“Ulama”
dikenal sebagai pewaris Nabi saw. dan di
Indonesia khususnya dikalangan nahdhiyin (warga NU) disebut KYAI mendapat
tempat yang luar biasa, bahkan ketika penulis sendiri masih kecil sangat takut
kepada kyai juga putera puteri dan keluarga kyai. Dalam benak saya akan celaka
bila sampai menyakiti atau bertentangan dengan kyai.
Hampir
seluruh yang dari Kyai /Ulama seringkali
ditelan mentah-mentah, ini semua mungkin
terjadi karena tingkat
kepercayaan mereka kepada ulama sudah begitu besar atau mungkin mereka selalu
husnuddhan kepada siapapun apalagi kepada kyai dan keluarganya.
Memang Ulama dalam Islam menempati posisi tertinggi, hal
ini ileh karena antara lain disebabkan :
1.
Dalam hadis mereka disebut sebagai PEWARIS NABI
2.
Intisai Al Qur’an, Hanya Ulama’lah yang khusyu’ dalam
beribadah
3.
Ulama tidak mengenal takut pada selain Allah swt
4.
Dll
Akan tetapi, sungguhpun demikian para ulama / kyai tetap
sebagai manusia biasa yang tidak luput dari salah dan dosa, tidak lepas dari
hawa nafsu dan godaan setan.
Sehingga masa depan mereka tetap sangat tergantung
bagaimana mereka mengahkiri hidupnya, ada yang meninggal KHUSNUL KHOTIMAH dan
ada pula yang SUUL KHOTIMAH.
Sebenarnya siapapun dia, tidak terkecuali ulama atau kyai
ketika mati akan ada 2 kemungkinan :
Meninggal dalam keadaan KHUSNUL KHOTIMAH atau SUUL
KHOTIMAH. (ciri keduanya akan dibahas tersendiri)
SUUL KHOTIMAH DIBAGI 2 :
1.
Yang meninggal dalam keadaan kafir, akhir hayatnya ia
ingkar kepada Allah swt. Sampai nafasnya yang terakhir, bila ini yang terjadi
maka akan masuk neraka selamanya, tidak terkecuali yang tergolong ulama
tadi
2.
Meninggal dalam keadaan masih membawa dosa (dosa kecil
maupun besar), yang masuk kategori ini bila sampai yaumul hisab dosa-dosanya
masih belum terampunkan maka ia akandimasukkan NERAKA setimbang dengan kadar
dosanya, juga tidak terkecuali yang tergolong ulama.
Demikian, sekedar bagi-bagi.
Tulisan berikut :
a.
Kouptor masuk sorga
b.
Tada-tanda mati Khusnul khotimah dan suul khotimah
c.
11 Peluang untuk mendapat ampunan Allah swt.
d.
Upaya meraih khusnul Khotimah
No comments:
Post a Comment