Monday 11 March 2013

XII.1.4 ADIL RIDHA DAN AMAL SHALIH, bagian 2


B.    RIDHA
1.  Pengertian Ridha
Untuk memahami betul maksud dari ridha atau rela ini, perhatikan terlebih dahulu firman Allah swt. dan hadis Nabi saw. berikut
الْيَــــــوْمَ  أَكْـــــمَلْتُ لَكُمْ دِيْـــــــنَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَـــــــــيْكُمْ نِعْمَـــــتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْـــــــلاَمَ دِيـــــناً فَــــمَنِ اضْــــــطُــرَّ فِي مَـخْمَصَـــــــةٍ غَـــــــيْرَ مُتَـــجَانِــــــفٍ لإِثْــمٍ فَإِنَّ اللّهَ غَفُـــــوْرٌ رَّحِــــــــــيْمٌ. ألمـائدة :3
Artinya : Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu ni`mat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu. Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS Almaidah 3
قَالَ اللّهُ هَــــــذَا يَـوْمُ يَـنْـفَـــــعُ الصَّادِقِـــــــيْنَ صِدْقُـــــهُمْ لَــهُمْ جَــنَّاتٌ تَجْـــــــرِي مِن تَحْــتِــــهَا الأَنْـــهَارُ خَالِـــدِيْنَ فِيْــــــــــهَا أَبَــــداً رَّضِيَ اللّهُ عَنْـــــهُمْ وَرَضُــواْ عَــــــنْهُ ذَلِكَ الْفَـــــوْزُ الْعَظِـــــــيْــــــــــــــــمُ. ألمـائدة :119
Artinya : Allah berfirman: "Ini adalah suatu hari yang bermanfa`at bagi orang-orang yang benar kebenaran mereka. Bagi mereka surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya; Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha terhadap-Nya. Itulah keberuntungan yang paling besar". QS Almaidah 119
رِضَــــــا اللهِ  فِى رِضَــــا الْـــــــوَ الِدَيْنِ وَسُخْـــــــطُ  اللهِ  فِى  سُـــــخْطِ الْـــــوَالِدَيْنِ. إرشاد العباد
Artinya : Ridha Allah itu tergantung pada ridha kedua orang tua, dan murka Allah juga tergantung pada murka kedua orang tua
Dari firman Allah swt. dan sabda Nabi saw. diatas ridha diartikan sebagai kerelaan satu pihak dengan pihak lain baik terkait hak dan kewajiban antara keduanya maupun hal-hal lain yang terkait hubungan keduanya baik secara individu maupun kelompok.
2.  Ridha antara Allah swt. dan hambanya.
a.  Ridha Allah swt. kepada hambanya, berarti Allah swt. telah merelakan apapun yeng terjadi pada hamba tersebut, umpama hamba itu sebenarnya masih memiliki dosa maka telah direlakan atau diampuni oleh Allah swt. seperti tergambar dalam surat Al Maidah ayat 3, dengan firman Allah swt. “Maka barangsiapa terpaksa karena kelaparan tanpa sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Disini sebenarnya Allah swt. menggunakan hukum Kasih Sayang (RAHMAT) kepada hambanya, bukan hukum keadilah, sebab dalam konteks RIDHA ini, didalamnya tersimpul kecintaan, ampunan, kasih sayang dan senyum Allah swt. serta segala yang terkait dengan cinta dan kasih sayang Allah swt. kepada hambaNya.
Perhatikan hadis berikut.
لَـمَّا قَضَى اللهُ الْخَلْقَ كَتَبَ كِتَابًا فَهُوَ عِنْدَهُ فَوْقَ عَرْشِهِ: اِنَّ رَحْمَـــــــتِىْ سَـــبَــقَتْ غَضَـــبِىْ وفى رواية اِنَّ رَحْمَـــــــــتِىْ غَلَـبَتْ غَضَــــــــبِىْ. رواه الشـــيخان وابن ماجــــــه
Artinya   :   Tatkala Allah swt.telah selesai mencipta semua makhluk kemudian menulis tulisan yang ada di atas arsy “Sesungguhnya rahmatKu (kasih sayangku) mendahului murkaKu” dalam riwayat lain “Sesungguhnya rahmatKu mengalahkan murkaKu”. HR Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah.
b.  Ridha hamba kepada Allah swt. sebagai Tuhannya.
Ridha hamba kepada Allah swt, tersimpul di dalamnya kepasrahan, penyerahan, kepatuhan, keyakinan yang total, keikhlasan dan kecintaan hamba kepada Allah swt. yang kemudian sangat berdampak positif terhadap kwalitas ketakwaannya kepada sang Sutradara Agung Allah swt. Oleh karenanya maka ridha kepada Allah swt. minimal dalam dua hal yaitu :
1). Ridha terhadap segala perintah dan larangan Allah swt. (agama) seingga seseorang akan memiliki loyalitas yang tinggi dalam bertakwa, baik dalam arti beribadah maupun dalam hal menjauhi sejauh-jauhnya segala sesuatu yang dilarang oleh Allah swt.
2). Ridha dalam menerima segala keputusan Allah swt. baik yang menyenangkan atau tidak, dalam satu hadis qudsi dinyatakan :
مَنْ لَـــمْ يَــــــــرْضَ بِقَــــــــــضَائِــــــيْ وَلَــمْ يَصْــــــبِرْ عَلَى بَـــــــــــلائِيْ وَلَــــمْ يَشْكُـــــــرْ عَلَى نَعْـــــمَائِــيْ فَلْيَـتَّــخِــــذْ إِلَـــــــهًا سِــــــــوَائِيْ
Artinya   :   Barang siapa yang tidak RIDHA terhadap qadla (ketentun)Ku, dan tidak bersabar menghadapi BALA’ (cobaan)Ku dan tidak bersyukur atas nikmatKu, maka sebaiknya ia menjadikan tuhan selainKu.
Seorang ulama’ shufi perempuan pernah mengatakan “ aku rela Kau campakkan aku ke nerakaMu, asal dapat membuatMu senyum”
3.  Ridha Antara Sesama Manusia.
Prinsip-prinsip hubungan antara sesama manusia antara lain :
وَتَعَاوَنُواْ عَلَى الْـبِرِّ وَالتَّـقْوَى وَلاَ تَعَاوَنُواْ عَلَى الإِثْـمِ وَالْعُـدْوَانِ وَاتَّــقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ شَــــــدِيدُ الْعِــــــقَابِ. المائدة :2
Artinya   :        Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.QS Al Maidah : 2   
إِنَّمَا الْمُـــــــــــؤْمِنُونَ إِخْــــــــــــــوَةٌ فَأَصْلِــــــــــحُوا بَيْنَ أَخَـــــــــــوَيْكُمْ وَاتَّـــــــــــــــــقُوا اللَّهَ لَعَـلَّكُـــــمْ تُـرْحَمُــــــــــــــــــــــــوْنَ. الحجرات:10
Artinya   :        Sesungguhnya orang-orang mu'min adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat. QS Al Hujurat : 10
يَاأَيُّهَاالَّذِينَ آمَــنُوا لا يَسْخَــــرْ قَـــومٌ مِّن قَـــوْمٍ عَسَى أَن يَكُـوْنُوا خَـــــيْراً مِّنْـــــــهُمْ وَلَا نِـــــــسَاءٌ مِّن نِّـــــسَاءٍ عَسَى أَن يَكُنَّ خَــيْراً مِّنْهُـــــنَّ وَلا تَلْمِـــزُوا أَنْــفُسَكُمْ وَلا تَــــنَابَــــزُوا بِالأَلْــــقَابِ بِئْـسَ الاِسْـــمُ الْفُــسُوقُ بَــــعْدَ الإِيمَــانِ وَمَن لَّمْ يَتُبْ فَأُوْلَــــــئِكَ هُمُ الـظَّالِـــــمُوْنَ. الحجرات:11
Artinya   :        Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim. QS Al Hujurat : 11              
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اجْتَنِـــــــــبُوا كَثِـــــــيراً مِّنَ الظَّــــــنِّ إِنَّ بَعْــضَ الظَّــــنِّ إِثْمٌ وَلا تَجَسَّسُوا وَلا يَغْـتَب بَّعْضُكُم بَعْـــــــضاً أَيُحِبُّ أَحَــــــدُكُـــــــمْ أَن يَأْكُلَ لَحْـــــــــمَ أَخِــــــــيهِ مَيْـــــــتاً فَكَــرِهْـتُـــمُـــوْهُ وَاتَّـــــــقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ تَــوَّابٌ رَّحِــــــــــــــــــــــــــيْمٌ. الحجرات:12
Artinya   :        Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang di antara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang. QS Al Hujurat : 12


No comments:

Post a Comment