A. DZIKIR
a. Pengertian
dzikir
Menurut Sayid bin Sabiq, dzikir
atau mengingat Allah swt. adalah apa yang dilakukan oleh hati dan lisan berupa
tasbih, tahmid, takbir dan tahlil serta menyebut sifat-sifat kebesaran,
keagungan, keindahan dan kesempurnaan yang telah dimiliki oleh Allah swt.
Firman Allah swt. dan hadits tentang masalah
dzikir antara lain :
يَاأَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِـيْرًا(41)وَسَبِّحُوْهُ
بُكْرَةً وَأَصِيْلاً الاحـزاب : 41-42
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman !
Berdzikirlah (dengan menyebut nama Allah) dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah
kepadaNya di waktu pagi dan petang.” QS. Al Ahzab 41 - 42
افــضـل الذكـر لاالـــه الا الله وافــضـل الدعـاء الْحَمْدُ
للهِ رواه النساء و ابن ماجه و الحاكم
Artinya : “Dzikir yang paling utama ialah Laa
ilaaha illallaah, dan doa yang paling utama ialah Alhamdulillah.” HR. Nasa’i, Ibnu Majah dan Hakim
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad
dengan sanad yang shabih, Nabi saw. menganjurkan untuk selalu memperbaharui
iman dengan memperbanyak membaca Laa ilaaha illallaah.
Dengan demikian, maka dzikirullah bisa
dilakukan dengan :
1. Hanya
membaca saja kalimat-kalimat dzikir, atau
2. Membaca
dengan disertai bisikan hati yang sama dengan gerak lisan
3. Dengan
bisikan hati saja yang
tidak pernah henti,
4. Yang sempurna
dzikir dalam hati yang disertai kesadaran bahwa semua yang terjadi adalah kehendak Allah swt. semata, dengan disertai
hati yang khusyu’, tawadhu’ dan tadharru’ (perasaan hina di hadapan Allah swt).
Dzikir yang dilakukan dengan istiqamah
baik waktu dan bilangannya disebut wirid, seseorang yang betul-betul
dzikir atau tadzakkur maka ia akan tafakkur, yaitu merenung dan mengakui
kebesaran Allah swt. serta menyadari
kelemahan dan kekurangan dirinya.
Bila demikian maka
seseorang akan selalu tasyakur dalam arti selalu tersenyum
(bersyukur) atas semua karunia Allah swt., suka ataupun duka.
b. Tata
cara dzikir
1. Dzikir
sesudah shalat maktubah
Berdasar beberapa hadits, maka dzikir sesudah
shalat 5 waktu, adalah :
اَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ لِـيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِأَصْحَابِ
الْحُقُـوْقِ الـوَاجِـــبَـةِ عَـلَيَّ وَ لِجَمِــيْعِ المـُــؤْمِـنِــــيْنَ وَالمـُــؤْ
مِـنَات وَ اْلمُسْـلِـمِـــيْنَ وَالمـُسْـــلِــــمَـاتِ اَلْاَحْـــيَـاءِ مِـنْــهُـمْ وَالْأَ
مْــــوَاتْ 5 ×
Artinya : “Saya mohon ampun kepada Allah Yang
Maha Besar, untukku, untuk kedua orangtuaku, dan untuk orang yang aku punya
kewajiban padanya, dan untuk semua orang mu’min dan Islam (laki-laki dan
wanita) baik mereka yang masih hidup dan yang sudah meninggal.
اَللـهُـمَّ صَـلّ عَـلى سـيّـدنــا مُحَــمَّـد وَ عَـلى ال ســيّـدنــا
مُحَــمَّـد
Artinya : “Ya Allah ! Berilah rahmat
kebahagiaan kepada Nabi Muhammad saw. dan kepada keluarga Nabi saw.”
اَللـهُـمَّ اَنْتَ السَّـلَامُ وَمِــنْـكَ السَّـلَامُ وَاِلَيْـــكَ
يَـعُــوْدُ السَّــلَامُ فَحَيِّـنَا رَبَّنَا بِالسَّلَامِ وَاَدْ خِلْنَا الْجَنَّةَ
دَارَ السَّــلَامْ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَ تعَاليْتَ يــاذاالـجـلاَل وَالْإِكـْرَامْ.
Artinya : “Ya Allah ! Engkaulah Yang Maha
Sejahtera, dan dari Engkaulah segala kesejahteraan dan kepada Engkau pulalah
akan kembali segala kesejahteraan itu. Ya Tuhan kami ! Hidupkanlah kami dengan
sejahtera dan masukkanlah kami ke dalam surga kampung kesejahteraan. Maha Mulia
Engkau ya Tuhan kami, dan Maha Luhur. Ya Allah ! Dzat yang bersifat Agung, dan
Maha Mulia
اَللـهُمَّ لَامَـانِــِعَ لمِــَا اَعْطَـيْتَ وَلَا مُـعْـطِـيَ لِمَــا
مَـنَـعْتَ وَلَا رَآدَّ لِمَــا قَـَيْتَ وَلَايَـنْــفَــعُ ذَاالْـجَـــدِّ مِـــنْـكَ
الْـجَــــدُّ.
Artinya :
“Ya Allah ! Tidak ada yang dapat menahan sesuatu yang Engkau berikan, dan tidak
ada yang dapat memberikan sesuatu yang Engkau tahan, dan tidak ada yang dapat
menolak sesuatu yang telah Engkau tetapkan, dan tidak bermanfaat kekayaan
seseorang (yakni jika digunakan untuk melanggar agama) sebab kekayaan itu dari
Engkau.”
اللـهُـمَّ اَعِـــنِّيْ عَـلَى ذِكـْرِكَ وَشُــكـْرِكَ وَحُـسْـنِ
عِــبَـادَ تِـكَ.
Artinya :”Ya Allah ! Berilah aku bantuan dalam
mengingatMu (dzikir), bersyukur dan dalam menyempurnakan ibadah kepadaMu.
لآاِلـــهَ اِلَّااللهُ وَحْــدَهُ لَاشَـرِيْـكَ لَـــهُ، لَـــهُ
المـُــلْكُ وَلَــــهُ الْـحَـمْــدُ يُـحْـيِىْ وَيُـمِــيْـتُ وَهُــوَ عَـلَى كـُـلِّ
شَــيْـئٍ قَـــدِيْـرٌ 10×
Artinya : “Tidak ada Tuhan kecuali Allah,
Tunggal tidak ada sekutu bagiNya. BagiNyalah segala kekuasaan dan segala puji.
Beliaulah yang menghidupkan dan mematikan. Dan Beliaulah Maha Kuasa atas segala
sesuatu yang ada.”
اللـهُــمَّ اَجِــــرْ نَـا مِـنَ النَّـــارِ 7 ×
Artinya : “Ya Allah ! Lindungilah kami dari
api neraka.”
Kemudian dilanjutkan dengan :
Tasbih
33 x.
|
سُــــبْحـانَ
اللهْ
|
Artinya
: “Maha suci Allah.”
|
Tahmid
33 x
|
الْـحَـمـْـــــد
للهْ
|
Artinya
: “Segala puji bagi Allah”
|
Takbir
33 x
|
الله اكـْـــبَر
|
Artinya
: “Maha Besar Allah”
|
Dilanjutkan dengan bacaan :
الله اكـبَر كبـيْرًا وَالْحَـمْـدُ لِلهِ كَـثِـيْرًا وَسُــبْحَـانَ
الله بُـكْرةً وَّاَصِـيْلًا.
Artinya : “Maha besar Allah dengan
sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan (pujian) yang
sebanyak-banyaknya, dan kami mensucikan Allah setiap pagi dan petang.”
Dilanjutkan dengan :
لآَ اِلَـهَ اِلَّا اللهُ وَحْـدَهُ لَاشَـرِيْـكَ لَــهُ،لــهُ الْمُــلكُ وَلَــهُ الْـحَـمْـدُ يُـحْـيِىْ وَيُـمِــيْـتُ
وَهُــوَ عَـلى كـُـلِّ شَــيْـئ قَـــدِيْـرٌ
Diteruskan dengan :
لَاحَــوْلَ وَلَا قُــوَّ ةَ اِلَّا بـِا للهِ الْـعَـلِـيِّ الْـعَــظِــيْـــمْ
Artinya : “Tidak ada daya dan tidak ada
kekuatan, kecuali dari hadlirat Allah Yang maha Luhur dan Maha Agung.”
Dilanjutkan dengan :
أَسْـــتَـغْـفِـرُ اللهَ الْـعَــظِــيْــمْ 3 ×
Kemudidn membaca Tahlil 33 x atau
100 x
لآَ اِلَــــــــــــهَ اِلَّا الله
Dilanjutkan dengan :
لآالــهَ اِلَّااللهُ مُحَمَّدٌ رَسُـوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ
عَـلَـيْـهِ وَسَـلَّمَ
Lalu berdoa .
2. Dzikir
selain sesudah shalat
Firman Allah swt. :
الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى
جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا
خَلَقْتَ هَذَابَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ ال عـمران
: 191
Artinya
: “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk
atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit
dan bumi (seraya berkata) : “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” QS.
Ali Imran : 191
Ayat di atas memberikan tuntunan bagi kaum
muslimin, bahwa dzikir itu tidak hanya dikerjakan sesudah shalat maktubah,
terlebih lagi dalam surat Al Ahzab ayat 41, Allah swt.
memerintahkan agar memperbanyak dzikir. Bahwa dzikir dianjurkan dikerjakan
kapan saja dan dimana saja, sehingga setiap detik selalu menyebut dan mengingat
asma Allah wst. dan kebesaranNya.
Dalam beberapa hadits, Nabi saw. mengajarkan
bacaan (dzikir) tertentu untuk dibaca pada waktu tertentu pula, di antaranya :
من قال حين يــصبحُ وحــين يُـمْسى سُــــبْحَــانَ اللهِ و
بـحمـده مـأةَ مـرةٍ لـم يـأت يـوْمِ الـقـيامــةِ
بـأفــضـل مـمـا جـاء بـه احَـدٌ قال مـثـلَ مـا قال او زاد عـلــيـه رواه :
مسلم
Artinya : “Barangsiapa membaca pada waktu pagi
dan sore “Subhaanallaahi wa-bihamdih” sebanyak 100 kali, maka pada hari kiamat
tidak seorangpun yang lebih unggul amalannya dari padanya, kecuali orang yang
mengucapkan sebanyak yang diucapkan itu atau lebih.” HR. Muslim
Dzikir, di samping dianjurkan secara pribadi,
juga dianjurkan untuk dibaca secara berkelompok atau berjamaah, sehingga
terbentuk majlis dzikir. Perhatikan hadits Nabi saw. berikut ini :
لِايَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالَى اِلَّاحَفَّتْهُمُ
الْمَـلَائِـكَةُ وَغَشِيَتْهُـمُ الرَّحْمَةُ وَنَزَلَتْ عَلَيْهِـمُ السَّـكيْنَـةُ
وَذَكَـرَ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ رواه مسلم
Artinya :
“Tidak satu kaumpun yang duduk berdzikir kepada Allah Ta’ala, kecuali
mereka akan dikelilingi oleh Malaikat. Akan diliputi oleh rahmat, akan
dikaruniai ketenangan dan akan disebut-sebut oleh Allah kepada siapa saja yang
berada di dekatNya.” HR. Muslim
فَوَلِّ وَجْهَكَ شَطْرَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ وَحَيْثُ مَا
كُنْتُمْ فَوَلُّوا وُجُوهَكُمْ شَطْرَهُ
البقرة : 144
Artinya : “Palingkanlah
mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana saja kamu berada, palingkanlah mukamu
ke arahnya.
No comments:
Post a Comment