Saturday 23 March 2013

XII.2.2 IMAN PADA QADLA’ DAN QADAR, bagian 2


C.    IKHTIAR
Untuk menjawab persoalan di atas, perhatikan ayat berikut ini :

إِنَّ الله لَايُـغَـيِّـرُ مَا بِقَـوْمٍ حَـتَّى يُـغَـيِّـرُوا مَا بِأَنْـفُسِهِمْ. 

Artinya :     Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka merubah (sendiri) keadaannya. QS. Ar Ra’du : 11

وَهُوَ الذِي سَخَّـرَ الْبَـحْرَ لِـتـَأْكُلُوْامِـنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَتَسْتَخْرِجُوا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُونَـهَا وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ  فِيْهِ وَلِـتَبْتَـغُوا مِنْ فَضْلِهِ وَلَـعَلَّكُمْ تَشْكُـرُونَ.
Artinya :     Dan Dialah Allah, yang enundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat  mencari hidup di dalamnya (ikan) dan kamu mengeluarkan dari laut itu perhiasan yang kamu pakai, dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari keuntungan dari karuniaNya, dan supaya kamu bersyukur. QS An Nahl 14

اُرْكُضْ بِـرِجْـلِكَ هَـذَا مُغْـتَسَـلٌ بَارِدٌ وَشَرَابٌ .   ص
Artinya :     Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan minum. QS Shad 42
Ayat-ayat di atas menunjukkan bahwa manusia dibenarkan dan diberi kuasa bahkan diperintah / diwajibkan untuk berusaha (ikhtiar) memperbaiki nasib, menentukan jalan hidup dan menundukkan, mengolah serta melestarikan dan memanfaatkan potensi alam, sesuai dengan ketentuan alam yangtelah digariskan oleh Takdir. Semua potensi alam, keajaiban alam dicipta untuk manusia (mahluk) agar manusia mengakui kemaha Besaran Allah swt. Yang pada gilirannya akan bersyukur kepadaNya.
Akan tetapi, kenyataan hidup membuktikan bahwa tidak semua usaha/ ikhtiar itu pasti berhasil, oleh karena itu sangatlah tepat bila setiap usaha disertai dengan do’a, agar diberi kemudahan dan keberhasilan dalam berusaha serta membawa berkah bahagia dunia akhirat.

Ditegaskan dalam Al Qur’an

وَإِذَاسَأَلَكَ عِبَادِي عَـــنِّي فَإِنِّي قَـــــرِيْبٌ أُجِيْبُ دَعْــــــوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيْـبُواْلِي وَلْيُؤْمِـنُوْابِي لَعَلَّـهُمْ يَرْشُدُونَ. البقرة
Artinya :     Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo`a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.QS Al Baqarah 186

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُونِي أَسْتَجِبْ لَكُمْ إِنَّ الَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِي سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ.  غافر/ الـمـؤمن
Artinya :     Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina".QS Al Mukmin / Ghafir 60
2 ayat di atas sangat jelas bahwa Allah swt. DOA memegang peran penting untuk tercapainya suatu maksud atau usaha manusia, bahkan Allah swt menjamin dengan firmannya (artinya) “Berdo`alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu”.
Nabi Muhammad saw. menegaskan dalam sabdanya:

لَايَــرُدُّ الْـقَـضَاءَ اِلَّا الـدُّعَـاء     رواه  الـتـر مذى
Artinya :     Tidak ada yang dapat menolak taqdir selain do’a. HR. Tarmidzi
Dengan demikian jelaslah, bahwa ikhtiar merupakan kaharusan, dan ikhtiar yang benar meliputi :
a.   Ikhtiar dhahir, usaha yang dilakukan dengan panca indera
b.  Ikhtiar bathin, usaha dengan cara berdo’a langsung kepada dzat yang punya taqdir.
Keterpaduan ikhtiar lahir dan bathin ini akan membuahkan hasil yang insya Allah mendapat perkenan Allah swt, dan bila dua segi ikhtiar ini telah dilaksanakan dengan baik maka tahapan terakhir adalah tawakkal dengan terus diiringi oleh do’a.
Ingat ! hanya Allah swt, yang kuasa menentukan, dan Dia pulalah yang  Maha Kuasa untuk merubah sesuai dengan kehendak dan kemurahanNya.

D.   TAWAKKAL
Tawakkal adalah pasrah dan menerima dengan sepenuh hati ketentuan yang ditetapkan oleh Allah swt terhadap hasil usaha/ikhtiar yang telah dilakukan, berhasil tidaknya usaha dan do’a semuanya ter­gantung kepada kehendak dan kemurahan Allah swt. hal ini harus menjadi keyakinan bagi setiap muslim. 
Allah swt. Berfirman:

وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ.  الطـلاق
Artinya :     Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan (yang dikehendaki)Nya.QS. At Thalaq: 3

وَشَــاورْهُـــــــمْ فِي الأَمْرِ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى اللّهِ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ الْمُتَوَكِّلِينَ.  ال عـمـران 
Artinya :     dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. QS Ali Imron 159
Cara bertawakkal yang bernar pernah diajarkan sendiri oleh Nabi saw., yaitu ketika Rasulullah saw. bersama para sahabat dengan beberapa kafilah onta, setelah sampai pada tujuannya ada diantara sahabat yang tidak mengikat ontanya, melihat ini Rasul mengingatkan “ ikatlah ontamu dan bertawakkallah”. HR Ibnu Hibban.

No comments:

Post a Comment