A. SIKAP MENGIMANI RASUL ALLAH
Dalam ranngka memberikan petunjuk pada segenap umat manusia, maka
Allah swt. mengutus beberapa Rasul/Nabi yang sesuai dengan kondisi
masing-masing umat. Rasul adalah seorang Nabi yang
mendapat wahyu dari Allah swt. untuk disampaikan kepada umatnya, beriman kepada para Raul berarti mempercayai dan meyakini bahwa Allah swt. telah mengutus beberapa Rasul untuk menyampaikan petunjuk-petunjukNya kepada manusia.
mendapat wahyu dari Allah swt. untuk disampaikan kepada umatnya, beriman kepada para Raul berarti mempercayai dan meyakini bahwa Allah swt. telah mengutus beberapa Rasul untuk menyampaikan petunjuk-petunjukNya kepada manusia.
Jumlah
Nabi seluruhnya 124.000 orang, dan yang diangkat menjadi Rasul sebanyak 313
Nabi.
Adapun
nama-nama Nabi dan Rasul sebagian diceritakan di dalam Al Qur’an dan sebagian
besar tidak.
وَلَـقَـدْ اَرْسَلْــنَا رُسُلًا
مِنْ قَـبْلكَ مِـنْـهُمْ مَنْ قِصَصْـنَا عَلـيْكَ وَمـنْـهُمْ مَن لـمْ نـقصُصْ
عَلــيْكَ. المـؤمن : 78
Artinya
: Dan sesungguhnya telah Kami
utus beberapa orang Rasul sebelum
kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami
ceritakan kepadamu”. QS. Al Mu’min : 78
Dari
sekian banyak Nabi dan Rasul, di dalam Al Qur’an hanya disebutkan 25 nama,
inilah yang wajib dipercaya adanya dan diyakini kebenaran ajarannya. Oleh karena
pada hakekatnya semua Nabi/Rasul mulai dari Nabi Adam as. sampai kepada Nabi
Muhammad saw. sebagai Nabi/Rasul penutup, kesemuanya membawa ajaran/agama yang
sama, yaitu Islam, yang mengajarkan untuk hanya menyembah satu Tuhan yaitu
Allah swt., seperti disebutkan di dalam Al Qur’an :
وَمَا ارْسَـلـــنَا مِنْ قـــــــبلكَ
مِنْ رَسُـــــــــول إلا نـوحِي إلــيهِ انـــهُ لا إلــــــــــــهَ إلاانا فاعْـــبُدُون.
الانـبياء : 25
Artinya
: Dan Kami tidak mengutus seorang
Rasulpun sebelum kamu (Muhammad) melainkan Kami wahyukan kepadanya : “Bahwa
tidak ada Tuhan melainkan Aku (Allah)
maka sembahlah olehmu sekalian akan Aku”.
QS. Al Anbiya’ : 25
Selanjutnya Allah swt. berfirman :
وَمَا ارْسَـلــنَا مِنْ قـبْلكَ
إلا رجَـالا نـوحِي إلــيْهمْ . النحل
: 43
Artinya
: Dan Kami tidak mengutus (Rasul)
sebelum kamu kecuali orang-orang laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka”.
QS An Nahl : 43
Berdasar
ayat Al Qur’an di atas, dapat disimpulkan bahwa para Nabi/Rasul terdahulu
sebelum Nabi Muhammad saw. adalah Nabi/Rasul pembawa ajaran-ajaran Allah, yang
kesemuanya itu kemudian disempurnakan menjadi suatu ajaran yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad saw. sebagai Nabi
terakhir, yang ajarannya diperuntukkan bagi seluruh umat manusia di
dunia ini, dan berlaku sampai akhir zaman.
Dalam
Islam semua Nabi dan Rasul pada dasarnya memiliki kedudukan yang sama sebagai
hamba dan sekaligus Utusan Allah swt. Hanya saja Allah swt. memberikan tugas
dan ciri khas tersendiri kepada masing-masing RasulNya. Dalam masalah ini Allah
swt. berfirman :
تِلْكَ الرُّسُلُ فَضَّلْنَا
بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ مِّنْهُم مَّن كَلَّمَ اللّهُ وَرَفَعَ بَعْضَهُمْ
دَرَجَاتٍ وَآتَيْنَا عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ الْبَيِّنَاتِ وَأَيَّدْنَاهُ بِرُوحِ
الْقُدُسِ. البقرة :253
Artinya
: Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian
(dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah
berkatakata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa
derajat. Dan Kami berikan kepada putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami
perkuat dengan Ruhul Quds (malaikat Jibril)”.
QS. Al Baqarah : 253
Oleh
sebab pemberian Allahlah maka ada beberapa Rasul yang tergolong sangat teguh
dan tahan di dalam menjalankan tugasnya, sehingga mendapat gelar “Ulul
Azmi” dari Allah swt., mereka itu adalah :
1. Nabi Ibrahim as
2. Nabi Musa as
3. Nabi Nuh as
4. Nabi Isa
as
5. Nabi
Muhammad saw.
Perhatikan
firman Allah swt. berikut :
فاصْبر كـــــــــــــمَا صَبرَ
اولـو العَــزْم مِـنَ الـرسُـل. الاحـقاف : 35
Artinya
: Maka bersabarlah kamu seperti
orang-orang yang mempunyai keteguhan hati (Ulul Azmi) dari para Rasul”. QS. Al
Ahqaf : 35
Semua
Nabi/Rasul merupakan hamba Allah swt. semata, manusia biasa yang mendapat wahyu
dan bekal-bekal kerasulan. Tidak terdapat padanya unsur-unsur ketuhanan untuk
dapat dianggap sebagai anak Tuhan apalagi dituhankan, baik Nabi Adam as. yang
dicipta tanpa ayah dan ibu, Nabi Isa as. yang hanya memiliki ibu, begitu juga
Nabi Muhammad saw. yang mendapatkan kesempatan bertemu Allah swt. secara
langsung di alam Izzah (kisah Isra’ Mi’raj),
perhatikan firman Allah swt. berikut :
قَالَ إِنَّمَا أَنَا رَسُولُ
رَبِّكِ لِأَهَبَ لَكِ غُلَاماً زَكِيّاً.
مـريم : 19
Artinya
: Ia (Jibril) berkata : “Sesungguhnya
aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki
yang suci”. QS. Maryam : 19
No comments:
Post a Comment