PRILAKU TERPUJI
A. ADIL
1. Pengertian Adil
Adil
berasal dari kata adil yang memiliki arti :
a.
Dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya, sesuai dengan fungsinya. Contoh : ke
sekolah membawa buku pelajaran, rajin belajar, makan dengan tangan kanan, dan
lain-lain .
b.
Menetapkan sesuatu yang benar tetap benar dan menetapkan sesuatu yang salah
tetap salah, bagaimanapun situasi, kondisi dan toleransinya. Contoh : seorang
guru tidak menilai muridnya berdasar kekeluargaan atau dekat tidaknya sang
murid kepada dirinya.
Bersikap
adil yaitu bersikap teguh pendirian dalam menentukan permasalahan, tidak
memihak dan tidak membedakan status orang yang sedang diadili, sesuai dengan
norma hukum yang berlaku. Adil merupakan sikap yang sangat mulia, mendapatkan
penghargaan istimewa dalam pandangan Agama, menempati urutan pertama dari
tujuh golongan yang akan mendapatkan perlindungan khusus dari Allah SWT. besok
di Mahsyar.
Di dalam
Al Qur’an banyak diungkap tentang perintah
berbuat adil, misalnya :
وَإِذَا
قُلْتُـــــمْ فَاعْـــــدِلُوا وَلَوْ كَانَ ذَا قُـــــــــــرْبَى. الانعام
Artinya :
“Dan apabila kamu berkata, maka hendaklah kamu berlaku
adil kendatipun dia kerabat(mu). QS. Al An’am : 152.
وَلا
يَجْــــــرِمَـــنَّـكُـــمْ شَــــنَآنُ قَـــــوْمٍ عَلَى
أَلا تَعْــــــــــدِلُوا أِعْـــــــدِلُوا هُـوَ أَقْـــــــــــــــــــرَبُ
لِلتَّقْـــــــــــــــــــــوَى.
Artinya : “Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap
sesuatu kaum, mendorong kamu untuk tidak berbuat adil. Berlakuk adillah karena
adil itu lebih dekat kepada Taqwa. QS. Al Maidah : 8
Dalam ayat lain disebutkan:
يَاأَيُّـهَا
الَّذِيْنَ أمَنُوْا كُوْنُوْا قَوَّامِــيْنَ بِالْقِسْـطِ شُــهَدَاءَ
لِلَّــــهِ وَلَوْ عَلَى أَنْفُسِكُمْ أَوِالْوَالِدَيْنِ وَالأقْـرَبِــينَ إِنْ
يَكُــنْ غَـنِـــيًّا أَوْ فَقِـيْرًا فَالله أَوْلَى بِـهِمَا فَلا
تَـتَّـبِعُوا الْهَوَى أَنْ تَعْدِلُوا وَإِنْ تَـلْوُوا أَوْ تُعْــرِضُوا
فَإِنَّ اللَّهَ كَانَ بِـمَا تَـعْمَــــــــلُونَ خَــــــبِيرًا.
Artinya
: “Wahai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap dirimu sendiri
atau ibu bapa dan kaum kerabatmu. Jika ia kaya ataupun miskin, maka Allah lebih
tahu kemaslahatannya. Maka janganlah kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin
menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu memutar balikkan (kata-kata) atau
enggan menjadi saksi, maka sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui segala apa
yang kamu kerjaan” QS An Nisa’ 135
إِنَّ
اللَّــــــــهَ يَأْمُــــرُ بِالْعَـــــــدْلِ وَالإِحْــــسَانِ
وَإِيتَـــــاءِ ذِي الْقُـــــــــرْبَى وَيَـنْـــهَى عَنِ
الْفَحْـــــــــــشَاءِ وَالْمُــنْكَـــــــرِ وَالْبَـــــــــغْيِ
يَعِـــــــــــــــظُكُمْ لَعَـــــــــلَّكُمْ
تَــذَكَّــــــــــــــــــــرُونَ.
Artinya
: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan,
memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji,
kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat
mengambil pelajaran” An Nahl 90
Dalam kehidupan sehari-hari berlaku adil dapat
dikelompokkan menjadi empat, yaitu :
a. Berlaku adil kepada Allah SWT.
Yang
dimaksud adalah harus dapat menempatkan ALlah swt. dalam posisi sebagai
pencipta, dzat yang wajib disembah, sedang manusia sebagai makhluk yang
berkewajiban berbakti dan menta’ati semua aturanNya. Untuk dapat berbuat adil
kepada Allah, jalan satu-satunya adalah melaksanakan semua petunjuk-petunjuk
Allah swt., dan menjauhi semua yang dilarang oleh-Nya.
b. Berlaku adil terhadap diri sendiri.
Pada hakekatnya badan manusia adalah milik Allah swt. berbuat adil terhadap diri sendiri berarti menggunakan
anggota badan sesuai dengan maksud pemilik. Menjaga agar kondisi tetap sehat
dalam keadaan bagaimanapun, mengusahakan terpenuhinya kebutuhan diri secara
fisik maupun rohani.
Kebutuhan fisik manusia adalah terpenuhinya vitamin,
kalori dan lain-lain yang dibutuhkan oleh pertumbuhan fisik manusia. Kebutuhan
rohani, terpenuhinya kebutuhan asasi manusia, seperti misalnya kecenderungan
manusia untuk beragama, hidup tenang dan lain-lain.
c. Berbuat adil terhadap orang lain.
Pada
dasarnya apa yang dibutuhkan orang lain juga dibutuhkan oleh yang lainnya,
bahwa setiap manusia mempunyai kebutuhan yang sama sesuai dengan kondisinya,
begitu pula bahwa setiap orang tidak menyukai terhadap sesuatu yang merugikan
dirinya.
Berbuat
adil terhadap orang lain berarti tidak menghambat atau mempersulit tercapainya
kebutuhan orang lain, dan tidak mendorong seseorang terperangkap kepada sesuatu
yang tidak disenanginya. Bahwa setiap individu mempunyai kewajiban dan hak yang
haknya sesuai kapasitas individu masing-masing.
d.
Berlaku adil terhadap makhluk lain/alam sekitar
Yaitu
dapat memanfaatkan potensi alam yang ada sesuai dengan kebutuhan dan tidak
berlebih-lebihan, dan karena itu maka keberadaan alam sekitar harus
dijaga keberadaannya, kelestariannya serta agar tetap terjamin keseimbangannya.
Menjaga
dan mengolah alam agar tetap bermanfaat bagi hidup dan kehidupan manusia, bukan
justru menjadi ancaman terhadap kelangsungan hidup dan kehidupan manusia.
2.
Keutamaan Berbuat Adil
Berbuat
adil dapat juga berarti telah melaksanakan kewajibannya terhadap orang
lain/lingkungannya dan juga terhadap Allah swt. karena itu maka keutamaan
berlaku adil antara lain adalah :
a.
Sesuai dengan Hadis Nabi saw. siapa saja yang menegakkan keadilan (berlaku
adil) maka akan mendapat perlindungan khusus dari Allah swt, kelak di Makhsyar.
b.
Menyuburkan ketaqwaan terhadap Allah swt. karena sedapat mungkin telah
melaksanakan kewajiban, dan istiqamah dalam melaksanakan kewajiban terhadap
Allah-lah yang dapat menumbuhkan serta memperkuat ketaqwaan kepada Allah swt.
c.
Menciptakan hubungan yang harmonis diantara sesama manusia.
Hal ini
bisa tercipta bila setiap individu dapat mewujudkan keadilan dalam arti tidak
berbuat sesuatu yang merugikan orang lain, selalu berusaha untuk mewujudkan dan
merealisasikan hak orang lain yang sekaligus merupakan kewajiban dirinya
terhadap orang tersebut atau setiap individu melaksanakan semua kewajibannya,
maka secara otomatis hak orang lain akan terpenuhi.
No comments:
Post a Comment