Friday, 15 March 2013

UNTUK NU DAN POLITISI NU


SAAT TEPAT UNTUK KEMBALI KE KHITTHAH SECARA UTUH
Ide partai berbasis NU agar bersatu kembali demi kejayaan NU kedepan sungguh merupakan ide besar dan cemerlang, AKAN TETAPI ada beberapa catatan yang harus dipertimbangkan terlebih dahulu :
1.       Terlebih dahulu dikaji ulang sikap NU kembali ke Khitthah 26, supaya dikembangkan agar semua komponen NU netral terhadap semua partai, termasuk unsur yang paling pokok dalam NU yaitu Kyai NU agar netral dan menjadi guru, pengayom semua partai, tidak terkecuali PKB+PKNU,
2.       Pengalaman dalam lapisan bawah sulit mmbedakan antara kyai dan NU, sebab antara kyai dan NU sudah menyatu. NU tanpa kyai bukan NU, begitu pula sebaliknya.
3.       Jadi persatuan kembali PKB+PKNU itu harus tidak melibatkan Kyai akan tetapi cukuplah murid dari Kyai (Kyai tidak perlu turun langsung) begitu pula santri2 tidak perlu menjual nama Kyai, cukuplah bagi santri alasan rasional yang harus dikembangkan dan diadu.
4.       Kyai Sahal, kyai Mukhit, Kyai Hasyim ……. masih terlalu banyak warga NU yg belum shalat, berjudi, zina, menipu, mereka merindukan sentuhan halus tangan Kyai & wajah sendu penuh keikhlsn ALMUKARROM
5.       Kyai NU (formal Pengurus NU) seringlah turun ke bawah untuk melihat langsung masyarakat NU di pedesaan, pegunungan dll. Janganlah mrnunggu ada undangan pengajian
6.       POLITIK HANYA SALAH SATU JALUR DAKWAH, oleh karena itu :
a.       Tdk perlu pusing mikir perolehan suara PKB. PKNU dan PK PK lainnya. PB NU seringlah turung langsung ke bawah (dg menyamar) lihat langsung kehidupan warga NU masih sangat banyak diantara mereka yang masih jauh dari tuntunan ISLAM, buknkah ini tugas pokok NU (KYAI)?
b.      Pedomanilah nasehat KH WACHID HASYIM "HDUPILAH NU, JANGAN MENCARI HIDUP DI NU"
c.       NU HARUS KOREKSI DIRI!
d.      Dawuh KH Achmad Siddiq, NU tanpa ibadah seperti tahlilan shalawatan, wiridan, istighasah dll, maka tinggal menunggu saat kehancurannya

No comments:

Post a Comment