C. IKHTIAR
Untuk menjawab persoalan di atas, perhatikan ayat berikut ini :
Artinya : Sesungguhnya
Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah (sendiri)
keadaannya. QS. Ar Ra’du : 11
وَهُوَ
الذِي سَخَّـرَ الْبَـحْرَ لِـتـَأْكُلُوْامِـنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا
وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَـهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ
فِيْهِ وَلِـتَبْتَـغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَـعَلَّكُمْ تَشْكُـرُونَ.
Artinya : Dan Dialah Allah, yang enundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat mencari hidup di dalamnya (ikan) dan kamu
mengeluarkan dari laut itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera
berlayar padanya, dan supaya kamu mencari keuntungan dari karuniaNya, dan
supaya kamu bersyukur. QS An Nahl 14
اُرْكُضْ
بِـرِجْـلِكَ هَـذَا مُغْـتَسَـلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ . ص
Artinya : Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum. QS Shad
42
Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa manusia dibenarkan
dan diberi kuasa bahkan diperintah / diwajibkan untuk berusaha (ikhtiar)
memperbaiki nasib, menentukan jalan hidup dan menundukkan, mengolah serta
melestarikan dan memanfaatkan potensi alam, sesuai dengan ketentuan alam
yangtelah digariskan oleh Takdir. Semua potensi alam, keajaiban alam dicipta
untuk manusia (mahluk) agar manusia mengakui kemaha Besaran Allah swt. Yang
pada gilirannya akan bersyukur kepadaNya.
Akan tetapi, kenyataan hidup membuktikan bahwa tidak
semua usaha/ ikhtiar itu pasti berhasil, oleh karena itu sangatlah tepat bila
setiap usaha disertai dengan do’a, agar diberi kemudahan dan keberhasilan dalam
berusaha serta membawa berkah bahagia dunia akhirat.
Ditegaskan dalam Al Qur’an
وَإِذَاسَأَلَكَ
عِبَادِي عَـــنِّي فَإِنِّي قَـــــرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْــــــوَةَ الدَّاعِ
إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْـبُواْلِي وَلْيُؤْمِـنُوْابِي لَعَلَّـهُمْ
يَرْشُدُونَ. البقرة
Artinya : Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah),
bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a
apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala
perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada
dalam kebenaran.QS Al Baqarah 186
وَقَالَ
رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ
عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ. غافر/ الـمـؤمن
Artinya : Dan Tuhanmu berfirman:
"Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya
orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka
Jahannam dalam keadaan hina dina".QS Al Mukmin / Ghafir 60
2 ayat di atas sangat jelas bahwa Allah swt. DOA memegang peran penting untuk tercapainya suatu maksud atau usaha manusia, bahkan Allah swt menjamin dengan
firmannya (artinya) “Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”.
Nabi Muhammad saw. menegaskan dalam sabdanya:
لَايَــرُدُّ
الْـقَـضَاءَ اِلَّا الـدُّعَـاء رواه الـتـر مذى
Artinya : Tidak ada yang
dapat menolak taqdir selain do’a. HR. Tarmidzi
Dengan demikian jelaslah, bahwa ikhtiar merupakan kaharusan, dan ikhtiar
yang benar meliputi :
a. Ikhtiar dhahir, usaha yang
dilakukan dengan panca indera
b. Ikhtiar bathin, usaha dengan
cara berdo’a langsung kepada dzat yang punya taqdir.
Keterpaduan ikhtiar lahir dan bathin ini akan membuahkan hasil yang
insya Allah mendapat perkenan Allah swt, dan bila dua segi ikhtiar ini telah
dilaksanakan dengan baik maka tahapan terakhir adalah tawakkal dengan terus
diiringi oleh do’a.
Ingat ! hanya Allah swt, yang kuasa menentukan, dan Dia pulalah yang Maha Kuasa untuk merubah sesuai dengan
kehendak dan kemurahanNya.
D. TAWAKKAL
Tawakkal adalah pasrah dan menerima dengan
sepenuh hati ketentuan yang ditetapkan oleh Allah swt terhadap hasil
usaha/ikhtiar yang telah dilakukan, berhasil tidaknya usaha dan do’a semuanya
tergantung kepada kehendak dan kemurahan Allah swt. hal ini harus menjadi
keyakinan bagi setiap muslim.
Allah swt. Berfirman:
وَمَن
يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ.
الطـلاق
Artinya : Dan
barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan
(keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang
dikehendaki)Nya.QS. At Thalaq: 3
وَشَــاورْهُـــــــمْ
فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ
الْمُتَوَكِّلِينَ. ال عـمـران
Artinya : dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. QS Ali Imron
159
Cara bertawakkal yang bernar pernah diajarkan sendiri
oleh Nabi saw., yaitu ketika Rasulullah saw. bersama para sahabat dengan beberapa
kafilah onta, setelah sampai pada tujuannya ada diantara sahabat yang tidak
mengikat ontanya, melihat ini Rasul mengingatkan “
ikatlah ontamu dan bertawakkallah”. HR Ibnu Hibban.
No comments:
Post a Comment