B. HUSNUDDHAN PADA DIRI SENDIRI.
Husnuddhan pada diri sendiri bukan berarti over estimate,
menyangka diri akan selalu berhasil, akan tetapi lebih kepada besarnya doa dan harapan
kepada Allah swt. akan keberhasilan diri dan jangan sampai putus asa apapun
yang dialaminya, sebab putus asa juga berarti suuddhan pada Allah swt.
Allah swt. berfirman :
قُلْ يَا عِــــــبَادِيَ الَّذِينَ أَسْـــــــرَفُوْا
عَلَى أَنْــفُسِــــهِمْ لَا تَقْنَــــــطُوا مِن رَّحْمَــــــةِ اللَّهِ إِنَّ
اللَّهَ يَغْـفِـــــرُ الذُّنُوبَ جَمِيْـــــعاً إِنَّـهُ هُوَ الْغَــــــــــــفُورُ
الرَّحِيْــــــــــــــــمُ. الزمر : 53
Artinya :
Katakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas
terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. QS.Az Zumar 53
يَابَنــِيَّ اذْهَـبُواْ فَتَحَسَّـسُواْ مِنْ
يُوسُـفَ وَأَخِيْـهِ وَلاَ تَيْـــأَسُــواْمِنْ رَّوْحِ اللّهِ إِنَّهُ لاَ يَيْــأَسُ
مِن رَّوْحِ اللهِ إِلاَّ الْقَـــوْمُ الْكَافِـرُونَ. يوسف : 87
Artinya :
Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita
tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.
QS Yusuf : 87
Tidak boleh seorang muslim PUTUS ASA terhadap yang telah
dan akan menimpa dirinya, optimis (tidak berlebihan) harus tetap ada seraya
berdoa penuh harap kepada Allah swt. sebab orang yang putus asa akan nikmat dan
karunia Allah swt. tergolong orang kafir.
C. HUSNUDDHAN PADA
SESAMA.
Husnuddhan / baik sangka pada sesama merupakan keharusan,
oleh karena Allah swt. melarang keras untuk berburuk sangkan kepada sesamanya
dan apabila mendengar perkataan atau melihat prilaku teman haruslah ditanggapi
secara baik, diartikan yang baik-baik. Jangan sekali-kali ditanggapi jelek atau
dinilai jelek.
Sahabat Umar Ibnul Khatthab berkata :
“Jangan sekali-kali kamu menerima uapan yang keluar
dari lisan saudaramu, melainkan dengan maksud dan pengertian yang baik”
Allah swt. melarang purbasangka karena sebagian besar dari
purbasangka itu berdosa, firmanNya:
يَا أَيُّــــهَا الَّذِينَ آمَــــــــــنُوا
اجْتَـنِـــــــــبُوا كَثِــــــــــــــــيْراً مِّنَ الظَّـــــــــــنِّ إِنَّ
بَعْضَ الظَّــنِّ إِثْـــــــــــــــــــــــــــــــــــمٌ. الحجرات : 12
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.
Nabi Muhammad saw. bersabda :
إِيَّاكُـــــمْ
وَالظَّـــنَّ فَإِنَّ الظَّــــــنَّ أَكْــــــــذَبُ الْحَــــــــــدِيْثِ. رواه
البخارى
Artinya :
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa.
أَنْ ضَعْ أَمْــرَ أَخِـيْكَ عَلَى أَحْسَـنِــهِ
مَا لَـم يَأْتِكَ مَا يَـغْلِـبُــــكَ وَلاَتَـظُـنَّـنَّ بكَلِمَــــــــةٍ خَـــــرَجَتْ
مِنِ إمْـــــرِئٍ مُسْــــلِمٍ شَـــرّاً وَأَنْتَ تَـجِـــــدُ لَــــهَا فى
الخَـــيْرِ مَـحْمِــلاً وَمَنْ عَــرَضَ نَـفْسَـهُ لِلتُّــهَمِ فَلا يَلُــوْمَــنَّ
إِلا نَفْسَهُ. رواه البيهقى
Artinya :
Letakkanlah urusan saudaramu diatas sangkaan yang sebaik-baiknya
selagi tidak datang kepadamu yang membantah sangkaanmu itu dan jangan
sekali-kali engkau memandang buruk perkataan yang pernah diucapkan seorang
muslim padahal kamu menemukan tafsiran baik pada ucapannya, dan barangsiapa
menempatkan dirinya pada purbasangka janganlah ia mencela kecuali pada dirinya
sendiri. HR Al Bayhaqi
Dengan satu ayat Qur’an dan dua hadis diatas maka sangat
jelas bahwa setiap muslim dilarang keras berprasangka jelek pada saudaranya
sesama muslim, dan bahkan diperintah untuk selalu baik sangka bagaimanapun
keadaannya sampai sampai terbukti benar kejelekannya.
No comments:
Post a Comment