnya, akan tetapi kemuliaan itu harus diperjuangkannya, sejauh mana mereka mampu mengamalkan dan mengikuti petunjukNya.
b.    Dalam ayat ini dijelaskan tingkatan-tingkatan orang mukmin, yaitu :
1.    Tingkatan “Dlalimullinafsihi” dalam hal ini ada 2 pendapat yaitu :
1).  Mereka yang yang mengerjakan kewajiban agamanya dengan sangat serius sampai-sampai seperti menganiaya dirinya sendiri, akan tetapi tetap dalam garis agama. Misalnya seseorang yang puasa terus menerus setiap hari, sedikit tidur malam karena ibadah kepada Allah swt. kasab sekedarnya asal cukup untuk makan dan menutup aurat. Contoh sahabat Abu Darda’
2).  Dlalimullinafsihi, adalah kelompok yang disamping mengerjakan ibadah tapi juga melakukan dosa.
2.    Tingkatan “Muqtashid” yaitu merekan yang yang mengerjakan kewajiban dan menjauhi larangan agamanya, akan tetapi kadangkala ia tidak mengerjakan yang sunnat atau melakukan sebagian pekerjaan yang makruh.
3.    Tingkatan “ Sabiqumbilkhairat” yaitu mereka yang senantiasa (berlomba-lomba) mengerjakan amal yang wajib dan sunat dan meningkalkan perbuatan yang haram dan makrun serta sebagian yang mubah (tidak bemanfaat).
Dalam sebuah Hadis disebutkan :
فامـاالذين سَـابقـوان بالـخــيرات فأولـــئك الذين يـَدْخُـلوْن الـجـنة بـغــير حـسَاب.واما الذين اقـتصدوا فأولــئك الذين يـحاســـبون حسَابايسيرا. واماالذين ظلموا انفسَـهُمْ فأولـئك الذين يَحبِسُون فى ذلك المكان حـتى يصيْـــبَهُمُ الـحَـزَنُ  فــيَـدْخُــــلوْنَ الـجــنـةَ.         رواه احمد
Artinya :   Adapun orang-orang yang berlomba-lomba dalam berbuat kebaikan akan masuk sorga tanpa hisab, sedang orang-orang yang pertengahan akan dihisab dengan hisab yang rigan, dan orang-orang yang menganiaya dirinya sendiri akan ditahan dulu di tempat hisab sampai ia mengalami penderitaan kemudian dimasukkan kedalam sorga. HR. Ahmad

F.   KESIMPULAN
Dari kandungan surat Al Baqarah ayat 148 dan surat Fatir ayat 32 bahwa :
1.    Umat Islam harus selalu berlomba-lomba dan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk dapat meraih yang terbaik menurut kacamata Agama Islam, baik dalam kaitannya dengan kehidupan kini maupun kelak di akhirat
2.    Jalan selamat sesuai tuntunan Islam telah terpampang, persoalannya apakah manusia akan memilih dan bersungguh-sungguh meraihnya apa tidak.
Dalam kaitan ini Imam Al Ghazali menyatakan, hanya ada 3 nasib yang harus dipilih salah satunya dan diperjuangkan untuk meraihnya, yaitu :
1.    Bahagia dunia akhirat
2.    Bahagia di salah satunya                       
3.    Celaka dunia akhirat.
Pilih dan Berjuanglah
                          

No comments:

Post a Comment