Tuesday, 19 March 2013

ULAMA MASUK NERAKA

“Ulama” dikenal sebagai pewaris Nabi saw.  dan di Indonesia khususnya dikalangan nahdhiyin (warga NU) disebut KYAI mendapat tempat yang luar biasa, bahkan ketika penulis sendiri masih kecil sangat takut kepada kyai juga putera puteri dan keluarga kyai. Dalam benak saya akan celaka bila sampai menyakiti atau bertentangan dengan kyai.
Hampir seluruh yang dari Kyai /Ulama seringkali ditelan mentah-mentah, ini semua mungkin  terjadi karena tingkat kepercayaan mereka kepada ulama sudah begitu besar atau mungkin mereka selalu husnuddhan kepada siapapun apalagi kepada kyai dan keluarganya.
Memang Ulama dalam Islam menempati posisi tertinggi, hal ini ileh karena antara lain disebabkan :
1. Dalam hadis mereka disebut sebagai PEWARIS NABI
2. Intisai Al Qur’an, Hanya Ulama’lah yang khusyu’ dalam beribadah
3. Ulama tidak mengenal takut pada selain Allah swt
4. Dll
Akan tetapi, sungguhpun demikian para ulama / kyai tetap sebagai manusia biasa yang tidak luput dari salah dan dosa, tidak lepas dari hawa nafsu dan godaan setan.
Sehingga masa depan mereka tetap sangat tergantung bagaimana mereka mengahkiri hidupnya, ada yang meninggal KHUSNUL KHOTIMAH dan ada pula yang SUUL KHOTIMAH.
Sebenarnya siapapun dia, tidak terkecuali ulama atau kyai ketika mati akan ada 2 kemungkinan :
Meninggal dalam keadaan KHUSNUL KHOTIMAH atau SUUL KHOTIMAH. (ciri keduanya akan dibahas tersendiri)
SUUL KHOTIMAH DIBAGI 2 :
1. Yang meninggal dalam keadaan kafir, akhir hayatnya ia ingkar kepada Allah swt. Sampai nafasnya yang terakhir, bila ini yang terjadi maka akan masuk neraka selamanya, tidak terkecuali yang tergolong ulama tadi
2. Meninggal dalam keadaan masih membawa dosa (dosa kecil maupun besar), yang masuk kategori ini bila sampai yaumul hisab dosa-dosanya masih belum terampunkan maka ia akandimasukkan NERAKA setimbang dengan kadar dosanya, juga tidak terkecuali yang tergolong ulama.
Demikian, sekedar bagi-bagi.

Tulisan berikut :
a. Kouptor masuk sorga
b. Tada-tanda mati Khusnul khotimah dan suul khotimah
c. 11 Peluang untuk mendapat ampunan Allah swt.
d. Upaya meraih khusnul Khotimah

No comments:

Post a Comment