Tuesday, 4 December 2012

XI.1.3 IMAN KEPADA RAASUL, bagian 1


A.     SIKAP MENGIMANI RASUL ALLAH
Dalam ranngka  memberikan  petunjuk pada segenap umat manusia, maka Allah swt. mengutus beberapa Rasul/Nabi yang sesuai dengan kondisi masing-masing umat. Rasul adalah seorang Nabi yang
mendapat wahyu dari Allah swt. untuk  disampaikan  kepada umatnya, beriman kepada para Raul berarti mempercayai dan meyakini bahwa Allah swt. telah mengutus beberapa Rasul untuk menyampaikan petunjuk-petunjukNya kepada manusia.
Jumlah Nabi seluruhnya 124.000 orang, dan yang diangkat menjadi Rasul sebanyak 313 Nabi.
Adapun nama-nama Nabi dan Rasul sebagian diceritakan di dalam Al Qur’an dan sebagian besar tidak.
وَلَـقَـدْ اَرْسَلْــنَا رُسُلًا مِنْ قَـبْلكَ مِـنْـهُمْ مَنْ قِصَصْـنَا عَلـيْكَ وَمـنْـهُمْ مَن لـمْ نـقصُصْ عَلــيْكَ.  المـؤمن  : 78
Artinya :   Dan sesungguhnya telah  Kami  utus  beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di  antara mereka ada (pula) yang tidak Kami cerita­kan kepadamu”.  QS. Al Mu’min : 78
Dari sekian banyak Nabi dan Rasul, di dalam Al Qur’an hanya disebutkan 25 nama, inilah yang wajib dipercaya  adanya  dan diyakini kebenaran ajarannya. Oleh karena pada hakekatnya semua Nabi/Rasul mulai dari Nabi Adam as. sampai kepada Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi/Rasul penutup, kesemuanya membawa ajaran/agama yang sama, yaitu Islam, yang mengajarkan untuk hanya menyembah satu Tuhan yaitu Allah swt., seperti disebutkan di dalam Al Qur’an :
وَمَا ارْسَـلـــنَا مِنْ قـــــــبلكَ مِنْ رَسُـــــــــول إلا نـوحِي إلــيهِ انـــهُ لا إلــــــــــــهَ إلاانا فاعْـــبُدُون. الانـبياء  : 25
Artinya :   Dan Kami tidak mengutus seorang Rasulpun sebelum kamu (Muhammad) melainkan Kami wahyukan kepadanya : “Bahwa tidak ada Tuhan melainkan  Aku (Allah) maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.  QS. Al Anbiya’ : 25
Selanjutnya Allah swt. berfirman :
وَمَا ارْسَـلــنَا مِنْ قـبْلكَ إلا رجَـالا نـوحِي  إلــيْهمْ .  النحل  : 43
Artinya :   Dan Kami tidak mengutus (Rasul) sebelum kamu kecuali orang-orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka”. QS An Nahl : 43
Berdasar ayat Al Qur’an di atas, dapat disimpulkan bahwa para Nabi/Rasul terdahulu sebelum Nabi Muhammad saw. adalah Nabi/Rasul pembawa ajaran-ajaran Allah, yang kesemuanya itu kemudian disempurnakan menjadi suatu ajaran yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi  terakhir, yang ajarannya diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di dunia ini, dan berlaku sampai akhir zaman.
Dalam Islam semua Nabi dan Rasul pada dasarnya memiliki kedudukan yang sama sebagai hamba dan sekaligus Utusan Allah swt. Hanya saja Allah swt. memberikan tugas dan ciri khas tersendiri kepada masing-masing RasulNya. Dalam masalah ini Allah swt. berfirman :
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللّهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ دَرَجَاتٍ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ الْقُدُسِ.  البقرة  :253
Artinya :   Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkatakata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dengan Ruhul Quds (malaikat Jibril)”.  QS. Al Baqarah : 253
Oleh sebab pemberian Allahlah maka ada beberapa Rasul yang tergolong sangat teguh dan tahan di dalam menjalankan tugasnya, sehingga mendapat gelar “Ulul Azmi” dari Allah swt., mereka itu adalah :
1.  Nabi Ibrahim as    
2.  Nabi Musa as        
3.  Nabi Nuh as
4.  Nabi Isa as
5.  Nabi Muhammad saw.
Perhatikan firman Allah swt. berikut :
فاصْبر كـــــــــــــمَا صَبرَ اولـو العَــزْم مِـنَ الـرسُـل.  الاحـقاف  : 35
Artinya :   Maka bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati (Ulul Azmi) dari para Rasul”. QS. Al Ahqaf : 35
Semua Nabi/Rasul merupakan hamba Allah swt. semata, manusia biasa yang mendapat wahyu dan bekal-bekal kerasulan. Tidak terdapat padanya unsur-unsur ketuhanan untuk dapat dianggap sebagai anak Tuhan apalagi dituhankan, baik Nabi Adam as. yang dicipta tanpa ayah dan ibu, Nabi Isa as. yang hanya memiliki ibu, begitu juga Nabi Muhammad saw. yang mendapatkan kesempatan bertemu Allah swt. secara langsung di alam Izzah (kisah Isra’ Mi’raj),  perhatikan firman Allah swt. berikut :
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَاماً زَكِيّاً.  مـريم  : 19
Artinya :   Ia (Jibril) berkata : “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci”.  QS. Maryam : 19

No comments:

Post a Comment