Monday, 3 August 2015

KUR 2013.XI.2.1 AL QUR'AN 4, bagian 2

AL QUR'AN TENTANG
TOLERANSI DAN ANTI KEKERASAN
KOMPETENSI DASAR                      
4.1.1  Membaca Q.S. al Maidah/5: 48;Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 sesuai dengan kaidah tajwid dan makharijul huruf
4.1.2   Mendemonstra­sikan hafalan Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 dengan fasih dan lancar

INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
4.1.1   Siswa dapat membaca Al Qur’an sesuai adab yang telah ditentukan
4.1.2   Siswa dapat membaca Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf
4.1.3   Siswa mampu mengidentifikasi tajwid al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 dengan benar

4.2.1   Siswa dapat mendemonstrasikan hafalan QS al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 dengan lancar

TUJUAN PEMBELAJARAN
1.  Dapat membaca Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105 sesuai dengan kaidah tajwid dan makhrajul huruf
2.   Dapat mendemonstrasikan hafalan Q.S. al Maidah/5: 48; Q.S. an-Nisa/4: 59; dan Q.S. at Taubah /9: 105  dengan lancar
A.    PETUNJUK MEMBACA AL QUR’AN
a.     Menyentuh, memegang Al Qur’an wajib suci dari najis dan hadas (punya wudhu dan tidak sedang junub)
b.     Ketika membaca atau menghafal Al Qur’an (tanpa memegang Al Qur’an) boleh tidak punya WUDHU, tapi wajib suci dari hadas besar (junub).
c.     Menggunakan pakaian yang suci, rapi dan menutup aurat (pakai kopyah atau kerudung)
d.     Duduk yang baik / sopan, diusahakan menghadap kiblat
e.     Ketika mengambil Al Qur’ dengan tangan kanan atau dengan kedua tangan lalu diletakkan didada saat membawanya.
f.      Ketika membacanya, Al Qur’an diletakkan di dampar ( jangan diletakkan di lantai ketika posisi duduk di lantai), atau dipegagang dengan tangan kanan/kedua tangan sambil diangkat paling rendah searah perut.
g.     Ketika akan membaca Al Qur'an dari awal surat, maka terlebih dahulu membaca Ta'awwudz dan Basmalah, sedangkan bila tidak dari awal surat, maka cukup dengan hanya membaca Ta'awwudz saja tanpa Basmalah.
h.     Ketika selesai membaca Al Qur’an dicium, dan kemudian diletakkan ditempat khusus ( diatas Al Qur’an dilarang ditempatkan barang selain Al Qur’an)
B.     TAJWID

2).  MAD FAR’I
MAD FAR’I  ( مَــدْ  فـــرعى  ) adalah mad yang harus dibaca lebih panjang dari MAD THABI’I karena bertemu dengan hamzah atau sukun, dan atau karena sebab lainnya. Mad Far’i ini terdiri dari 13 yaitu:
a.   MAD WAJIB MUTTASHIL        
Disebut MAD WAJIB MUTTASHIL ( مــد واجــب مــتصـل  ) karena ada mad thabi’i diikuti (bertemu) dengan HAMZAH dalam satu kalimat (kata).
Cara membacanya harus dipanjangkan 2 1/2 alif ( 5 harokat ) atau 3 alif ( 6 harokat ).
N
O
KALIMAT
CARA MEMBACA
KETERANGAN
1
سَـــوَ آءٌ
Sawaaaaa-un
Wa, ma dan ja dipanjangkan 5 harokat karena berada dalam satu kata
2
مَـــآء
Maaaaa-un
3
جَــآء
Jaaaaa-a
b.   MAD JAIZ MUNFASHIL
Disebut MAD JAIZ MUNFASHIL ( مــدجــائــز مُـنـفصل  ) karena ada mad thabi’i diikuti (bertemu) dengan HAMZAH dilain kalimat (kata).
Cara membacanya harus dipanjangkan 2 1/2 alif ( 5 harokat ) atau satu alif ( 2 harokat ), dan yang lebih baik 5 harokat

N
O
KALIMAT
CARA MEMBACA
KETERANGAN

1
انـآ اعــطـيْنـك
Innaaaaa – a'thaynaka
Na, La dan Fa dipanjangkan 5 harokat karena bertemu hamzah dalam dua kalimat (kata)

2
قــالـوآ امـَــــنا
Qaaluuuuu Aamannaa

3
فِـى ا مْــرنـا
Fiiiii amrinaa
c.   MAD ARIDL LIS SUKUN
Apabila ada huruf MAD yang diiringi sukun (huruf mati), karena ada wakaf, maka hukum bacaannya disebut MAD ARIDL LIS SUKUN (         مــدعــرض للسّـكو ن )
Cara membacanya sebagai berikut :
a).  Dibaca biasa seperti Mad Thabi'i ( 2 harokat )
b).  Dibaca sedang dengan panjang 4 harokat
c).  Dibaca sepanjang 3 alif / 6 harokat ( ini lebih utama )

N
O
KALIMAT
CARA MEMBACA
KETERANGAN

1
تــفـلـحُـوْ ن
Huun dibaca panjang
Boleh dipajangkan dua harokat (satu alif) atau 4 harokat dan atau yang lebih utama 6 harokat

2
يـعــمـلـو ن
Luun dibaca panjang

3
حـسَــاب
Saab dibaca panjang
d.   MAD 'IWADH
Yaitu apabila ada  harokat  FATHATAIN  ( ــًــٍـــٌـ  )  diikuti oleh tanda WAKAF yang terdapat pada akhir kalimat atau ayat, maka hukum  bacaannya disebut MAD 'IWADH (  مــد عــوض  )
Cara membacanya harus dipanjangkan dua harokat ( satu alif ), contoh :

N
O
KALIMAT
CARA MEMBACA
KETERANGAN

1
وكــيْلا
Lan dibaca laa
Laa dipanjangkan satu alif

2
عَـليــْمًـا
Man dibaca Maa
Maa dan Raa dipanjangkan satu alif

3
بـَصـيْـرً ا
Ran dibaca Raa
e.   MAD SHILAH
Disaebut  MAD SHILAH, yaitu apabila ada HU dan HI (  ه  ه  ه    ) terletak diantara dua huruf hidup. MAD SHILAH dibagi dua yaitu :
a).  MAD SHILAH QASHIRAH
Apabila ada MAD SHILAH yang sebelum dan sesudahnya terdapat huruf hidup (berharokat)  maka disebut MAD SHILAH QASHIRAH (  مـد صـلـه  قـصـيرة   ).
Cara membacanya harus dipanjangkan dua harokat ( satu alif ), contoh :

N
O
CONTOH KALIMAT
CARA MEMBACA

1
لــه  و لــد
Lahuu Waladun

2
انــه كان
Innahuu Kaana

3
بــه بـصــيرًا
Bihii Bashiiraa
b).  MAD SHILAH THAWILAH
Yaitu apabila ada MAD SHILAH diiringi atau bertemu dengan huruf HAMZAH, maka hukum bacaannya disebut MAD SHILAH THAWILAH (  مـد صـلـه  قـصـيرة   ).
Cara membacanya harus dipanjangkan 6 harokat ( tiga alif ), contoh :

N
O
CONTOH KALIMAT
CARA MEMBACA

1
ان مـالـــه اخــلـده
Lahuu Akhladah

2
انــه اضـحك
Innahuu Kaana
f.    MAD BADAL
Yaitu apabila ada MAD didahului oleh huruf hamzah dalam satu kata, cara membacanya dipanjangkan satu alif. Contoh :

N
O
CONTOH KALIMAT
CARA MEMBACA
ASAL KATA

1
أ مــــنـوا
Aamanuu
أ أ مــــنـوا

2
ايــمـان
Iimaanun
ائـمـان

3
اوتــــي
Uutiya
اؤتــــي



SURAT YUNUS AYAT 40 – 41
وَمِنْهُم مَّن يُؤْمِنُ بِهِ وَمِنْهُم مَّن لَّا يُؤْمِنُ بِهِ ۚ وَرَبُّكَ أَعْلَمُ بِالْمُفْسِدِينَ : ١٠:٤٠
وَإِن كَذَّبُوكَ فَقُل لِّي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ ۖ أَنتُم بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِّمَّا تَعْمَلُونَ :  ١٠:٤١
Artinya :
Di antara mereka ada orang-orang yang beriman kepada Al Quran, dan di antaranya ada (pula) orang-orang yang tidak beriman kepadanya. Tuhanmu lebih mengetahui tentang orang-orang yang berbuat kerusakan.
Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan". (Yunus)
SURAT AL MAIDAH AYAT 32
مِنْ أَجْلِ ذَٰلِكَ كَتَبْنَا عَلَىٰ بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنَّهُ مَن قَتَلَ نَفْسًا بِغَيْرِ نَفْسٍ أَوْ فَسَادٍ فِي الْأَرْضِ فَكَأَنَّمَا قَتَلَ النَّاسَ جَمِيعًا وَمَنْ أَحْيَاهَا فَكَأَنَّمَا أَحْيَا النَّاسَ جَمِيعًا ۚ وَلَقَدْ جَاءَتْهُمْ رُسُلُنَا بِالْبَيِّنَاتِ ثُمَّ إِنَّ كَثِيرًا مِّنْهُم بَعْدَ ذَٰلِكَ فِي الْأَرْضِ لَمُسْرِفُونَ : ٥:٣٢
Artinya :

Oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan dimuka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya. Dan barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. Dan sesungguhnya telah datang kepada mereka rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas, kemudian banyak diantara mereka sesudah itu sungguh-sungguh melampaui batas dalam berbuat kerusakan dimuka bumi. (Al Maidah)

No comments:

Post a Comment