Yang
Dibaca Usai Sholat Jum’at
Rosulullah
saw. bersabda :
وَرَوَى الحَافِظُ
اَلْمُنْذِرِيُّ عَنْ أَنَسٍ أَنَّ النَّبِيَّ قَالَ :مَنْ قَرَأَ إذا سَلَّمَ
الإمامُ يَوْمَ الجُمُعَةِ قَبْلَ أنّ يُثْنِيَ رِجْلَهُ فَاتِحَةَ الكِتَابِ
وقُلْ هُوَ الله أحَدٌ وَالْمُعَوِّذَتَيْنِ سَبْعاً سبعاً غَفَرَ الله له ما
تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وما تَأخَّرَ وأُعْطِيَ مِنَ الأجْرِ بِعَدَدِ كُلّ منْ
آمَنَ بالله ورَسُولِه.
“Al-Hafizh
al-Mundziri meriwayatkan dari Anas RA bahwa Nabi SAW bersabda, ‘Barang siapa
yang membaca surat Al-Fatihah, Al-Ikhlash, Al-Falaq dan surat An-Nas
(al-mu`awwidzatain) masing-masing sebanyak tujuh kali ketika imam selesai
membaca salam shalat Jumat, sebelum melipat kakinya, Allah akan mengampuni
dosanya yang lalu dan sekarang, dan diberi pahala sebanyak orang yang beriman
kepada Allah dan Rasul-Nya,” (Lihat Sulaiman al-Bujairimi, Tuhfatul Habib ‘ala
Syarhil Khathib, Beirut, Darul Kutub al-Ilmiyah, cet ke-1, 1417 H/1996 M, juz,
II, h. 422).
Hadits yang di atas dengan sangat gamblang menggariskan bahwa membaca surat
Al Fatihah, Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Nas masing-masing 7 kali setelah melaksanakan
shalat Jumat memiliki keutamaan yang sangat luar biasa, yaitu bisa menjadi
sebab turunnya ampunan Allah swt. Bahkan selain ampunan, Allah swt. juga
memberikan pahala besar bagi orang yang melakukannya.
Dari sini lah kemudian kesunahan atau ajuran membaca surat-surat
tersebut setelah shalat Jumat dapat dimengerti. Lebih lanjut Sulaiman
al-Bujairimi juga mengutip hadits lain yang diriwayatkan Ibnus Sunni dari
hadits riwayat Aisyah RA.
وَرَوَى ابْنُ
السُّنِّيِّ مِنْ حَدِيثِ عاَئِشَةَ أَنَّ النَّبِيِّ قَالَ : ( مَنْ قَرَأ بَعْدَ
صَلاةِ الجمعة ) قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ (الاخلاص) وقُلْ أَعُوذُ بربَّ الفَلَقِ
(الفلق) وقَلْ أَعُوذُ بَربَّ النَّاسِ (الناس) سَبْعَ مَرَّاتٍ أعَاذِهُ اللهُ
بِهَا مِنَ السّوُّءِ إِلَى الْجُمُعَةِ الأُخْرَى
“Ibnus Sunni meriwayatkan dari hadits riwayat
Aisyah ra bahwa Nabi saw bersabda: ‘Barang siapa yang membaca surat Al-Ikhlash,
Al-Falaq, dan An-Nas masing-masing tujuh kali, maka Allah akan melindunginya
dari kejelekan sampai hari Jumat yang lain,” (Lihat Sulaiman al-Bujairimi, Tuhfah
al-Habib ‘ala Syarh al-Khathib, juz, II, h. 422)
Lebih jauh diselaskan :
قَالَ أَبُو طَالِبٍ
اَلْمَكِّيُّ : وَيُسْتَحَبُّ لَهُ بَعْدَ الْجُمُعَةِ أَنْ يَقُولَ يَا غَنِيُّ
يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِىءُ يَا مُعِيدُ يَا رَحِيمُ يَا وَدُودُ ، أَغْنِنِي
بِحَلَالِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ
سِوَاكَ ، أَرْبَعَ مَرَّاتٍ
“Abu Thalib al-Makki berkata, ‘Dan dianjurkan bagi
orang yang telah selesai melaksanakan shalat Jumat untuk membaca ‘Ya ghaniyyu
ya hamid, ya mubdi`u ya mu’id, ya rahimu ya wadudu, aghnini bi halalika ‘an
haramika wa bi tha’athika ‘an ma’shiyatika wa bi fadhlika ‘amman siwaka’,
sebanyak empat kali,” (Lihat Sulaiman al-Bujairimi, Tuhfatul Habib ‘ala Syarhil
Khathib, juz, II, h. 422).
Untuk lebih meyakinkan silahkan klik :
No comments:
Post a Comment