Saturday 8 December 2012

XI.2.1 AL QUR'AN TTG PELESTARIAN ALAM, bagian 1


AL QUR'AN SURAT AR RUM  41 - 42,  AL A’ROF 56 – 58 DAN SURAT SHAD 27
A.   MEMBACA DENGAN BAIK / BENAR AL QUR'AN SURAT AR RUM  41 - 42, AL A’ROF 56 – 58 DAN SURAT SHAD 27
ظَـهَرَ الْفَــسَادُ فِي الْبَـرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُــذِيْقَــــهُـــمْ
بَعْضَ الَّذِي عَمِـلُوْا لَعَـلَّـهُمْ يَرْجِعُوْنَ.
قُلْ سِــيْرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُـرُوا كَيْـــفَ كَانَ عَاقِـــبَةُ الَّذِيْنَ مِنْ قَـبْلُ
كَانَ أَكْــــثَرُهُـــــمْ مُشْـرِكِــــيْنَ
وَلاَ تُفْسِــــدُواْ فِي الأَرْضِ بَعْـــدَ إِصْلاَحِـــــهَا وَادْعُـــوْهُ خَـــوْفاً وَطَمَـــعًا إِنَّ
رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِـــــــــيْنَ.
وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِـــــلُ الرِّيَاحَ بُشْـــراً بَـــــيْنَ يَـــــدَيْ رَحْمَتِهِ حَتَّى إِذَا أَقَلَّتْ
سَـــحَابًا ثِـــقَالاً سُــــقْنَاهُ لِبَـــلَدٍ مَّيِّــتٍ فَأَنْــزَلْنَا بِهِ الْمَــــاءَفَأَخْــرَجْــــــــــنَا بِهِ
مِنْ كُلِّ الثَّمَرَاتِ كَذَلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتَى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّـــــــــــــــــــــرُوْنَ.
وَالْبَــــلَدُ الطَّــيِّبُ يَخْــرُجُ نَــبَاتُهُ بِإِذْنِ رَبِّهِ وَالَّذِيْ خَبُثَ لاَ يَخْــــرُجُ إِلاَّ
نَكِــدًا كَذَلِكَ نُصَرِّفُ الآيَاتِ لِقَوْمٍ يَشْكُــرُوْنَ
وَمَا خَلَقْــنَا السَّـــمَاءَ وَالْأَرْضَ وَمَا بَــيْـنَـهُــمَا بَاطِلاً ذَلِكَ ظَنُّ الَّذِيْنَ
كَفَرُوافَوَيْلٌ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا مِنَ النَّارِ
B.    PETUNJUK MEMBACA AL QUR'AN 

a.         Harus suci dari najis dan hadas (punya wudhu dan tidak sedang junub)
b.        Berpakaian yang rapi / menutup aurat
c.         Duduk yang baik / sopan, diusahakan menghadap kiblat
d.        Al Qur’an dipegang tangan kanan atau diletakkan di dampar ( jangan diletakkan di lantai ketika posisi duduk di lantai)
e.         Ketika akan membaca Al Qur'an dari awal surat, maka terlebih dahulu membaca Ta'awwudz dan Basmalah, sedangkan bila tidak dari awal surat, maka cukup dengan hanya membaca Ta'awwudz saja tanpa Basmalah.

C.   TAJWID                                         
5.    MAD LAYIN  (   مــد لــين  )
Yaitu apabila ada Waw sukun atau Ya’ sukun yang didahului oleh Fathah bertemu sukun karena dibaca waqaf.
Cara membacanya adalah : dipanjangkan satu alif atau dua alif atau tiga alif ( 6 harokat)
N
O
KALIMAT
CARA MEMBACA
1
خَــــوْفٌ
خَــــوْفْ
Khaufun dibaca  Khauuf
2
الــبَيْـتُ
الــبَيْـتْ
Albaytu dibaca Albayyt
3
الــيْــه
الــيْــهْ
Ilayhi  dibaca Ilayyh
6.    MAD LAZIM KILMI MUKHAFFAF
 )  مَــدلازم كِلـمِى مـخفــف (                               
Yaitu bila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf yang sukun (sukun asli) dalam satu kalimat (kata).
Cara membacanya harus dipanjangkan 3 alif (6 harokat). Yang seperti ini di dalam Al Qur'an hanya ada satu yaitu dalam surat YUNUS.
7.    MAD LAZIM KILMI MUTSAQQAL
 ( مَــدلازم كِلـمِى مـثـقل  )                           
Yaitu bila ada mad thabi’i bertemu dengan huruf yang bertasydid dalam satu kalimat (kata). Cara membacanya harus dipanjangkan 3 alif.
8.    MAD LAZIM HARFI MUKHAFFAF
 ( مَــدلازم  حــرفـى مـخفـف  )                     
Yaitu bila ada Mad Thabi’i yang bertemu dengan huruf hijaiyyah yang tidak bertasydid. Dinamakan mukhaffaf karena ringan mengucap-kannya akibat tidak adanya tasydid dan ghunnah pada mad itu.
Catatan : Huruf hijaiyah yang ada pada permulaan surat ada empat belas huruf, yaitu :    
(ع   ك  ص  ل  ه   س  ح   ي   ر  ا  م  ن   ق   ط   )
Ini terbagi dalam 4 bagian
Pertama : Yang jumlah hurufnya ada tiga, dimana huruf mad terletak di tengah-tengah kata, ada tujuh huruf yang termasuk dalam bagian ini, yaitu :  (   ك  م  س  ل  ن  ق   ص    )
Bagian pertama aturan membacanya sepanjang enam harokat,
Kedua, yang jumlah hurufnya ada tiga, dimana huruf lain terletak di tengah-tengah yaitu huruf ‘ain, bagian kedua ini boleh dibaca panjang empat atau enam harokat.
Ketiga, yang jumlah hurufnya ada dua, dimana yang kedua adalah huruf mad. Hurufnya ada lima  :  (  ح  ي  ط  ه  ر     )
Keempat, yang jumlah hurufnya ada tiga dan tidak terdapat huruf mad di tengah-tengahnya. Hurufnya hanya satu, yaitu alif. Aturan membacanya adalah biasa, tidak terdapat mad.
9.   MAD LAZIM HARFI MUTSAQQAL
 (  مَــدلازم  حــرفـى مثـــقل)                         
Yaitu bila ada Mad Thabi’i yang bertemu dengan sukun asli (bukan karena wakaf) pada salah satu huruf hijaiyah yang bertasydid.
Dinamakan harfi karena sukun asli tersebut terdapat setelah huruf mad. Hal ini terdapat pada huruf-huruf hijaiyah yeng terletak di awal beberapa surat. Dinamakan mustaqqal karena berat mengucapkannya disebabkan adanya tasydid pada sukun tersebut.
Cara membacanya wajib dipanjangkan enam harokat.
NO
NAMA
CONTOH KALIMAT
CARA MEMBACA
1
Mad Lazim Kalimi Mukhaffaf
الـئـــن
Aaaaaal aana
2
Mad Lazim Kalimi Mustaqqal
حـاجّــك
الــحـاقــة
Haaaaajjaka
Al Haaaaaqqatu
3
Mad Lazim Harfi Mukhaffaf
حــــــم
عـسق
Aiiiiiinn Siiiiiin Qaaaaaaf Haaaammiim
4
Mad Lazim Harfi Mustaqqal
الــــم
الــمص
Alif Laaaaaam mmmiiimmshaad

10.  MAD FARQI
)   مــد فــرقى  (
Apabila ada HAMZAH ISTIFHAM ( أ  ) yaitu HAMZAH untuk bertanya bertemu dengan HAMZAH nya AL ( ال ) maka Hamzah Istifham tersebut dibca panjang  sebanyak 3 alif. Contoh :

قـل ءالــذكــريــن .  الـئـــن

No comments:

Post a Comment