A. PENGEMBANGAN IPTEK
Dalam era global saat ini, dimana IPTEK seakan menjadi TUHAN
nomor DUA khususnya di dunia barat, mengusik kemampuan akal umat Islam untuk
juga ikut andil mengembangkannya.
Sebenarnya para pemikir Islam terdahulu sudah tampil dalam
hazanah keilmuan bahkan diantara mereka justru menjadi tokoh ilmuan dunia
dengan penemuannya yang spektakuler dan menjadi rujukan bahkan pendorong
pesatnya kemajuan ilmu pengetahuan di dunia barat.
Para Ilmuan Islam yang sangat terkenal adalah :
1. Ibnu Sina (980
- 1037) (Avicenna) Disamping mendapat julukan FATHER OF DOKTORS, Ibnu Sina
diakui sebagai Filosuf besar yang amat berpengaruh di kalangan Filosuf barat.
2. Ibnu Rosydi (Averoes, Benroyst, Liversoy)
(1026 - 1198 M) Ahli filsafat hingga mendapat julukan “Sang Komentator”. Aliran
Filsafat nya disebut Averoisme inilah
yang mengantarkan Eropah ke pintu gerbang Renaissance (abad 15-16).
3. Ibnu Khaldun (1332 - 1406 M) Beliau merupakan
konseptor pertama sejarah.
4. Abu Raihan Muhammd Al Baituni (973 - 1048 M). Sebelum Galileo,
beliau telah mengemukakan teori tentang bumi berputar sekitar asnya,
selanjutnya beliau mengadakan penyelidikan tentang kecepatan suara dan cahaya.
5. Ibnu Yunus
(ALI BEN YOUNIS).Adalah penemu jam ayunan dan jam matahari (Sundial),
jadwal waktu (yang menggeser Ptolomeus (Almaqest)).
6. Hasan Ibnul Haitam. Menulis karyanya mengenai
optik yang menjadi dasar bagi Roger Bacon dan Kepler.
7. AL Khowarizmi, adalah pencipta LOGARITMA
(Alqorithm) (berasal dari namanya), ini dianggap dasar asasi dari matematika, beliau
menemukan Aljabar, Hisabljabar wal muqabalah (the matematic of integration an
equation) karangannya, merupakan buku pertama/terutama tentang aljabar yang
sampai abad ke XVI, merupakan referensi utama pada universitas-universitas di
Eropa.
Beliau
juga penemu angka 0 (nol), yang merupakan penentu pesatnya perkembangan dari ilmu
pasti dewasa ini. Dua setengah abad setelah Islam/Arab menggunakan angka nol
barulah bangsa-bangsa barat menggunakannya.
8. Al Battani (858 - 929 M) adalah penemu
Trigonometri (ilmu ukur segitiga). Beliaulah yang pertama menggunakan istilah
SINUS san COSINUS. Trigonometri ini disempurnakan oleh Abul Wafa (940 - 998 M),
beliau yang pertama menemukan istilah dan rumus sinus, tangens, secans dan
cosecans.
9. Jabir bin Huyyan (221 - 782 M) di Eropa
dikenal dengan nama GEBER, di dunia diakui sebagai bapak ilmu kimia, penemu dan
ahli metallurgi (memasak benda logam). 6
abad kemudian barulah orang barat menemukan ilmunya (sekitar abad XI - XIII),
Karya-karya ilmiahnya banyak diterjemahkan oleh Eropa.
Prof. Carra de Vaux menyatakan : sebenarnya orang Islam telah
memperoleh kemajuan pesat dalam lapangan ilmu, mereka mengajar kita ilmu berhitung,
mereka mendapat aljabar dan ilmu pasti, ilmu ukur analitic, mereka pertama kali
mendapat ilmu planimetri dan trigonometri, ilmu-ilmu ini belum pernah diketahui
oleh orang-orang Yunani sebelumnya.
Fakta di atas telah menjadi bukti, bahwa Islam bukan sekedar
mendorong kemajuan IPTEK akan tetapi justru menjadi plopor, coba bayangkan bila
ANGKA 0 tidak
ditemukan oleh Al Kharizmi, betapa amat sangat sulitnya bila harus menggunakan
angka romawi dalam matematik, biologi, kimia dan fisika.
Ingat ! bahwa angka (tulisan) 0,1,2,3 dan seterusnya adalah angka arab (Islam),
sedangkan angka (tulisan) 1,2,3,4 justru angka India
(Hindi).
Ada empat hadis yang sangat terkenal bila dikaitkan masalah IPTEK
ini:
1. Hadis yang artinya : “Engkau
lebih tahu tentang urusan duniamu”
2. Hadis yang artinya : “Tuntutlah
ilmu walau sampai ke negeri Cina”
3. Hadis yang artinya : “Menuntut
ilmu wajib setiap muslim dan muslimat”
4. Hadis yang artinya : “Tuntutlah
ilmu mulai dari buaian sampai ke lang lahad”
IPTEK silahkan dikembangkan sampai mencapai puncaknya, akan
tetapi ada rambu-rambu yang tidak boleh dilanggar, yaitu :
1. Pengembangan IPTEK harus berujung
pada bertambah kuatnya keyakinan akan keberadaan Allah swt, Keesaan dan
KekuasaanNya yang pada gilirannya akan meningkatkan ketakwannya pada Allah swt.
2. Pengembangan IPTEK harus mengarah
pada kemaslahatan umum umat manusia sebagai mahluk sosial, mahluk individual
dan sebagai mahluk beragama.
Perhatikan sabda Nabi saw. berikut :
مَنْ
طَـلَبَ الْعِـــلْمَ لِـيُـــفَاخِــرَ بِـهِ الْعُــلَـمَاءَ أَوْ
لِيُــــمَارِئَ بِــهِ السُّفَــهَاءَ أَوْ لِـيَصْـرِفَ وُجُـوْهَ الــنَّاسِ
إِلَيْـهِ أَدْخَلَـهُ اللهُ الــنَّارَ (منهاج العابدين)
Artinya : Barang
siapa menuntut ilmu supaya nanti bisa berbangga dihadapan ulama (ilmuwan?)
dengan ilmunya, atau supaya dapat menyanggah (membodohi) orang-orang yang bodoh,
atau supaya dengan ilmu itu manusia berpaling padanya, maka Allah akan
memasukkannya ke dalam neraka. (dikutip dari kitab Minhajul Abidin)
No comments:
Post a Comment