Saturday, 16 March 2013

DZIKIR DAN DOA, bagian 1


A.   DZIKIR
a.   Pengertian dzikir
Menurut Sayid bin Sabiq, dzikir atau mengingat Allah swt. adalah apa yang dilakukan oleh hati dan lisan berupa tasbih, tahmid, takbir dan tahlil serta menyebut sifat-sifat kebesaran, keagungan, keindahan dan kesempurnaan yang telah dimiliki oleh Allah swt.
Firman Allah swt. dan hadits tentang masalah dzikir antara lain :
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِـيْرًا(41)وَسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً     الاحـزاب  : 41-42
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman ! Berdzikirlah (dengan menyebut nama Allah) dzikir  yang sebanyak-banyaknya. Dan bertas­bihlah kepadaNya di waktu pagi dan petang.” QS. Al Ahzab 41 - 42
افــضـل الذكـر لاالـــه الا الله وافــضـل الدعـاء الْحَمْدُ للهِ     رواه النساء و ابن ماجه و الحاكم
Artinya : “Dzikir yang paling utama ialah Laa ilaaha illallaah, dan doa yang paling utama ialah Alhamdulillah.”  HR. Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dengan sanad yang shabih, Nabi saw. menganjurkan untuk selalu memperbaharui iman dengan memperbanyak membaca Laa ilaaha illallaah.
Dengan demikian, maka dzikirullah bisa dilakukan dengan :
1.   Hanya  membaca  saja  kalimat-kalimat dzikir, atau
2.   Membaca dengan diser­tai bisikan hati yang sama dengan gerak lisan
3.   Dengan bisikan hati  saja  yang  tidak  pernah henti,
4.   Yang  sempur­na dzikir dalam hati yang disertai kesadaran bahwa semua yang terjadi adalah  kehendak Allah swt. semata, dengan disertai hati yang khusyu’, tawadhu’ dan tadharru’ (perasaan hina di hadapan Allah swt).
Dzikir yang dilakukan dengan istiqamah baik waktu dan bilangannya disebut wirid, seseorang yang betul-betul dzikir atau tadzakkur maka ia akan tafakkur, yaitu merenung dan  mengakui  kebesaran  Allah swt. serta menyadari kelemahan dan kekurangan dirinya.  Bila  demikian  maka   seseorang  akan  selalu tasyakur dalam arti selalu tersenyum (bersyukur) atas semua karunia Allah swt., suka ataupun duka.
b.   Tata cara dzikir
1.   Dzikir sesudah shalat maktubah
Berdasar beberapa hadits, maka dzikir sesudah shalat 5 waktu, adalah :
اَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِـيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِأَصْحَابِ الْحُقُـوْقِ الـوَاجِـــبَـةِ عَـلَيَّ وَ لِجَمِــيْعِ المـُــؤْمِـنِــــيْنَ وَالمـُــؤْ مِـنَات وَ اْلمُسْـلِـمِـــيْنَ وَالمـُسْـــلِــــمَـاتِ  اَلْاَحْـــيَـاءِ مِـنْــهُـمْ وَالْأَ مْــــوَاتْ   5 ×
Artinya : “Saya mohon ampun kepada Allah Yang Maha Besar, untuk­ku, untuk kedua orangtuaku, dan untuk orang yang aku punya kewa­jiban padanya, dan untuk semua orang mu’min dan Islam (laki-laki dan wanita) baik mereka yang masih hidup dan yang sudah mening­gal.
اَللـهُـمَّ صَـلّ عَـلى سـيّـدنــا مُحَــمَّـد وَ عَـلى ال ســيّـدنــا مُحَــمَّـد
Artinya : “Ya Allah ! Berilah rahmat kebahagiaan kepada Nabi Muhammad saw. dan kepada keluarga Nabi saw.”
اَللـهُـمَّ اَنْتَ السَّـلَامُ وَمِــنْـكَ السَّـلَامُ وَاِلَيْـــكَ يَـعُــوْدُ السَّــلَامُ فَحَيِّـنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْ خِلْنَا الْجَنَّةَ دَارَ السَّــلَامْ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَ تعَاليْتَ  يــاذاالـجـلاَل وَالْإِكـْرَامْ.
Artinya : “Ya Allah ! Engkaulah Yang Maha Sejahtera, dan dari Engkaulah segala kesejahteraan dan kepada Engkau pulalah akan kembali segala kesejahteraan itu. Ya Tuhan kami ! Hidupkanlah kami dengan sejahtera dan masukkanlah kami ke dalam surga kampung kesejahteraan. Maha Mulia Engkau ya Tuhan kami, dan Maha Luhur. Ya Allah ! Dzat yang bersifat Agung, dan Maha Mulia
اَللـهُمَّ لَامَـانِــِعَ لمِــَا اَعْطَـيْتَ وَلَا مُـعْـطِـيَ لِمَــا مَـنَـعْتَ وَلَا رَآدَّ لِمَــا قَـَيْتَ وَلَايَـنْــفَــعُ ذَاالْـجَـــدِّ مِـــنْـكَ الْـجَــــدُّ.
Artinya :  “Ya Allah ! Tidak ada yang dapat menahan sesuatu yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberikan sesuatu yang Engkau tahan, dan tidak ada yang dapat menolak sesuatu yang telah Engkau tetapkan, dan tidak bermanfaat kekayaan seseorang (yakni jika digunakan untuk melanggar agama) sebab kekayaan itu dari Engkau.”
اللـهُـمَّ اَعِـــنِّيْ عَـلَى ذِكـْرِكَ وَشُــكـْرِكَ وَحُـسْـنِ عِــبَـادَ تِـكَ.
Artinya :”Ya Allah ! Berilah aku bantuan dalam mengingatMu (dzikir), bersyukur dan dalam menyempurnakan ibadah kepadaMu.
لآاِلـــهَ اِلَّااللهُ وَحْــدَهُ لَاشَـرِيْـكَ لَـــهُ، لَـــهُ المـُــلْكُ وَلَــــهُ الْـحَـمْــدُ يُـحْـيِىْ وَيُـمِــيْـتُ وَهُــوَ عَـلَى كـُـلِّ شَــيْـئٍ قَـــدِيْـرٌ  10×
Artinya : “Tidak ada Tuhan kecuali Allah, Tunggal tidak ada sekutu bagiNya. BagiNyalah segala kekuasaan dan segala puji. Beliaulah yang menghidupkan dan mematikan. Dan Beliaulah Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ada.”
اللـهُــمَّ اَجِــــرْ نَـا مِـنَ النَّـــارِ   7 ×
Artinya : “Ya Allah ! Lindungilah kami dari api neraka.”
Kemudian dilanjutkan dengan :

Tasbih 33 x.
سُــــبْحـانَ اللهْ
Artinya : “Maha suci Allah.”
Tahmid 33 x                           
الْـحَـمـْـــــد للهْ
Artinya : “Segala puji bagi Allah”
Takbir 33 x                           
الله  اكـْـــبَر
Artinya : “Maha Besar Allah”

Dilanjutkan dengan bacaan :
الله اكـبَر كبـيْرًا وَالْحَـمْـدُ لِلهِ كَـثِـيْرًا وَسُــبْحَـانَ الله بُـكْرةً وَّاَصِـيْلًا.
Artinya : “Maha besar Allah dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan (pujian) yang sebanyak-banyaknya, dan kami mensucikan Allah setiap pagi dan petang.”
Dilanjutkan dengan :
لآَ اِلَـهَ اِلَّا اللهُ وَحْـدَهُ لَاشَـرِيْـكَ لَــهُ،لــهُ الْمُــلكُ وَلَــهُ الْـحَـمْـدُ يُـحْـيِىْ وَيُـمِــيْـتُ وَهُــوَ عَـلى كـُـلِّ شَــيْـئ قَـــدِيْـرٌ  
Diteruskan dengan :
لَاحَــوْلَ وَلَا قُــوَّ ةَ اِلَّا بـِا للهِ الْـعَـلِـيِّ الْـعَــظِــيْـــمْ
Artinya : “Tidak ada daya dan tidak ada kekuatan, kecuali dari hadlirat Allah Yang maha Luhur dan Maha  Agung.”
Dilanjutkan dengan   :
أَسْـــتَـغْـفِـرُ اللهَ الْـعَــظِــيْــمْ  3 ×    
Kemudidn membaca Tahlil 33 x  atau  100 x 
لآَ اِلَــــــــــــهَ اِلَّا الله  
Dilanjutkan dengan   :

لآالــهَ اِلَّااللهُ مُحَمَّدٌ رَسُـوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَـلَـيْـهِ وَسَـلَّمَ 

Lalu berdoa .


2.   Dzikir selain sesudah shalat
Firman Allah swt. :
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَابَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ    ال عـمران  : 191
Artinya  : “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil ber­diri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memi­kirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” QS. Ali Im­ran : 191
Ayat di atas memberikan tuntunan bagi kaum muslimin,  bahwa  dzikir itu tidak  hanya dikerjakan sesudah shalat maktubah, terlebih  lagi dalam surat Al Ahzab ayat 41, Allah swt. memerintahkan agar memperbanyak dzikir. Bahwa dzikir dianjurkan dikerja­kan kapan saja dan dimana saja, sehingga setiap detik selalu menyebut dan mengingat asma Allah wst. dan kebesaranNya.
Dalam beberapa hadits, Nabi saw. mengajarkan bacaan (dzikir) tertentu untuk dibaca pada waktu tertentu pula, di antaranya :
من قال حين يــصبحُ وحــين يُـمْسى سُــــبْحَــانَ اللهِ و بـحمـده   مـأةَ مـرةٍ لـم يـأت يـوْمِ الـقـيامــةِ بـأفــضـل مـمـا جـاء بـه احَـدٌ قال مـثـلَ مـا قال او زاد عـلــيـه  رواه  : مسلم
Artinya : “Barangsiapa membaca pada waktu pagi dan sore “Subhaa­nallaahi wa-bihamdih” sebanyak 100 kali, maka pada hari kiamat tidak seorangpun yang lebih unggul amalannya dari padanya, kecua­li orang yang mengucapkan sebanyak yang diucapkan itu atau lebih.” HR. Muslim
Dzikir, di samping dianjurkan secara pribadi, juga dianjurkan untuk dibaca secara berkelompok atau berjamaah, sehingga terbentuk majlis dzikir. Perhatikan hadits Nabi saw. berikut ini :
لِايَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالَى اِلَّاحَفَّتْهُمُ الْمَـلَائِـكَةُ وَغَشِيَتْهُـمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِـمُ السَّـكيْنَـةُ وَذَكَـرَ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ   رواه مسلم
Artinya  :  “Tidak satu kaumpun yang duduk berdzikir kepada Allah Ta’ala, kecuali mereka akan dikelilingi oleh Malaikat. Akan diliputi oleh rahmat, akan dikaruniai ketenangan dan akan dise­but-sebut oleh Allah kepada siapa saja yang berada di dekatNya.” HR. Muslim
فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ     البقرة  : 144
Artinya  :  “Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya.

No comments:

Post a Comment