Monday 11 March 2013

XII.1.4 ADIL, RIDHA DAN AMAL SHALIH, bagian 1



PRILAKU TERPUJI
A.    ADIL
1Pengertian Adil
Adil berasal dari kata adil yang memiliki arti :
a.  Dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya, sesuai dengan fungsinya. Contoh : ke sekolah membawa buku pelajaran, rajin belajar, makan dengan tangan kanan, dan lain-lain .

b.  Menetapkan sesuatu yang benar tetap benar dan menetapkan sesuatu yang salah tetap salah, bagaimanapun situasi, kondisi dan toleransinya. Contoh : seorang guru tidak menilai muridnya berdasar kekeluargaan atau dekat tidaknya sang murid kepada dirinya.
Bersikap adil yaitu bersikap teguh pendirian dalam menentukan permasalahan, tidak memihak dan tidak membedakan status orang yang sedang diadili, sesuai dengan norma hukum yang berlaku. Adil merupakan sikap yang sangat mulia, mendapatkan penghargaan isti­mewa dalam pandangan Agama, menempati urutan pertama dari tujuh golongan yang akan mendapatkan perlindungan khusus dari Allah SWT. besok di Mahsyar.
Di dalam Al Qur’an banyak diungkap tentang perintah berbuat adil, misalnya :
وَإِذَا قُلْتُـــــمْ فَاعْـــــدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُـــــــــــرْبَى. الانعام 
Artinya  :           “Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku adil kendatipun dia kerabat(mu).  QS. Al An’am : 152.
وَلا يَجْــــــرِمَـــنَّـكُـــمْ  شَــــنَآنُ  قَـــــوْمٍ  عَلَى أَلا تَعْــــــــــدِلُوا أِعْـــــــدِلُوا هُـوَ أَقْـــــــــــــــــــرَبُ لِلتَّقْـــــــــــــــــــــوَى. 
Artinya  :           “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berbuat adil. Berlakuk adillah karena adil itu lebih dekat kepada Taqwa.  QS. Al Maidah : 8
Dalam ayat lain disebutkan:
يَاأَيُّـهَا الَّذِيْنَ أمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِــيْنَ بِالْقِسْـطِ شُــهَدَاءَ لِلَّــــهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِالْوَالِدَيْنِ وَالأقْـرَبِــينَ إِنْ يَكُــنْ غَـنِـــيًّا أَوْ فَقِـيْرًا فَالله أَوْلَى بِـهِمَا فَلا تَـتَّـبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَـلْوُوا أَوْ تُعْــرِضُوا فَإِنَّ  اللَّهَ كَانَ بِـمَا تَـعْمَــــــــلُونَ خَــــــبِيرًا.
Artinya  : “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa yang kamu kerjaan” QS An Nisa’ 135
إِنَّ اللَّــــــــهَ يَأْمُــــرُ بِالْعَـــــــدْلِ وَالإِحْــــسَانِ وَإِيتَـــــاءِ ذِي الْقُـــــــــرْبَى وَيَـنْـــهَى عَنِ الْفَحْـــــــــــشَاءِ وَالْمُــنْكَـــــــرِ وَالْبَـــــــــغْيِ يَعِـــــــــــــــظُكُمْ لَعَـــــــــلَّكُمْ تَــذَكَّــــــــــــــــــــرُونَ.  
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran” An Nahl 90
Dalam kehidupan sehari-hari berlaku adil dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
a.  Berlaku adil kepada Allah SWT.
Yang dimaksud adalah harus dapat menempatkan ALlah swt. dalam posisi sebagai pencipta, dzat yang wajib disembah, sedang manusia sebagai makhluk yang berkewajiban berbakti dan menta’ati semua aturanNya. Untuk dapat berbuat adil kepada Allah, jalan satu-satunya adalah melaksanakan semua petunjuk-petunjuk Allah swt., dan menjauhi semua yang dilarang oleh-Nya.
        
b.  Berlaku adil terhadap diri sendiri.
Pada hakekatnya badan manusia adalah milik Allah swt. berbuat adil terhadap diri sendiri berarti menggunakan anggota badan sesuai dengan maksud pemilik. Menjaga agar kondisi tetap sehat dalam keadaan bagaimanapun, mengusahakan terpenuhinya kebutuhan diri secara fisik maupun rohani.
Kebutuhan fisik manusia adalah terpenuhinya vitamin, kalori dan lain-lain yang dibutuhkan oleh pertumbuhan fisik manusia. Kebutuhan rohani, terpenuhinya kebutuhan asasi manusia, seperti misalnya kecenderungan manusia untuk beragama, hidup tenang dan lain-lain.
c.  Berbuat adil terhadap orang lain.
Pada dasarnya apa yang dibutuhkan orang lain juga dibutuhkan oleh yang lainnya, bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan yang sama sesuai dengan kondisinya, begitu pula bahwa setiap orang tidak menyukai terhadap sesuatu yang merugikan dirinya.
Berbuat adil terhadap orang lain berarti tidak menghambat atau mempersulit tercapainya kebutuhan orang lain, dan tidak mendorong seseorang terperangkap kepada sesuatu yang tidak disenanginya. Bahwa setiap individu mempunyai kewajiban dan hak yang haknya sesuai kapasitas individu masing-masing.
d.  Berlaku adil terhadap makhluk lain/alam sekitar
Yaitu dapat memanfaatkan potensi alam yang ada sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebih-lebihan,  dan karena itu maka keber­adaan alam sekitar harus dijaga keberadaannya, kelestariannya serta agar tetap terjamin keseimbangannya.
Menjaga dan mengolah alam agar tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia, bukan justru menjadi ancaman terhadap kelang­sungan hidup dan kehidupan manusia.
2.  Keutamaan Berbuat Adil
Berbuat adil dapat juga berarti telah melaksanakan kewajibannya terhadap orang lain/lingkungannya dan juga terhadap Allah swt. karena itu maka keutamaan berlaku adil antara lain adalah :
a.  Sesuai dengan Hadis Nabi saw. siapa saja yang menegakkan keadilan (berlaku adil) maka akan mendapat perlindungan khusus dari Allah swt, kelak di Makhsyar.
b.  Menyuburkan ketaqwaan terhadap Allah swt. karena sedapat mungkin telah melaksanakan kewajiban, dan istiqamah dalam melak­sanakan kewajiban terhadap Allah-lah yang dapat menumbuhkan serta memperkuat ketaqwaan kepada Allah swt.
c.  Menciptakan hubungan yang harmonis diantara sesama manusia.
Hal ini bisa tercipta bila setiap individu dapat mewujudkan keadilan dalam arti tidak berbuat sesuatu yang merugikan orang lain, selalu berusaha untuk mewujudkan dan merealisasikan hak orang lain yang sekaligus merupakan kewajiban dirinya terhadap orang tersebut atau setiap individu melaksanakan semua kewajibannya, maka secara otomatis hak orang lain akan terpenuhi.

No comments:

Post a Comment