A.
ISLAM
MASUK DI INDONESIA
Negeri Arab merupakan tempat lahir dan pusat
perkembangan agama Islam ke berbagai negara termasuk Indonesia, Islam masuk ke
Indonesia melalui dua jalur :
1. Jalur utara,
routenya : Arah (Makkah dan Madinah) Damaskus-Bagdad-Gujarat (Pantai barat
India)-Sri Lanka-Indonesia.
2. Jalur
Selatan, routenya : Arab (Mekah dan Madinah ) Yaman-Gujarat(Pantai Barat
India)-Sri Lanka-Indonesia.
Islam mengajarkan perdamaian dan mendorong untuk
menyebar luaskannya kepada orang lain.
Dalam prakteknya orang arab dahulu senang berdagang ke berbagai negara
dan ada yang bermukim di negara tujuan.
Di negara yang baru mereka mampu bergaul dengan masyarakat setempat
melalui hubungan perdagangan dan hal ini berlangsung pula di Indonesia pada
abad 7 dan 8 masehi.
Disamping itu, terjadinya perkaawinan antara orang
arab dan penduduk pribumi semakin
memperkokoh dan memperluas penyebaran agama Islam .
Sejarah mencatat pada awal masuknya Islam ke Indonesia
praktek perbudakan saudagar Hindu dan Budha dijumpai oleh orang Arab (Islam),
maka pedagang Arab membeli para budak dan kemu-dian dimerdekakannya, sehingga
memberikan simpatik banyak orang yang
kemudian mengikuti ajaran Islam secara alami. Jadi Islam masuk dan
berkembang di Indonesia karena tiga sebab, yaitu : perdagangan, pernikahan dan
pembebasan budak.
Daerah-daerah yang pertama menerima agama Islam antara
lain :
1. Daerah pelabuhan
sekitar selat Malaka, seperti : Pasai dan aceh Utara;
2. Daerah di
Pantai barat Sumatera
3. Jawa Timur,
terutama pantai utara Jawa (Gresik)
4. Jawa Barat,
seperti Cirebon dan Banten
Dari daerah-daerah tersebut, terjadilah hubungan
dagang dengan orang Indonesia lainnnya sehingga penyebaran agama Islam meluas
di Nusantara.
B.
PERKEMBANGAN
ISLAM DI INDONESIA
a. Perkembangan
Islam di Sumatera
Di Sumatera, agama Islam berkembang dari arah utara
melalui kerajaan Samudera Pasai yang berdiri sekitar XIII-XV M. Samuedra Psai merupakan daerah pelabuhan
sehingga banyak disinggahi kapal dagang dari berbagai negara (Arab, Gujarat,
Sri Lanka dan Tiongkok serta dari Eropa (spanyol dan Portugis).
Samudera Pasai beberapa kali mengalami pergantian
raja. Raja-rajanya adalah : Sultan
Malikus Sholeh, Sultan Malikus Zohir I, Sultan Malikus Zohir II, Sultan Zainal
Abidin dan Sultan Iskandar. Pada tahun 1350 Kerajaan Samudra Pasai dikalahkan
armada laut dari Majapahit. Setelah itu
muncullah kerajaan baru yaitu kerajaan Aceh pada permulaan abad XVI Masehi.
Kerajaan ini berlangsung empat abad dengan pergantian raja-raja sebagai berikut:
Sultan Ibrohim, Sultan Salahuddin, Sultan Alauddin Ri’ayat Syah, Sultan Husen,
Sultan Zainal Abidin, Sultan Alauddin Mansyur’Syah, Sultan Ali Ri’ayat Syah I,
Sultan Alauddin Riayat Syah II dan Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam.
Pada abad XIX Aceh ditundukkan Belanda, namun demikian
Islam telah menyebar ke berbagai daerah di Indonesia.
b. Perkembangan
Islam di Jawa.
Masuknya Islam ke Jawa juga disebabkan antara lain
karena hubungan perdagangan. Banyak orang Jawa yang berdagang ke Aceh dan
banyak pula orang Aceh dan Pasai yang berdagang ke Jawa sambil berdakwah di
daerah -daerah yang masih dikuasai oleh kerajaan Hindu. Islam berkembang pesat
di Jawa terutama karena dakwah yang dilakukan oleh Wali Sanga antara abad XIV
- XVI M, mereka itu adalah :
1. Maulana
Malik Ibrohim atau Sunan Gresik yang dikenal dengan nama Maulana
Maghribi. Beliau berasal dari Persia yang datang di Gresik untuk tujuan ber dakwah menyebaarkan Agama Islam.
2. Sunan
Ampel, nama aslinya Raden
Rahmat yang lahir di Aceh tahun 1401 dan
wafat tahun 1481 Masehi. Ibunya berasal
dari Aceh sedangkan ayah nya dari Arab.
3. Sunan
Bonang, putera Sunan Ampel. Nama beliau sendiri Maqdum Ibrohim lahir
tahun 1465 wafat tahun 1515 Masehi.
Penyiaran Islam yang beliau lakukan pada beberapa daerrah di Jawa Timur.
4. Sunan
Giri, nama asli beliau adalah Raden Paku. Beliau putera Maulana Ishaq
seorang ulama’ yang berhasil menyebarklan Agama Islam di wilayah Blambangan.
5. Sunan
Drajad, nama aslinya Syarifuddin. Beliau putera Sunan Ampel, adik dari
Sunan Bonang. Dakwah sunan Drajad lebih banyak
bersifat sosial, murid-muridnya
banyak berdattangan dari Ternate dan Ambon.
6. Sunan
Kalijaga, nama aslinya Raden Mas Sahid, beliau di Cirebon pernah bersama
Fatahillah untuk menimba ilmu. Tahun 1543 beliau pewrgi ke Demak untuk
berdakwah melalui kesenian tradisional.
7. Sunan
Kudus, nama aslinya Ja’far Shodiq putera penghulu Demak. Beliau pernah
menjadi panglima angkatan perang kerajaan Demak. Pada tahun 1543 beliau ke
Kudus untuk mendirikan Masjid yang terkenal sampai sekarang, yaitu Masjid
Kudus. Beliau wafat tahun 1550 Masehi.
8 Sunan Muria, nama aslinya Raden Prawoto
atau Raden Umar S aid. Beliau putera sulung Sunan Kalijaga dan menjadi adik ipar
Sunan Kudus. Dakwah beliau mengutamaklan ajaran Tashawuf. Beliau disebut
dengan Sunan Muria sesuai dengan tempat pemakamannya di gunung Muria Jepara.
9. Sunan
Gunung Jati, nama aslinya Fatahillah atau Syaikh Nurullah, semula
hgidupnya dipergunakan untuk memperjuangkan politik, namun kemudian lebih
tercurahkan untuk syi’ar agama Islam. Beliau wafat tahun 1570 Masehi,
dimakamkan di Gunung Jati Cirebon.
c. Perkembangan
islam di sulawesi.
Pada abad XVI di Sulawesi berdiri kerajaan Hindu
Gowadan Tallo. Pada saat Portugis berusaha menguasai Sulawesi, raja-raja Gowa
dan Tallo bergabung dengan kesultanan Ternate untuk menghadapi tentara
Porttugis. Dari hubungan ini banyak orang-orang Gowa dan Tallo yang masuk Islam
termasuk Raja-rajanya. Misalnya Raja Goa Daeng Manrabia yang kemudian bergelar
Sultan Alauddin dan raja Tallo yang juga berubah gelar menjadi Sultan Abdullah.
Di Sulawesi selatan ada daerah pelabuhan bernama
Sumbaopu, disna orang-orang Portugis yang beragama Katholik bebas menjalankan
agamanya. Masyarakat Sumboopu banyak yang memeluk agama Islam dan hidup rukun
dengan penganut agama lain.
d. Perkembangan
islam di kalimantan.
Di Kalimantan kerajan yang terkenal adalah Kutai
sebagai kerajaan Hindu sekittar abad V Masehi. Kerajaan Hindu lainnya adalah Sukadana
di Kalimantan Barat ddan kerajaan Banjar di Kalimantan Selatan.
Pada abad XVI kerajaan Sukadana berganti menjadi
kerajan Islam dengan rajanya yang pertama Sultan Giri Kusuma, kemudian diganti
puteranya bernama Sultan Muhammad Syarifuddin. Krajan Banjar mendaapat pengaruh
Islam setelah adanya hubungan dagang danb perorangan dengan orang-orang Demak.
Raja Banjar
bernama Raden Samudra masuk agama Islam dan berganti
nama Suryanullah, yang dalam sejarah pernah dibantu Demak mengalahkan kerajaan
Negaradipa sehingga syi’ar Islam semakin berkembang kesana.
Di Kutai sendiri juga dimasuki Islam karena banyak
pedagang Islam yang menggunakan kesempatannya untuk berdakwah, sehingga semakin
merebaklah perkembangan Agama Islam di Kaslimantan.
e. Perkembangan
maluku dan pulau-pulau sekitarnya.
Masuknya Islam ke Maluku juga karena hubungan
perdagangan, namun demikian perkemba-ngannya mengalami hambatan karena adanya
orang-orang Portugis dan Spanyol yang
datang menjajah, walaupun akhirnya mereka dikalahkan oleh Belanda pada
permulaan abad XVII.
Kerajaan di Maluku yang rajanya mula-mula masuk Islam
adalah Sultan Mahrum (1465-1486 M). Ia digantikan oleh Sultan Zaenal Abidin
yang mampu melangkahkan missi dakwahnya tidak hanya di daerah Maluku tetapi
juga sampai ke Irian. Sewlanjutnya Kerajaan Tidore juga dimasuki Islam dengan
rajanya Sultan Jamaluddin.
Kerajaan lainnya di Maluku yaitu Jailolo juga dimasuki
Islam dengan rajanya bernama Sultan Hasanuddun. Dan Kerajaan Bacan dimasuki
Islam pula pada tahun 1520 dengan rajanya bernama Sultan ZainaL Abidin.
Dengan masuknya penjajah dari Eropa, maka perkembangan
Islam mendapat hambatan, karena penjajah membawa Agama Nasrani dan sudah sangat
berpengalaman dalam menghadapi peperangan. Dengan demikian perlawanan raja-raja
di Maluku tidah setanguh kekuatan para penjajah, sehingga banyak pejuang Islam
yang gugur sebagai syuhada’.
No comments:
Post a Comment